Sobat Settingan

3.6K 393 66
                                    

Sepeninggalan Putri, terhitung sudah hampir satu menit ini Gracia masih berdiri di dekat pintu sambil menunjukkan gestur canggungnya. Meski tertutupi bucket hat dan masker hitamnya namun Shani tetap salah tingkah karena ada kekasihnya di sini.

"Ini gak ada yang mau samperin Ci Gre nih? Kalau gak ada biar aku aja yang samperin—wedeh! Wedeh! Wedeh!" Pancing Azizi yang berpura-pura akan beranjak dari duduknya namun disambut dengan tepukan lembut di paha kirinya oleh Shani agar gadis muda itu tetap duduk di tempatnya.

Sorak sorai serta suara siulan semakin bergemuruh saat langkah sang ace mulai dekat dengan kekasihnya. Apalagi saat tangan Shani sudah hinggap merangkul bahu Gracia—jeritan para kaum yang mayoritas jomblo ini semakin tak terkendali.

"Dedek! Tutup mata kamu, Dek! Tayangan ini mengandung unsur dua satu plus plus!" Sahut Chika yang langsung menutup mata Christy di sebelahnya. "Tolong dong BNN, adegan ini gak lulus sensor nih, Pak—adooohh! Gimana seeehh?!" Tambahnya yang membuat member lain kembali tertawa.

"Eh, eh, eh! Kalian mau ke manaaa?!" Desy menghentikan langkah kedua gadis yang sedang jadi pusat perhatian itu saat hendak keluar ruangan. "Gak usah kemana-mana. Diem aja di situ. Orang kita mau salaman sama penganten kok malah pergi,"

Desy berdiri dari duduknya dan memberi aba-aba bagi semua member untuk ikut berdiri dan membuat barisan seperti layaknya tamu undangan di acara pernikahan. Dan Oniel si penuh inisiatif pun buru-buru membuka ponselnya untuk mencari lagu di platform YouTube dengan kata kunci "Lagu nikahan orang chindo". Dikliknya lagu dengan rekomendasi paling utama dan mulai memainkan video tersebut dengan volume maksimal.

Di depan sana baik Shani ataupun Gracia hanya bisa tertawa geli sambil tetap menyambut salaman dari kumpulan idol Ibukota penuh gimmick ini. Bahkan Gracia sampai menitihkan air mata saking lucunya momen ini bagi ia yang receh itu.

"Gong xi, Ci Shani. Gong xi, Ci Gre." Ucap Olla yang langsung ditepuk pundaknya dengan agak kencang olah Jessi.

"Kok gong xi sih, La? Harusnya kan xǐ jié liáng yuán yang artinya selamat atas pernikahannya."

"Ya mana gue tau, Jessi! Gue kan orang batak. Ah, elu. Ada-adaan aja emang."

"Woy! Maju dong maju! Keburu zuppa soup gue abis nih!" Seru Flora di barisan agak belakang.

"Kak maap ya Kak," Ashel membelah antrean antara Gita dan Muthe lalu berjongkok dan berpura-pura mengambil sesuatu.

"Lu ngapain, Shel?"

"Ngambil piring kotor. Ceritanya kan orang WO." Jelasnya dengan cengiran lebar pada Gita sambil menaik-turunkan alisnya dan lagi, lagi, lagi berhasil membuat para member di sana tertawa kencang.

Beberapa staff yang lewat di depan ruangan mereka bahkan bisa mendengar suara-suara ribut ini namun tak ada satupun yang berani mengganggu.

Bukan.

Bukan karena mereka pengertian dan membiarkan talent-nya penyegaran kepala lebih dulu, tapi ini semua karena titipan dilarang masuk dari seseorang yang sejak usainya penampilan JKT48 sedang duduk manis di terotoar parkiran sambil menyeruput kopi luwak panasnya.

"Shanju, tambahan biayanya udah ditransfer?"

"Udah." Jawab perempuan yang duduk di samping kursi kemudi dengan pintu terbuka itu sambil memainkan ponselnya. "Lain kali gak boleh ya buang-buang uang buat beginian."

Aimílios/αιμίλιος [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang