"Baiklah. Tujuan terakhir di perjalanan distrik SWORD!"
Hana mengulaskan senyumannya dengan lebar. "Oya Kou!"
Selepas meraih sebuah saran tentang tingkah Reito dari pemimpin geng White Rascals, Hana kini berjalan dengan antusiasme tinggi menuju SMA Oya di mana Murayama berada. Perjalanan panjang ini selesai. Hana lantas memasuki gedung sekolahan. Namun, nan dirinya dapat bukan sosok yang dicari, melainkan faksi-faksi Oya di koridor lantai pertama. Dan tanpa sengaja matanya menangkap sosok Todoroki yang tampaknya sedang bersiap menendang Fujio.
Tak berpikir lagi, Hana menghapus bentangan jarak lalu menonton kemungkinan pertarungan yang terjadi. Namun, pertarungan yang belum berlangsung itu selesai seusai Fujio dengan sigap menahan tendangan dari tuan berkacamata. Hana yang semula bergeming di antara faksi Fujio lantas mulai melangkah pergi mencari eksistensi raja Oya, tetapi langkahnya terhenti spontan tatkala panggilan dari sahabatnya menyapa gendang telinganya. Hana menoleh perlahan kepada Hanaoka Fujio lalu tersenyum kikuk sebab kini dua faksi di SMA Oya menatapnya bingung. Sialan. Ini memalukan sekali!
"Apa yang kau lakukan di sini, Hachi?"
Benar-benar minta dihajar orang ini. Dengan tatapan malu, Hana spontan menggeleng kepala bagai manusia bodoh yang keheranan.
"Oi, bukankah dia gadis yang dipenjara karena membunuh?"
"Sungguh? Tapi, dia sudah bebas."
"Dia katanya tidak membunuh siapapun."
Sekalipun pelan, Hana mendengar bisikan orang-orang. Namun, ia berusaha mengabaikannya sebab pembicaraan tadi memang selalu membuatnya merasa menjadi manusia rendahan. Fujio tersenyum lebar kepadanya sembari berjalan mendekat dengan langkah riang pun antusias. Todoroki yang berdiri di seberang sekadar termangu menatap interaksi antara Fujio pun Hana. Keduanya terlihat sangat akrab. Apakah mereka berteman sudah lama? Setahunya, Hana itu masihlah belum sepenuhnya terbebas dari trauma nan diakibatkan oleh malam kelam yang pernah dilalui. Senyum itu dusta nan rapi.
Baginya, Hana adalah orang terkuat yang selalu menyembunyikan semua luka sendiri. Hana tidaklah kuat secara fisik. Bahkan tubuh sang puan cenderung mudah merasa lelah walau hanya digunakan berlari. Namun, ungkapan kuat di sini merujuk pada sudah berapa lama sang adiratna bertahan dalam dunianya yang rusak. Todoroki kadangkala ingin merangkulnya seraya mengucapkan semua akan baik-baik saja. Walau ia tahu, sang wanodya sudah mendengarnya.
"Aku ingin menemui Murayama-san. Sampai jumpa lagi!"
Todoroki menatap kepergian sang adiratna lantas menjauhkan diri dari koridor. Di sisi lain, di akademi Housen. Reito dengan gencar mencari identitas Hana melalui komputer yang dihubungkan pada laman berisi semua data-data murid sekolah dan guru di akademi ini. Senyuman diulas kala dirinya menemukan data tentang Hana lengkap dengan nomor telepon. Reito tahu semua yang dilakukan oleh dirinya ilegal. Namun, membiarkan Hana mempunyai hidup bahagia selepas terbebas dari penjara adalah kesalahan. Gadis itu tidak berhak mendapatkan hidup bahagia setelah melakukan dosa karena membunuh manusia. Tidak! Manusia itu harus menderita!
"Apa yang kau lakukan dengan identitas Hana?"
Reito terperanjat saat pertanyaan nan dilontarkan Kenzo mengusik rungunya. "Ah, Shidaken-san! Aku tengah mencari sesuatu di sini dan kumohon jangan sampai kau salah paham!" balasnya. Dengan tatapan bingung, lantas Kenzo mematikan perangkat komputer itu meski sempat menuai protes dari sang pemuda nan berdalih acara mencari informasi yang sedang dilakukan belum usai. Kenzo lalu mengajak Reito keluar dari ruang komputer untuk pulang sekolah.
"Sebaiknya, jangan mengusik Hana."
Reito menghentikan langkahnya. Mendengar ancaman Kenzo, itu tak membuatnya gentar. Justru melihat bagaimana Housen sangat menjaga Hana, bukankah permainan ini akan semakin bagus? Ini hanya membutuhkan waktu sampai di mana ia bisa merusak sang perempuan dan membunuhnya untuk menghilangkan bukti-bukti kematian mantan temannya—Erika. Baik Hana bahkan Ranmaru juga, kedua manusia itu haruslah dilenyapkan dari kehidupannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝑺𝑬𝑵𝑨𝑵𝑫𝑰𝑲𝑨
FanfictionHana mau tak mau harus pindah sekolah ke Akademi Housen setelah dituduh merundung teman-temannya. Namun, siapa yang mengira di sanalah dia mulai mengalami banyak kejadian, termasuk berurusan dengan Kuryu Group dan mengetahui masa lalu tentangnya. ©...