"Hahahah..."
Tawa Jimin pecah. Padahal baru saja sekitar lima menit lalu mereka berdua masuk kedalam kamar hotel yg sempat Jimin reservasi sebelum akhirnya ia bertemu Namjoon. Membuat Namjoon yg sedang melepas tas belacu kumal favoritnya mengkerutkan alis di dekat sofa. Jimin memegangi perut, sebelah tangannya mengusak air mata yg mencuat dari sudut garis linen maniknya. Dan setelah satu bulan, ini adalah tawa pertama Jimin dari sekembalinya Namjoon.
"Ada yg lucu?" Tanya Namjoon beringsut mendudukan diri di sofa dengan sebelah tangannya yg mengibas guna memanggil Jimin untuk mendekat. Bahkan tanpa Namjoon memberi perintah, Jimin juga akan datang padanya. Tidak, lebih tepatnya akan terus menempel.
Jimin berjingkat, memangkas jarak. Kepalanya langsung bersandar dengan nyaman di zona sekitar dada bidang Namjoon. Rindu sekali memadu kasih ringan seperti ini. Bahkan Jimin telah lupa akan denyut yg kerap kali ia rasakan sakit selama satu bulan pasca Namjoon meninggalkannya. Tak ada lagi denyut itu, karna kini Namjoon telah bersamanya.
"Aku keingetan kamu cium perut aku tadi. Dan say hello sama baby dengan sebutan Daddy." Ujar Jimin sambil mendongakan wajah dan melihat senyum tipis Namjoon melimbung. "Kamu gemesin banget."
Tangan Namjoon terulur, merangkum tubuh Jimin dengan tangan yg ikut serta merangkum jemari pendek kesayangannya. Erat. Lalu, di bawa mengudara untuk di kecup punggung tangan itu berkali kali hingga menimbulkan bunyi khas sebuah kecupan.
"Joon," Jimin kembali berujar, sedikit lirih. Mengundang dehaman Namjoon sebagai jawaban. "Kalo misalnya aku gak hamil gimana? Kamu mau ninggalin aku lagi?"
"Kok kamu ngomongnya gitu?"
Jimin bangkit dari sandarannya, menatap lekat wajah teduh Namjoon yg begitu membuat darahnya berdesir cepat. Ah, Namjoon memang selalu menjadi gejolak perasaan Jimin yg terdalam. Manik berlainan warna itu bertemu, dengan wajah Jimin yg kembali menyendu. "Tapi- aku gak hamil, Joon."
Namjoon memajukan wajah, mengecup singkat bibir Jimin yg mengerucut gelisah. Kedua tangannya di bawa mengusap pualam Jimin yg tampak menirus, sesekali ia memainkan anak rambut Jimin yg terasa memanjang untuk Namjoon di singkap ke belakang telinga. Sejujurnya, ada perasaan kecewa yg sedang merambat memenuhi rongga dada Namjoon. Akan tetapi, melihat Jimin dan kondisinya membuat Namjoon membuang jauh rasa yg mungkin akan membuat Jimin kembali sakit.
"Satu minggu sebelum hari ini, Seokjin nelpon aku dan ngajak aku bertemu di sebuah kafe di bandung." Jelas Namjoon yg membuat Jimin membolakan manik. "Dia datang untuk kasih undangan ke aku dan nyuruh aku hadir di acara pernikahan kalian. Juga ngasih tau kondisi kamu termasuk bilang kalo kamu lagi- hamil."
"Seokjin?" cicit Jimin dengan dahi berkerut.
"Aku gak tau apa yg ada di pikiran Seokjin waktu itu. Karna jujur, aku sendiri kalut banget waktu denger kamu hamil dan aku malah gak tau. Ninggalin kamu dengan masa sulit. Tapi, aku bersyukur. Mungkin kalo Seokjin gak bilang gitu ke aku, aku gak akan punya keberanian untuk dateng kesini dan nemuin kamu, Ji." Ucap Namjoon.
"Jadi, mungkin ga sih Seokjin yg ngerencanain semua ini?" Tanya Jimin retoris.
"Satu satunya jawaban, kita harus pulang dan tanyain langsung sama Seokjin, Ji." Namjoon mengulum senyum.
"Pulang kemana? Ke jakarta? Aku gak mau, Joon. Aku maunya sama kamu terus. Aku mau kabur yg jauh sama kamu." Misuh Jimin. "Kalo kita balik, papa akan misahin kita, Joon."
Namjoon menghela nafas menahan gemas. Semakin Jimin merajuk, semakin gemas pula Namjoon rasanya ingin menjamah seluruh wajah Jimin dengan kecupan. Lantas, Namjoon memutar tubuh Jimin yg sempat bergeser karna misuh. Kembali mereka berhadapan dan jemari Namjoon membuat wajah Jimin sedikit mendongak. "Ji, kita pergi dari sana bawa banyak kekacauan. Jadi, kita harus pulang untuk benerin semua kekacauan yg udah kita buat. Lagi pula, emang udah seharusnya aku ketemu sama papa kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
I K I G A I [ NamMin AU ]
Fanfic[✓] Complete Chaptered started ©April 2022 ⚠️Attention⚠️ BxB ; Mature contains NFSW (18+); Back and Fort Flow ; angst; a little bit fluff Hars Word; Unstable relationhip Ikigai adalah istilah Jepang untuk sebuah alasan seseorang untuk bangun di pag...