italia

400 40 1
                                    

No revisi.

Saat tiba dibandara angel menatapku dengan tatapan sulit diartikan.

"Aku memang kecewa tapi aku tidak akan pernah menjadi musuhmu. Semoga kita bisa bertemu lagi. Aku masih sama tetap mencintaimu!! " Ucapnya sendari menepuk pundakku.

Aku tersenyum lalu berpelukan sebagaimana salam perpisahan. Cukup lama kami berpelukan saat terlepas Aku dan sule meninggalkan angel yang semakin lama semakin tenggelem di sunyinya malam.

"Hiks.. " Isak tangis itu terdengar walaupun dari jauh.

Aku hanya berjalan semakin menjauh. Semoga saja saat aku berada di Italia dia bisa melupakanku dan bertemu lelaki terbaik baginya. Bukan wanita seperti ku. Jangan sape lagi lagi deh buat itu anak. Kasihan padahal anak tunggal kaya raya.

Saat ini aku dan sule duduk di kursi yang berada dijet pribadi milik king kami yang sengaja menjemputku dan sule. Yah arti dari king adalah raja bisa sebut saja leader organisasi yang kuanut.

"Menurutmu mengapa king memanggil kita? " Tanya sule heran dia menatap jendela jet tersebut.

"Misi atau dikick. " Ucapku singkat. Memang hanya dua itu.

"Semoga saja misi. Jika tidak bagaimana nasib kita? " Tanya sule dengan raut gelisah tak lepas dari wajahnya.

Aku tertawa pelan. Jika pun di keluarkan dari organisasi tersebut aku bisa berbuat apa. Bisa disebut aku hanya anggota biasa.

Berjam jam kulewatkan diatas awan akhirnya aku sudah berada di bandara italia. Aku dan sule langsung bergegas turun dari jet. Tidak mungkin king harus menunggu.

Kami sudah disiapkan mobil mewah untuk kami tumpangi. Aku dan sule masuk dan perjalanan berikut nya kami tempuh. Mungkin menempuh 2 jam. Karena markasnya berada ditengah tengah hutan. Jika bertanya lelah atau tidak aku menjawab tidak. Karena ini sudah biasa sendari dulu.

2 jam kami Lewati sampai pada markas yang berdiri kokoh bangunan tua yang mungkin terlihat menyeramkan tapi tidak bagiku yang dibesarkan disini.

"Bagaimana kabarmu? " Tanya seorang baru saja aku turun dari mobil sudah disambut teman dekatku. Dia lucas. Wajahnya lebih keasia timur.

"Baik. Kamu semakin gemuk. " Ucapku membuatnya kesal pasalnya nyatanya dia ramping.

"Ayolah king sudah menunggumu. " Ucapnya.

"Ada apa sebenernya? " Tanya ku menatap lucas yang hanya diberikan gelengan kepala yang artinya dia tidak tahu.

"Aku baru pertama kali berhadapan dengan nya. " Ucapku membuat lucas kembali tidak menyahut memang menyebalkan tapi itu memang dia.

Sampai pada pintu aku, lucas, dan sule langsung masuk. Kami disambut dengan sapaan saja tidak ada yang menunggu karena aku dan sule sama seperti mereka yaitu anggota biasa.

"King sudah menunggumu. Tidak dengan sule. King berada dilantai atas, Kamar pribadinya. " Ucap lucas aku hanya mengangguk pelan ada apa sebenarnya.

Aku masuk kedalam lift yang berada disitu menuju ke lantai teratas. Sampai disana bergegas aku mencari kamar pribadi milik king ku itu. Dari mana aku tau ini ruangannya?karena dulu saat aku belum mendapatkan predikat menjadi seorang pembunuh bayaran aku menjadi orang yang ditugaskan untuk Berpratoli dimarkas hampir seluruh ruangan yang berada di markas ini aku mengetahui nya.

Saat sudah sampai aku menarik nafasku semoga saja ini hal yang baik bukan buruk.

Tok
Tok
Tok

Aku mengetuk pintunya.

Cklek
Srek

Pintu itu terbuka dengan sendirinya lebih tepat nya bergeser. Karena otomatis dengan remot yang pasti dipegang oleh kingnya.

Aku masuk kedalam saat mengerti bahwa itu adalah pertanda aku diijinkan masuk.

Ruangan bernuasa putih abu abu dengan berbagai furniture yang terpajang cukup sederhana tidak mencekam ataupun membuat mata sakit.

"Ada apa king memangil saya? " Tanya ku sopan. Ayolah nanti di kick dari sini mau gimana kedepannya?

"Anathan." Panggil nya masuk ke indra pendengar ku. Suara dingin dan kaku.

Deg.

Aku mematung segera saat menatap seorang yang memunggungiku dilihat badan tegap itu menggunakan pakain kemeja putih dan celana hitam panjang serta sepatu fantofel menatap kearah jendela yang mengarah ke hutan lebat.

"Bagimana keadaan kedua orang tua mu yang sedang mengedarkan narkoba itu?" Tanya nya melanjutkan ucapannya, aku terheran. Apa maksudnya?.

Dia membalikkan badannya menatapku cahaya diruangan tersebut tidak minim, sangat cerah jika bisa dijabarkan.

"A-xel! "

Anathan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang