Me Feat Your Lovey Dovey Ex

4.9K 456 36
                                    

Setelah seminggu penuh diceramahi habis-habisan oleh Shania karena kelakuannya di pagi buta, akhirnya Boby merenungkan diri dan mulai berusaha menerima keadaan dimana anaknya memang sudah dewasa dan sudah bisa menentukan sendiri ingin menjalin hubungan dengan siapa.

Dengan berat hati akhirnya Boby mengirim sebuah pesan kepada Shani yang intinya ia berharap gadis itu akan selalu berada di samping Gracia bagaimana pun keadaan mereka kedepannya. Boby juga mengatakan bahwa ia tidak punya jaminan kalau kelak Gracia tidak akan melukai hati Shani, tapi ia harap keduanya bisa saling menguatkan dalam berbagai fase hubungan.

Shani yang awalnya masih berusaha mengumpulkan nyawa di pagi hari pun tiba-tiba langsung merasa segar ketika petuah panjang lebar sampai satu layar itu masuk ke ponselnya. Karena bingung harus menjawab bagaimana, akhirnya ia berselancar di Google dengan keyword kata-kata mutiara. Dirangkainya sebaik mungkin balasan untuk Boby yang gadis itu rasa habis dapat pencerahan entah dari mana.

Baru saja ia mengirimkan balasan untuk Boby, tiba-tiba layar ponselnya menunjukkan sebuah panggilan masuk dari Gracia.

"Halo--"

"Kamu kok online tapi gak bales chat aku sih?"

"Udah aku bales kok."

"Mana? Gak ada tuh!"

"Udah. Dalam hati." Jawab Shani yang disusul dengan tawanya. "Becanda, becanda. Aku belum baca. Baru banget bangun ini."

"Kok tumben bangunnya siang?"

Shani melihat jam dinding di kamarnya. "Perasaan masih jam delapan, Ge."

"Ini udah siang namanya. Kalau pagi tuh jam tujuh." Jelas Gracia yang bersamaan dengan suara menguap dari Shani. "Tuh kamu mah masih ngantuk aja heran deh aku." Sungutnya yang justru membuat gadis di sebrang sana sengaja menguap berkali-kali.

"Emang kenapa sih kalau aku masih ngantuk? Kan hari ini enggak kemana-mana juga."

"Ya masalahnya kan aku nungguin kamuuuu!"

"Ha? Nungguin aku? Ngapain?"

"Ya akunya ka-ge-en, Ci Shaniii! Astaga. Pusing deh aku."

"Ka-ge-en? Apa tuh?"

"Kangen."

"Ha?! Apa, Ge?!" Sahut Shani karena takut salah dengar tapi senyumnya sudah sumringah sendiri.

"Kangen."

"Ha?! Apa? Apa? Ulang coba,"

"Kangeeeenn! Ih! Budek kamu mah."

"Ooohh kangeeenn," Goda Shani yang tanpa ia sadari pipinya juga sudah kemerahan sendiri. "Jadi kamu kangen aku, Ge?"

"Auk!"

"Iya atau enggak?"

"Auk, ah. Gak jelas kamu."

"Yah, padahal kalau beneran kangen sih mau aku ajak ketemu. Mumpung hari ini aku libur kegiatan,"

"Lho, lho, lho...kok kamu libur kegiatan gak bilang sama aku?"

"Emang iya? Bukannya udah bilang?"

"Belum. Aku baru mau tanya hari ini kegiatan kamu ngapain aja." Lanjut Gracia yang membuat Shani berusaha mengingat-ingat. "Hayooo. Kamu ngabarin ke siapa tuh kalau hari ini libuuurr?"

"Ya maaf deh. Kayaknya aku ngomong dalem hati aja."

"Yakiiinn? Kabarin ke yang lain gak nih? Ehem, ehem."

Aimílios/αιμίλιος [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang