No revisi
Aku menatap Ale Ale dengan senyuman mengembang.
"Ayo udah berangkat." Axel melerai kita berdua lalu setelah itu dia mengambil tasnya lalu menggiring kita untuk keluar dan segera sekolah.
Kaya ibu ibu aja.
Saat ini kita sudah ada didalam mobil kali ini mobilnya Pajero. Oke lah Axel mulai nyalain mobilnya dan berangkat.
"Kita sarapan nya diluar aja gimana ?" Tanya Axel mulai memarkir mobilnya.
"Boleh tuh,kali kali ngajakin orang miskin makan diluar."jawab Ale Ale. Sialan itu anak lem nya udah kebuka.
Aku pun hanya diam. Diam diam merasa tersakiti padahal ngga sama sekali hahaha.
Setelah itu mobil kembali hening hingga mobil sudah sampe ketejuan masih aja hening cuma ada suara gesrekan ban mobil sama aspal.
Kita bertiga turun menuju cafe putri duyung warna ijo. Masuk kedalam cafe cukup ramai. Kembali kita jadi pusta perhatian ngga si lebih tepatnya auranya siaxel.
Behh aura suci bersinar cuy.
Kita milih duduk didekat jendela disini aku cuma diem siale Ale sama siaxel main hp.
Gini toh rasanya ga punya hp yang lain asik aku cuma diem natep keluar jendela, jadi pengin donasi keorang orang yang ga punya hp.
Menurut pendapat sendiri rasanya sakit diabaikan oleh benda mati yang hidup karena Kouta dan baterai.
"Nanti kita mampir di iBox pulang sekolah sama ke mall " ucap Axel meletakan hpnya, aku hanya memalingkan wajahku menatap Axel.
"Mau beli apa lagi? baru Minggu lalu kita kesana." Tanya Leo dia mengambil kopi yang sudah dipesan Tadi.
" Hp dan keperluan." Singkat Axel sendari memakan rotinya. Aku hanya diam tak pertanya ataupun nimbrung yang utama hanya perut aku meminum minumanku Dan memakan pesananku yang tentunya ditanggung oleh Axel.
...
Pulang sekolah tepat jam 15:30 sekolah dan pembelajaran hari ini ga ada masalah si. Aku fine fine aja. Dikelas aku termasuk orang pintar ya iya lah orang udah lulus S2 suruh sekolah SMA lagi.
Kini kita ya ngga lain ngga bukan aku,Axel dan Ale Ale berada di store iBox. Aku si disini cuma ngikut Axel ngga tau mau ngapain bodo amat lah. Beberapa kali aku menatap Ale Ale yang sedang memilih leptop.
"Kamu suka warna apa na?"Axel bertanya dia menatap hp iPhone berkamera tiga yang membentuk segitiga.
"Semua suka si." Aku menjada dengan heran ngapain tanya tanya? mau beliin hp apa?
"Ya udah"jawab Axel dia memanggil staf disana.
"Mba bungkus ini." Ucap Axel kaya minta dibungkusin roti aja. Mba mbanya nurut aja lagi. Axel minta dibungkusin warna pink.
"Udah xel?" Ucap Ale Ale tiba-tiba Dateng dia menatap Axel. Axel hanya mengangguk singkat dia berjalan menuju kasir.
Selesai urusan di iBox kita menuju kearah mall terbesar di kota ini. Aku sendari tadi diem Mulu loh. Jenuh si.
Siale Ale mulai buka suara.
"Lo beli hp buat siapa?" Tanya Axel sendari membuka hpnya.
" Pacar." Jawab Axel singkat mulai memarkir mobilnya diparkiran mall.
Aku seketika melayangkan pikiranku.
Pantes beli warna pink tapi kenapa beli cesingnya warna item."Siapa baru tau?" Tanya Axel yang sudah beraut berbeda.
"Besok aku langsung kasih surat undangan pernikahan aja." Jawab Axel dia dengan senyumannya dia menantikan mesin mobilnya.
Aku natep Ale Ale kalo diliat liat lebih dalem Ogah si tapi kalo dilihat itu anak kaya perempuan. Bulu mata lentik, bibirnya khas perempuan ,apalagi rahang sama dagunya.
Jangan jangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anathan [END]
HumorBukan B × B Bukan novel Gay cuma fake girl aja. Ana itu panggilanku tapi jika sebagai seorang perempuan. tapi karena aku pembunuh bayaran aku harus terperangkap menjadi seorang lelaki padahal aku sendiri perempuan. itu demi misi misiku yang lebi...