10. Kebaikan Seseorang

560 59 18
                                    

"Berdasarkan rekam medisnya dua bulan lalu, stadium kankernya sudah memasuki tahap lanjut sehingga kemungkinan besar angka harapan untuk bertahan hanya berkisar antara dua sampai tiga bulan saja."

Hyuga tidak tahu harus berbuat apalagi selain menahan napas ketika ia mengetahui bahwa harapan bagi Kamizono Hana untuk bertahan sangatlah kecil kemungkinannya. Tanpa mengatakan apapun lagi, pemimpin Daruma Ikka itu langsung berlari memasuki mobilnya dan bergerak menuju Sannoh Rengokai untuk melihat sosok yang kini berada di ambang kematian. Tak lupa ia membawa rekam medisnya sebagai bukti agar Hana tidak lagi membohongi siapapun, termasuk dirinya sendiri.

Perjalanan tidak membutuhkan waktu lama. Sekarang ia sudah berada di depan Itokan Diner karena biasanya Hana berada di sini bersama anggota Sannoh. Namun, sayangnya, ketika memasuki restoran bergaya western itu, ia tidak menemukan sosok yang dicari. Hanya ada Cobra, Yamato, dan Naomi yang sibuk membicarakan sesuatu. Tentu kehadirannya menarik atensi mereka semua, 'kan? Bahkan Cobra sudah berdiri dan hendak menghampirinya dengan wajah kebingungan. Karena tidak biasanya Hyuga datang ke sini.

"Hyuga? Apa yang membuatmu datang ke Sannoh dengan wajah khawatir?" tanya Cobra, penasaran.

"Kalian tahu di mana Hana? Biasanya dia bersama kalian, 'kan?"

Bukannya menjawab, Hyuga justru balik menanyakan sesuatu. Yamato mengernyit heran, merasa aneh kepada Hyuga yang tiba-tiba ingin mengetahui di mana Hana sekarang. Tanpa dijawab pun seharusnya pemuda itu tahu bahwa Hana masih sekolah dan belum pulang. Namun, melihat ekspresi panik Hyuga membuat Yamato yakin bahwa ada suatu permasalahan yang sedang dihadapi oleh pemuda dengan haori Daruma Ikka itu. Lebih parahnya, mungkin ini bersangkutan dengan Hana.

Yamato ikut menegakkan tubuh. "Hana-chan masih sekolah. Mengapa kau terlihat sangat menakutkan sesuatu terjadi pada Hana-chan? Apakah dia dibuntuti seseorang lagi? Atau mungkin dia dirundung oleh orang-orang di Housen?" balasnya seraya menatap Hyuga.

"Kalian akan mengetahuinya nanti. Baiklah, terima kasih atas informasinya. Aku akan pergi ke Housen," ucap Hyuga sebelum meninggalkan Itokan Diner.

"Oi, Hyuga! Jangan bercanda! Katakan apa yang terjadi pada Hana-chan?!" teriak Yamato.

Namun, meskipun puluhan pertanyaan dilontarkan, Hyuga tidak mengatakan apapun. Bahkan pemuda itu sudah hilang dari pandangan mereka semua. Cobra yang khawatir lantas mengambil ponselnya, berniat menghubungi Hana untuk memastikan bahwa gadis itu baik-baik saja. Sayangnya, Hana tidak menjawab panggilan tersebut. Mencoba berpikir positif, mungkin jam pelajaran sedang berlangsung sehingga membuat Hana tidak bisa memainkan ponselnya. Alasan masuk akal, bagi Cobra.

Beralih kepada Hyuga lagi. Sekarang ia sudah menginjakkan kaki di Housen. Sejenak dirinya berpikir mengapa Hana sekolah di sini? Bukankah masih banyak sekolah yang tak hanya diisi oleh laki-laki? Hyuga merasa khawatir tentang hal-hal yang sebenarnya tak bisa ia prediksi. Semua asumsi ini selalu berkeliaran di kepalanya. Mengenai Hana yang menyembunyikan banyak fakta dari orang-orang, termasuk kebenaran tentang Kamizono Group.

"Di mana Nakano Hana?" Hyuga menanyakannya kepada salah seorang siswa yang sedang berjalan di lorong.

"Siapa kau?!" serunya membalas.

"Kubilang di mana Nakano Hana? Dasar bajingan."

"Hah?"

Hyuga mengeram kesal. "Katakan di mana dia, Botak!"

Mendengar keributan di lorong, Ueda Sachio bersama petinggi Housen mendekat pada kerumunan. Kebetulan perdebatan antara Hyuga dan siswa Housen itu menarik atensi beberapa orang di sana, begitupula dengan Hana yang baru saja kembali dari kantin setelah membeli susu kotak rasa cokelat bersama Kenzo. Gadis itu sontak membulatkan mata karena terkejut akan kedatangan Hyuga yang menurutnya sangat mengejutkan.

𝗦𝗘𝗡𝗔𝗡𝗗𝗜𝗞𝗔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang