Reito menahan rasa nyeri di pipinya kala pukulan menghantam. Ia lalu mengarahkan agah tajamnya pada seorang taruna yang tengah mengulaskan senyum puas sembari bersiap menghantamkan suatu tendangan penuh tenaga tepat di lehernya nan berdarah. Taruna ini mungkin sudah gila karena memukuli lantas menendangnya tanpa berniat untuk berhenti. Sampai atmanya hilang pun, mungkin sang taruna akan mengulaskan senyuman. Namun, ini adalah hukuman. Hukuman atas semua perbuatan jahatnya entah kepada Hana, atau bahkan pada mendiang Erika. Kali ini dirinya benar-benar hancur.
"Apapun alasanmu, Hana bukanlah manusia rendahan sepertimu," ujarnya sembari terus menendang Reito dengan sorot mata marah nan menusuk. "Kau selalu mengganggunya, mencacinya, dan juga melakukan suatu perbuatan kotor yang takkan bisa dilupakan oleh Hana sampai kapanpun." Sang taruna kemudian menumpahkan air perasan lemon tepat di wajah Reito. Langsung saja Reito berteriak ngilu. Luka yang belum kering biasanya tambah sakit jika dijatuhi air lemon. Dan luka-luka di wajah Ito Reito kebanyakan masihlah basah. Entah sudah berapa orang yang menyerang kakak Aiko ini.
Pertama adalah faksinya Lao dari Suzuran. Lalu pada esok harinya Reito dihajar oleh Todoroki Yosuke. Seusainya ada Ranmaru yang menghajarnya di hadapan Aiko. Sekarang pun teman-teman Hana dari Housen mendatanginya. Nan mana pemimpin Housen tampak kehilangan akal. Sachio semula ingin bersikap santai kala pemuda itu masuk ke Housen. Namun, usai mendengarkan semua ceritera yang Shidaken lontarkan tentang Reito, Sachio pikir sebagai insan nan menggenggam erat posisi kepemimpinannya, semua murid di Housen adalah tanggung jawabnya—kecuali pemuda bernama Ito.
"Kau awalnya ingin merusak nama baik Hana di mata kami, 'kan? Kau bahkan memalsukan identitasmu agar bisa mendaftarkan diri di Housen. Namun, kau terlalu cepat menyimpulkan penilaianmu dengan berpikir kami tidak paham masalahmu bersama Hana ...." Shidaken kemudian memukul wajah Reito. Sachio di sana dengan teman-temannya hanya memerhatikan Shidaken. Menghadapi satu orang macam Reito memanglah melelahkan bahkan s'lalu mampu memantik emosi. Iblis pun merasa minder melihat kelakuan Reito.
"Dan Hana bukan sebongkah berlian mahal yang harus dilindungi oleh puluhan orang, 'kan? Hana hanyalah gadis murahan yang tak memiliki sebuah harga dalam dirinya! Ingin kusebutkan semua hal rendahannya? Dia pernah pacaran dengan Cobra, tetapi masih saja mendekati pemuda lain! Dia pun kini berhubungan dekat bersama Todoroki Yosuke dari SMA Oya!" seru Reito sembari melukiskan kurva pada bibirnya nan mana langsung dihadiahi pukulan Sachio.
"Pada dasarnya orang sepertimu memang takkan pernah mengerti bagaimana perasaan seseorang. Hana meskipun mempunyai pacar, itu bukan berarti hubungan pertemanannya dihancurkan. Harusnya kaulah yang menyebut dirimu sendiri manusia tidak memiliki satu pun harga diri," balas Yuken dengan alunan nada cukup mengejek.
"Bersiaplah, mungkin giliran SMA Oya yang menghajarmu!"
Setelah Eimei mengatakan itu, rombongan petinggi Housen mulai menjauhkan diri dari rumah Reito. Entah kenapa perasaan Sachio sedikit tenang usai menghajar pemuda bajingan itu. Sementara itu di rumah sakit, Todoroki tampak menatap sendu kepada Hana nan masih belum sadar. Meskipun kondisi Hana membaik, dan bahkan gadis itu sudah dipindahkan ke ruangan rawat inap, tetap saja 'tuk menghadapi kenyataan ini memang begitu berat. Todoroki merasa lagi-lagi gagal melindunginya dari perbuatan jahat orang-orang di sekitar sang puan. Walaupun harus menunggu, Todoroki 'kan tetap melakukannya sampai di mana Hana bangun dan kembali sembuh.
***
"Buka matamu, ..."
"... Putriku ...."
Alunan suara nan mengisi rungu itu sejenak membuat sosok puan itu serentak terbangun. Netra jelaganya kemudian memerhatikan sekeliling dan sang laksmi berhasil dibuat kaget akan munculnya sosok pria yang sudah lama dirindukan. Ia spontan menegapkan raganya 'tuk memastikan apakah nan tengah dirinya lihat adalah insan yang dirindukan. Benar. Tidak salah lagi. Lantas saja kedua kakinya mulai menghampiri sosok itu seraya meluruhkan air mata nan sudah ditahan. Hangatnya dekapan orang ini spontan terasa.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝑺𝑬𝑵𝑨𝑵𝑫𝑰𝑲𝑨
FanfictionHana mau tak mau harus pindah sekolah ke Akademi Housen setelah dituduh merundung teman-temannya. Namun, siapa yang mengira di sanalah dia mulai mengalami banyak kejadian, termasuk berurusan dengan Kuryu Group dan mengetahui masa lalu tentangnya. ©...