NO REVISI.
"Mau tau ngga? " Aku kembali memancingnya. Hiburan semata emang enak banget bikin ini curut kesel.
"Apa cepetan!!! " Ngegas lagi ini anak. Untung 2 miliar kalo ngga ku pites kau dek.
"Sini ku bisikin. " Ucapku dengan senyuman menggoda.
"Lo modus ya!! "
"Gue doyan gunung ya. "
'Batang ralat'
Aku mengucapkan itu secara bersamaan satu didalam hati satu dimulut. Ya kali ngomong suka batang.
"Kamu sebenarnya cewe le? " Aku mencoba membokarnya. Sebenarnya bisa aja dibongkar siapa ini anak tapi masalahnya gimana caranya leptop ndak ada alat komunikasi ngga ada. adanya cuma sempilan telingga yang sebatas berkumunikasi kesule sama tente lon satu itu.
"Gagah gagah perkasa gini dibilang cewe.,gila lo! " Ngengas lagi itu anak. Mulutnya selain suka julid emang suka ngegas kalo ngegas muncrat lagi.
Basah muka ku dengan air liur nya.
"Kelam dong le. " Ucap ku mencoba mendorong dadanya agar lebih menjauh.
"Ngapain lo megang megang!! " Ngegas leon.
Ngegas lagi itu anak. Muncrat lagi. Kudu cuci muka bisa bisa jerawatan entar.
"Ngga mau balik le? Mau tidur bareng? " Aku menaikan alis ku.
"Najis!! " Dia kembali mengucap ngegas lalu keluar dengan membanting pintu.
"Brak!!! "
"Awas itu curut satu. " Aku mengusap wajahku lalu masuk kekamar mandi dan membasuhnya.
"Tok
Tok" Apa lagi si!!! " Aku berucap geram. Dari tadi nganggu mulu mau tidur juga biar cepet cepet sampe hari esok.
"Ckelek"
"Apa si? " Aku membuka pintu dengan wajah yang masam. Melihat kedepan dan.
Axel!
"Eh axel. kenapa xel? " Aku bertanya dengan cengiran paksaan.
"Kamu bisa bikinin aku susu jahe? " Tanya axel wajahnya terlihat pucat perasaan tadi masih semringah kaya abis makan samyang.
"Kenapa xel? " Aku pura pura tidak tahu. Bertanya dengan polos nyatanya dia begitu akibat efek racun yanga ku beri.
"Ngga tau tiba tiba semakin hari lemes banget. Dada juga makin sakit. " Mendengar penyataan menyenangkan itu aku diam diam tersenyum bangga.
Seneng rasanya.
"Ya udah aku bikin susunya" Ucap ku lalu berlalu kearah dapur.
Di dapur aku menatap perlengkapan yang akan kugunakan untuk bertempur.
"Saatnya dosis ke2. " Aku tersenyum kecil menatap gula diabetes yang menyelimuti racun didalamnya.
Aku berperang didalam dapur menggunakan alat alat tak lupa gula itu kugantin dengan gula diabetes palsu.
Selesai membuat apa yang axel inginkan aku membawanya keahadapan axel.
"Ini" Ucapku meletakan susu jahe.
"Maaf ya ngerepotin. " Ucap axel aku menggelengkan kepalanya pelan.
Axel mulai meminumnya tanpa rasa takut.
"Na... " Dia menyebut namaku dengan lembut aku menengok kenapa ini bocah.
"Uy" Jawabku dengan senyuman sokab seperti biasa memainkan peran.
"Mau jadi pacar saya? "
Aku hampir saja ingin tersedak. Ini a ak kalo sakit otaknya geser kayanya
"Xel kayanya kamu butuh istirahat yang cukup, nglantur lama lama
" Ucapku dengan menggelengkan kepala."Kamu cantik. " Dia menatap ku dengan teduh. Kenapa lagi ini anak kenapa juga ini hati jedag jedug.
"Aku laki laki xel. " Ucapku namun tiba tiba axel menggelengkan kepala nya.
"Kalo kamu cewe mau nikah sama saya? " Ngalntur lama lama ini anak.
"Mustahil." Ucapku dengan senyuman.
'Aku cewe btw'
Axel menggelengkan kepalanya pelan entah mengapa dari tadi itu anak menggelengkan kepalanya terus menerus jadi kasihan. Eh apa kasihan no no no anathan.
"Tidur bareng yo na. "
WTF AFAH DEK ULANGI?
KAMU SEDANG MEMBACA
Anathan [END]
HumorBukan B × B Bukan novel Gay cuma fake girl aja. Ana itu panggilanku tapi jika sebagai seorang perempuan. tapi karena aku pembunuh bayaran aku harus terperangkap menjadi seorang lelaki padahal aku sendiri perempuan. itu demi misi misiku yang lebi...