Alexo memasuki markas dengan langkah yang lebar dan juga rahang yang mengeras. Dia sudah mendapatkan laporan dari mata-matanya jika Guntur dan teman-temannya kembali mengusik tunangannya.
mungkin selama ini Alexo diam karena Mora yang selalu mencari gara-gara terlebih dahulu dengan mengejar-ngejar Guntur.
Tapi sekarang, Alexo benar-benar akan bertindak. Yang orang suruhannya laporkan, Mora tidak sedikitpun mengusik kekasih Guntur.
Bahkan kekasih Guntur sendiri yang memfitnah tunangannya.
Saat melihat Guntur yang sedang bercanda dengan temannya, Alexo langsung mempercepat langkahnya.
Bugh..
Mereka semua terkejut melihat Alexo yang tiba-tiba memukul Guntur.
"Lo kenapa tiba-tiba mukul si Guntur sih, Al? Dia ada salah sama lo?" tanya Haidar saat melihat Alexo yang akan kembali melayangkan pukulannya.
Alexo menghempaskan Bara yang sedang menahan tubuhnya.
"Gue peringatin sama lo!! Meski pun lo ketua gue, gue gak pernah takut! Sekali lagi lo sentuh cewek gue, gue habisin lo saat itu juga!" kata Alexo menunjuk tepat di depan wajah Guntur.
Alexo menatap teman-temannya yang lain, "ini berlaku juga buat lo semua!! Termasuk lo!! Sama lo!!" kata Alexo menunjuk Aksara dan Haidar.
"Sampai gue tahu kejadian ini keulang lagi, jangan harap gue masih mau pake jaket kebanggaan lo semua!!"
Setelah mengucapkan itu, Alexo langsung pergi dari markas. Dia kesana hanya untuk memberi pelajaran pada Guntur dan teman-temannya.
Setelah Alexo pergi, anggota Veldormant yang bukan dari SMA Damora bisik-bisik. Tidak mengerti dengan apa yang diucapkan oleh wakilnya itu.
Rafa menghela napasnya pelan, "udah gue duga. Cepat atau lambat, Alexo bakal turun tangan buat membela Mora." gumam Rafa.
Bara menatap Guntur, Aksara dan juga Haidar yang masih terpaku di tempatnya.
"Masih mau cari masalah sama Mora? Hari ini udah ada dua orang bagian penting Veldormant yang mengatakan akan keluar dari Veldormant kalau kalian masih mengganggu Mora. Kalian yakin, tanpa mereka Veldormant akan tetap berdiri kokoh?"
Bara menjeda ucapan, menatap satu persatu sahabatnya. "Gue gak meremehkan kemampuan kalian, gue tahu kalian mampu. Tapi kalau kita kehilangan Alexo dan Nanta, apa kalian masih yakin kalau geng lain gak akan cari gara-gara sama kita?"
Rafa pun menyetujui ucapan Bara, alasan mereka yang tidak pernah tawuran lagi itu karena Alexo dan Nanta.
"Yang dibilang Bara benar. Kalian juga gak lupa kan? Geng lain segan untuk mencari gara-gara dengan kita karena Nanta. Dia yang udah buat geng lain mikir ribuan kali untuk nyerang Veldormant."
"Sekarang gue minta dengan baik-baik, jangan pernah ikut campur masalah Mora sama Airin. Biarin mereka selesaikan masalahnya sendiri. Kita bergerak jika mereka memang sudah kelewatan." sambung Bara.
Rafa mendengus menatap Guntur yang seakan enggan mendengarkan permintaan mereka. "Gue serius! Kalau kalian masih tetap ikut campur sama urusan Mora dan Airin. Bukan cuman dua, tapi tiga orang yang akan keluar dari Veldormant!"
°°°°
Alexo memarkirkan mobilnya di garasi rumah Mora. Iya, setelah kembali dari markas Veldormant Alexo langsung menemui tunangannya. Alexo ingin tahu bagaimana keadaan Mora.
Alexo langsung masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, dia sudah terbiasa sejak masa hubungan mereka masih baik-baik saja.
Alexo melihat Freya dan Samuel sedang duduk berdua sambil menonton televisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Extra Love Story
Historical FictionTransmigrasi series ~ 2 •••••• Zea Andara Alexander, putri bungsu keluarga Alexander yang tidak pernah di anggap. Zea berpura-pura lemah di depan keluarganya hanya karena ingin di perhatikan, tapi mereka semua malah semakin membencinya. Sampai kejad...