"Wah... you damn chio!" Harry dan bahasa khasnya menyambut hariku yang penuh suka cita.
"Good morning Harry, good morning Nina..." Balasku setelahnya.
Senyum cerah terukir indah di wajahku, sangat kontras dengan sosok lainnya yang saat ini memutar matanya kesal. Ia adalah Marcel si biang masalah. Cowok itu jelas nggak terima karena aku bertingkah sok cuek- seakan tidak menyadari eksistensinya ditengah-tengah Harry dan Nina. Sudah 3 hari berlalu sejak insiden aku menggebuki Marcel karena ia mengganggu quality timeku dengan Jonathan, dan sejak itu pula kami saling diam layaknya dua manusia yang terlibat perang dingin. Sebenarnya aku menyukai situasi ini, karena hidupku bebas dari gangguan Marcel. Tapi nggak bisa dipungkiri kalo pertengkaran kami menyebabkan kecanggungan yang amat sangat mengganggu iklim di sekitar.
"Good morning Vanessa, first day, ah?"
"Ya." Aku membalas singkat pertanyaan Nina. Hari ini adalah hari pertama masuk kuliah dan aku sangat gugup dengan fakta itu. Astaga, rasanya aku ingin muntah mengingat nasibku nanti. Bagaimana kalo aku nggak bisa beradaptasi dengan lingkungan baru? Aku benar-benar takut membayangkan diriku menjadi bulan-bulanan orang asing.
"Good luck then... Mari makan..." Sahut Nina ramah.
Aku mengambil posisi duduk disamping Marcel. Hanya ada empat kursi di meja makan, jadi mau nggak mau aku harus duduk di samping laki-laki itu. Nina memindahkan keranjang berisi macam-macam selai ke hadapanku, lalu memberiku dua lembar roti yang sudah ia panggang. Perlakuan manisnya membuat mata bulatku berkaca-kaca. Aku terharu. Nina seperti Mama, full service dan murah senyum.
Seperti hari-hari sebelumnya, kami menghabiskan sarapan seraya bercakap-cakap ringan. Nina bercerita kalo ia sering berkunjung ke toast box kampus 1. Dan pada akhirnya kami membuat janji temu di sana saat makan siang nanti. Kebetulan kampus 1 adalah rumah studi Desain & Media, jadi aku nggak perlu khawatir dengan hal itu. Kemarin aku dan Jonathan berkunjung ke kampus, pacar tampanku itu nggak mau aku merasa kesulitan di hari pertama kuliah, jadi ia berinisiatif membawaku berkeliling di dalam gedung kampus. Sebenarnya NAFA nggak seluas NUS atau NTU, gedungnya juga nggak terlalu besar hingga Jonathan takut pacarnya tersesat. Tapi laki-laki itu sangat keras kepala. Aku hanya bisa pasrah seperti anak sd yang ditemani sang Ayah masuk sekolah di hari pertama.
Jam sudah menunjukkan pukul 10.50 waktu setempat. Jadwal kelasku akan berlangsung pukul 11.30 siang dan aku masih punya banyak waktu sebelum berangkat ke kampus. Singapura adalah Negara paling maju di Asia Tenggara tapi aku sedikit terkejut mengetahui fakta kalo kehidupan di Negara ini nggak sestrict yang kubayangkan. Jam 8 pagi adalah waktu paling krusial di Indonesia. Para pelajar hingga pekerja kantoran akan berbondong-bondong memenuhi jalanan agar tidak terlambat mencapai tempat tujuan. Ruko-ruko pedagang, warung kopi, rumah makan, pedagang kaki lima yang menjual berbagai macam kebutuhan, hingga pedagang asongan, mereka sudah memulai aktivitas seperti biasanya.
Namun beda halnya dengan Negara ini, orang-orang Singapura sepertinya memulai kesibukan di siang hari dan akan tetap hidup sampai subuh. Aku sangat kaget saat tadi pagi turun ke bawah dan tidak mendapati satu toko pun yang terbuka. Padahal hampir jam 9 dan aku hendak membeli sesuatu yang bisa kumakan. Seharusnya aku sadar ketika Nina, Harry, dan Marcel nggak pernah keluar kamar sebelum jam 9 pagi. Sial.
"Apa! Jangan harap aku mau nebengin kamu."
"Dih. Siapa juga yang mau nebeng. Sepeda butut doang belagu."
Aku melengos pergi setelah berucap ketus pada Marcel. Posisi kami saat ini sedang berada di parkiran flat. Aku mengambil langkah besar menjauhi Marcel yang terdiam dengan mulut mengaga. Ia pasti nggak menyangka kalo aku akan menghina sepedanya. Sepertinya Marcel begitu murka sebab aku bisa merasakan sengatan panas seakan ia sedang berusaha menusuk punggungku dengan mata elangnya. Berlebihan sekali. Aku melangkah pasti menyusuri trotoar pejalan kaki. Hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk mencapai kampus, jadi aku nggak perlu terlalu buru-buru.
![](https://img.wattpad.com/cover/317130269-288-k288320.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MARS & VENUS (Gara-gara donat)
Fiksi RemajaTeenegers world; apa hubungannya donat yang lezat dengan 3 remaja yang terlibat cinta segitiga? CW! • Markhyuck face claim • Genderswitch • 18+ • Romance • Semi baku • Lokal