Sang chandra telah menyelesaikan tugasnya menyinari bentala di malam hari. Kini baskara mulai menaiki singgasana diiringi oleh kicau merdu dari burung-burung yang mengucapkan selamat pagi kepada seorang laksmi di halaman depan kediaman Todoroki. Ulas senyum melebar perlahan tatkala pintu rumah terbuka hingga sosok taruna bertubuh semampai itu ditampilkan. Ia lantas menyapa dan menghampiri Todoroki dengan tiap langkahnya yang begitu riang.
Hela napas lega Todoroki embuskan. Pagi ini ia dikejutkan oleh sang puan nan mendadak lenyap dari kamarnya—mereka berbeda kamar. Meski sempat panik, akhirnya ia menemukan sosok mungil itu di pekarangan rumah tengah menyiram tanaman sembari bernyanyi riang ditemani burung. Dengan perlahan ia mengusak rambut sang perempuan sebelum kemudian mengajaknya untuk sarapan pagi sebab hari mulai beranjak menuju siang. Hari ini hari Minggu, dan mereka berencana akan menjelajahi semua distrik Oya.
Jadwal memasak pagi hari adalah Hana. Sedangkan malam giliran Todoroki. Terkadang pun mereka masak bersama. Benar-benar menggambarkan bagaimana hubungan antara seorang gadis dan pemuda dalam rajutan asmara. Kala Hana berkutat di dapur dengan berbagai bahan makanan, Todoroki tampak sedang menonton televisi yang menayangkan berita pagi hari. Suasana ini sangatlah menenangkan diri. Baik Hana maupun Todoroki, kedua insan Tuhan ini sama-sama menikmati eloknya pesona dunia cinta kasih.
"Sarapan pagi telah siap," ujar Hana seraya meletakkan piring di kotatsu. Todoroki tersenyum lebar menatap piring yang sudah diisi makanan. Tamagoyaki adalah menu sarapan terbaik. Kini mereka menikmati suasana damai pagi hari sembari melahap habis sarapan masing-masing. Selepas sarapan, Hana dan Todoroki bersantai di engawa seraya membicarakan rencana mereka yang akan pergi jalan-jalan mengelilingi distrik Oya.
"Taman hiburan jauh lebih menyenangkan."
"Ke sungai saja. Ayo memancing."
Debat singkat itu memicu tawa dari labium keduanya. Todoroki kemudian mengacak rambut sang perempuan dengan gemas. Ini memang sudah menjadi kebiasaannya; mengacak-acak rambut Hana untuk membuat wanodya kesal dibuatnya. Dari dahulu, ekspresi marah Hana entah mengapa selalu membuatnya ingin tersenyum bahkan pula mengudarakan tawa tanpa merasa ragu. Ia pun menyukai tingkah laku Hana yang terkadang sangat ekspresif, kadang juga menjadi sangat pendiam. Namun, jika boleh jujur, ia menyukai Hana yang kini. Sangat polos dan pribadinya begitu lembut. Tak menutup kemungkinan pula Todoroki menyukai sang perempuan apa adanya. Cintanya tulus dari hati.
"Menurut Todoroki-san, Hana yang dulu bagaimana? Aku sangat penasaran dengan aku sebelum amnesia," tanya Hana seraya menatap lamat sang adam nan kini tampak sedikit kebingungan. Ia lalu menyudutkan Todoroki agar segera menjawab. Namun, yang terjadi selanjutnya membuat seluruh tubuhnya terasa membeku di tempat. Todoroki balik menyudutkannya dengan cara mendekatkan wajahnya kepadanya hingga tanpa sadar kini ia sudah terbaring di lantai dalam keadaan sang pemuda di atasnya. Segera saja dirinya menahan napas dan memejamkan dua matanya tatkala Todoroki mulai mendekatkan labiumnya itu ke bibirnya.
"Kalau ingin tahu, cepatlah bersiap. Kita akan pergi, 'kan?"
Todoroki lalu menjauhkan raganya dari Hana sembari tersenyum penuh mengejek. "Pipimu merah, tuh. Sakit, 'kah?" ledek Todoroki seraya menatap Hana yang masih memproses kejadian tadi. Sial, ia tidak bisa menahan dirinya untuk tak tertawa kala melihat ekspresi wajah cemberut sang adiratna. Hana mengepalkan tangannya dan memasuki rumah dengan langkah yang sengaja dihentak-hentakkan untuk membuktikan jika dirinya sedang marah. Todoroki terkekeh sebelum akhirnya menyusul gadis itu dengan derap langkah nan sengaja meniru Hana.
"Chibi, aku hanya bercanda! Jangan merajuk begitu!" ujar Todoroki sembari mengekor di belakang Hana yang tengah menatap dirinya kesal. "Ya ampun, lucunya! Ayo jadi pacarku saja, Chibi," lanjutnya lagi dengan nada yang dibuat-buat imut. Hana mengernyitkan dahi heran. Dalam hatinya mungkin ia merutuki tingkah laku Todoroki yang sedikit mengherankan. Bukan sedikit lagi, tetapi sangat mengherankan siapapun. Hana pun cukup shock dengan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗦𝗘𝗡𝗔𝗡𝗗𝗜𝗞𝗔
FanfictionHana mau tak mau harus pindah sekolah ke Akademi Housen setelah dituduh merundung teman-temannya. Namun, siapa yang mengira di sanalah dia mulai mengalami banyak kejadian, termasuk berurusan dengan Kuryu Group dan mengetahui masa lalu tentangnya. ©...