"Yang bilang sama gue waktu ujian kalau dia udah nyerah sama hubungannya siapa?"
"Lo ngomong apa sih Al? Siapa orang yang lo maksud?" kata Guntur.
Alexo berjalan mendekati mereka semua, setelah berdiri di depan Mora, Alexo tersenyum tipis. Setelah itu dia kembali menatap Guntur.
"Orang yang selalu lo lindungi cerita sama gue pas ujian, katanya dia udah gak suka lagi sama lo. Karena sifat lo yang udah gak wajar sama dia."
Guntur menghela napasnya pelan, "maksud lo Airin?"
Alexo mengangguk, "kalau lo gak percaya, gue gak masalah. Karena gue emang gak pegang bukti."
Guntur menatap Airin yang sedari tadi menunduk setelah disiram oleh Mora. Tatapannya sulit untuk diartikan oleh mereka, kecuali Alexo. Dia jelas tahu tatapan seperti apa itu, tapi dia tidak akan ikut campur masalah mereka berdua.
"Airin, gue benar-benar minta maaf untuk kali ini. Gue gak mau ada orang kayak lo di sekolah ini, jadi setelah ini lo menghadap kepala sekolah."
Airin tersentak, apa dia akan dikeluarkan? Tapi misinya saja belum berjalan, bagaimana nanti tanggapan ayahnya.
"Alexo kamu gak bisa keluarin aku dari sini, aku udah ujian. Aku cuman nunggu lulus saja."
Alexo mengangkat alisnya sebelah, "yang bilang lo mau dikeluarin siapa? Gue cuman nyuruh lo menghadap kepala sekolah."
Tanpa sadar Airin menghela napas lega, "ya, Alexo."
Alexo menggenggam tangan Mora dengan lembut. Tatapannya yang tajam masih tetap menatap Guntur. "Tur, ada yang mau gue omongin. Gue tahu lo udah tahu, tapi gue harus tetap bicarain ini."
Guntur mengangkat alisnya sebelah, "apa?"
"Bisa kita bicara berdua? Ini tentang cewek lo."
"Disini aja, biar semua orang tahu."
Alexo mengangkat alisnya sebelah, "yakin? Gue takutnya cewek lo malu atau jadi bahan bullyan satu sekolah."
Guntur mengangguk, karena dia yakin Airin tidak akan menjadi bahan bullyan. Apa yang menyebabkan Airin harus di bully satu sekolah? Memangnya apa yang akan Alexo bicarakan? Palingan juga tentang kelakuan Airin yang memfitnah Mora.
Alexo menghembuskan napasnya kasar, padahal niatnya supaya hanya Guntur saja yang mengetahui ini. Tapi Guntur malah membuka luas agar semua orang mengetahuinya.
"Gue mau bicarain tentang Airin, cewek lo. Lo yakin gak masalah gue ngomong disini?"
"Iya, tinggal ngomong aja kan?"
Alexo semakin menggenggam tangan Mora dengan erat, "Tur, gue yakin lo udah tahu siapa Airin sebenarnya. Karena gue tahu, lo gak benar-benar mencintai Airin selama ini. Tapi gue bakal tetap ngomong disini atas persetujuan lo. Airin Putri yang selama ini kita kenal, bukanlah yang sebenarnya."
Alexo menjeda ucapannya, banyak bisik-bisik dari orang-orang yang berada di kantin.
"Lah, terus kalau bukan Airin dia siapa?"
"Gue yang masih ngelag dari tadi gak tahu mereka bahas apa."
"Kalau bukan Airin Putri, terus siapa?"
"Gue gak terlalu peduli juga sih, mau dia Airin Putri kek, siapa kek. Gak ikut untung."
"Airin putri yang selama ini kita kenal ternyata menggunakan nama samaran, nama aslinya Airin Wardana Zurist."
Airin sudah keringat dingin ditempatnya, kenapa Alexo bisa tahu siapa dirinya? Tidak mungkin Alexo memata-matai dirinya kan?
Guntur dan yang lainnya sudah terbengong ditempatnya, Zurist? Keluarga yang terkenal akan kelicikannya itu. Jadi selama ini Guntur menyukai orang yang selama ini dia cari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Extra Love Story
Ficción históricaTransmigrasi series ~ 2 •••••• Zea Andara Alexander, putri bungsu keluarga Alexander yang tidak pernah di anggap. Zea berpura-pura lemah di depan keluarganya hanya karena ingin di perhatikan, tapi mereka semua malah semakin membencinya. Sampai kejad...