Plis saya ngga tau ini cerita apaan
Saya sendiri merasa ini cerita ngga nyambung. ╥﹏╥Aku berteriak rasa nya sedikit sakit saat king/axel entah lah menggigit leherku dengan kasar. Mungkin mengeluarkan darah karena terasa perih. Cenut cenut rasanya.
"Aku merindukanmu. " Bisiknya. Lalu dia ambruk diatasku berpindah kesampingku. Dia memelukku erat.
Sangat erat wajahnya juga tenggelam diatas dadaku yang note nya sudah tidak menggunakan sehelai kain. Iyah dirobek habis habisan.
Melawan? Tentu sudah namun dilumpuhkun dengan mudah ingat dia leaderku tentunya kekuatannya sangat kuat, aku? Mungkin hanya seupik abu yang hanya disapu sudah lenyap.
"Kamu tidak rindu denganku na? " Tanya nya tiba tiba.
Aku dengan tangan bergetar mengelus rambutnya sangat pelan. Dia mendongak saat merasakan itu. Senyuman yang hilang dalam satu hari sekarang sudah kembali terlihat. Sangat sangat tampan dan berwajah polos.
"Kaget yah? " Tanya nya membuat ku mengangguk polos. Benar toh aku kaget tiba tiba dipanggil leader eh jebolnya ini anak, leadernya. Terus siapa yang dia bunuh. Lalu siapa wanita/pria paruh baya saat itu? Lalu leo?
Apa maksudnya ini?
"Maksudnya apa? " Tanyaku pelan. Dia hanya diam. Aku tidak tau akan memanggilnya dengan siapa, axel?
Entah mungkin akan berganti dengan king bagaimana? Tapi aku lebih senang memanggilnya dengan axel remaja polos dan pendiam. Tapi sekarang beda.
Ngomong ngomong dengan remaja. Kenapa dihadapan nya seolah bukan sosok remaja. Seolah sosok psikopat gila. Mafia beringgas bukan anak SMA yang mengerjakan tugas fisikannya.
"Aku sudah 27 tahun. " Ucapnya membuat ku terdiam seketika. Maksudnya apa lagi.
"Lalu untuk apa waktu itu ada tugas untuk membunuhmu? Lalu siapa wanita itu? Dan leo? Mommy&daddy? "
"Semua setingan. " Ucapnya lalu tertawa lepas.
"Hahaha." Aku hanya terdiam sejenak. Otakku menunggu jawaban yang benar.
"Sebenarnya tidak semuanya setingan. Emmm tapi pacarku satu ini banyak bertanya juga? Bagaimana tidak merindukan ku? " Dia bertanya. Aku sendari tadi tentu sangat ragu. Dari itu aku tak mengeluarkan ekpresi lebih. Walaupun tak ku sembunyikan aku merindukan nya.
Yah apakah ini cinta cinta tai itu?
"Aku benar benar axel yang kamu kenal sayang.. " Ucapnya mendayu lalu memelukku erat.
Benarkah?
Aku hampir ingin menangis walaupun entah mengapa sebabnya.
"Maksudnya apa semua ini king? " Tanyaku.
"Panggil aku seperti biasanya 'el'. " Ucapnya tegas dipelukanku.
"Benarkah ini kamu?" Tanyaku memastikan. Aku tak gampang percaya pada orang ayolah.
"Bahkan sayatanmu masih berbekas, dan racunmu sangat mudah diketahui penawarnya" Ucapnya membuatku diam tak bergerak.
"Btw dadamu kecil sekali"
"Mesum! " Ucapku mendorongnya saat tersadar dari sesuatu.
"Hey santai. " Ucapnya lalu tertawa keras. Dia menjauh dariku. Turun dari ranjang dan pergi menuju walk in closet.
"Pakai lah. " Ucapnya melemparkan kaos hitam.
Aku segera memakainya menatap axel yang sedang tersenyum senyum sendiri dia kembali mendekat lalu menerjang diriku. Memelukku sangat erat.
"I miss you. " Bisiknya pelan.
"And i love you. "
Anjrittt saya ndak tahu ini cerita apaan yang penting ngalir aja dari otak saya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anathan [END]
HumorBukan B × B Bukan novel Gay cuma fake girl aja. Ana itu panggilanku tapi jika sebagai seorang perempuan. tapi karena aku pembunuh bayaran aku harus terperangkap menjadi seorang lelaki padahal aku sendiri perempuan. itu demi misi misiku yang lebi...