jadilah gadis yang selalu berada disampingku kapanpun itu

723 41 2
                                    

Kita panggilnya king ya sekarang.
No revisi.

  Aku mengusap rambut itu, wanginta masih sama. Wajahnya masih ia benamkan didalam leherku aku tak merasa risih ataupun geli. Rasanya hangat.

"Na.. " Panggil aku menghentikan usapanku di rambutnya.

"Yah? " Jawabku, dia mendongakkan wajahnya.

Hmpt.

Bibirku kembali menyerang ku saat terakhir kali waktu malam ulang tahunnya. Kami melepas tautan bibir tersebut, axel mengecupnya kembali aku hanya tersenyum.

"Kamu tidak ingin tau tentang semuanya? "

Aku hanya menggelengkan kepala pelan bukankah hanya tugas? Toh benar?

"Kenapa? " Tanyanya membuatku kembali menggelengkan kepala pelan.

"Semuanya tugas bukan? Dari musuhmu? "

"Iya si.. " Ucapnya dengan wajah berfikir lalu kembali menatapku.

"Tapi kamu tidak menanyakan hal yang lain? " Tanya axel berharap aku menanykannya.

"Siapa leo? " Tanyaku membuatnya tersenyum cerah.

"Dia perempuan namanya leondra dia memang berpenampilan seperti itu, dia tangan kananku. " Jelasnya lalu kembali mengecup bibirku.

Aku hanya diam menerima. Tidak ada rasa keberatan bagiku lagipula aku menyukainya. Biarlah kalian berkata aku lonthe nyatanya dia pacarku toh. Yah aku akui aku terima ajakannya waktu itu.

"Lalu kamu masih sekolah? " Tanya ku lalu membuatnya menggeleng aku cukup tau.

"Siapa mommy dan daddy yang kamu maksud itu? "

"Dia memang ibu dan ayahku sayang.. " Ucapnya lalu kembali menempelkan bibirnya ke bibirku. Mungkin bayaran menjawab pertanyaan ku.

"Hah? " Aku menatapnya cengo.

"Dia tau kamu perempuan setelah aku jelaskan dan tentang berita itu memang aku yang membuatnya. "

"Kamu heran kan kenapa aku bisa selamat? Tapi jangan lupakan aku kingmu. " Ucapnya. Aku faham memanipulasi lawan dengan seperti itu memang sudah biasa dilakukan mafia dunia bawah. Aku menganggukkan kepalaku patuh.

"Angel? " Tanyaku membuatnya tersenyum cerah.

"Dia tunangan ku. " Entah mengapa rasa sakit menjulur didadaku membuatku menatap dengan datar.

"Tapi dulu sayang.. " Ucapnya memelukku erat.

"Sekarang ada kamu. Jadilah gadis yang selalu berada disampingku kapanpun itu. " Bisiknya membuatku plong, tampa aku sadari pipiku susah merah terbukti king yang tertawa.

"Hahaha pipimu merah.. " Ucapnya mengecup kedua pipiku.

Cup cup

"Aku mencintaimu. " Ucapnya memelukku dengan erat. Seolah aku akan pergi. Entah lah esok

"Bagaimana dengan orang tuamu? " Tanya ku kembali.

Fikirlah bagaimana jika orang tua kingku tidak menerima ku jika memang aku bakal jadi ehem king.

"Dia menerima. Karena mommy dan daddy ku tidak menuntut siapa jodohku yang terpenting lawan jenis. " Jelasnya kembali entah mengapa hatiku plong rasanya.

Aku mengangguk angguk beberapa kali, king menatapku dengan wajah yang sandu dan tenang.

Entah lah aku sudah mencintai nya atau belum mungkin sudah karena cinta tak bisa dijabarkan. Aku bersyukur jika memang itu karena ada yang mau mencintaiku contohnya manusia yang sering aku umpat dalam hati dia kingku sendiri bocah tengil yang sering ingin ku gepuk wajahnya.

Mengingat masa itu membuatku kembali bersemu merah astaga.

Apakah semua itu setingan?

"Apakah semuanya setinggan? " Tanyaku kembali king menggelengkan kepalanya.

"Awalnya tidak, ingat saat kamu bertemu denganku diloby hotel? Saat itu aku sedang ingin jogging pagi tapi melihatmu. You know? Matamu membuatku terhipnotis walaupun aku sudah tau apa tujuanmu. Aku menyukaimu detik itu. Dan kamu tau? Aku juga tau bahwa kamu perempuan. Tentang saat itu aku membelikan perlengkapan perempuan itu untuk kamu... Aku menyukaimu dan kini mencintaimu... Aku menyadari saat itu kamu adalah bagian dari organisasi yang aku pimpin, semua CCTV di apartemen ku menyala walaupun sempat kamu retas..bahkan dikamar mandi. "Kata kata terakhir membuatku kembali ingin menggepuk wajahnya.

" Aku sengaja membiarmu melihat seberapa hebat anggotaku membunuh tapi itu sangat payah. "Ucapnya membuatku bertambah masam.

" Hahaha"dia tertawa dengan kencang.

"Besok akan ku ajari cara membunuh yang lebih  pro. " Ucapnya

"Hey sendari tadi kenapa kamu diam? Biasanya akan hmptt. " Aku segera membungkap mulutnya dengan tanganku agar tidak lagi menerus kan kata katanya,demi apapun ada leader secerewet ini.

King dengan mudah membuka bungkaman ku.

"Hahaha, sudah lah ingin nanti malam ikutlah dengan ku bertemu dengan ibu dan ayahku, orang tuamu juga ada disana. " Ucapnya membuat jantungku dag dig surrr.

Jj rimex cuy.

"Bagaimana bisa? "

"Kamu lupa orang tuamu berkerja denganku? " Tanya nya membuat aku tersenyum seketika mungkin aku akan meminta jika esok orang tuaku di berhenti dari pekerjaannya itu.

________

End

Segitu aja mungkin cerita gabut, ngga jelas, ngga nyambung dari saya.

Biar seterusnya menjadi khayal kalian. Takutnya kalo diterusin semakin ngga nyambung mwehehe.

Extra part? Entahlah mungkin ngga ada akan sampai sini cerita cinta anathan.

Anathan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang