Note : Pakaian yang dikenakan Shani selama chapter ini ada di media atas ya.
***
Gracia sent a photo
Gracia : Panas banget brooouuuu
Shani : Parah, teriknya kebangetan.
Gracia : Kamu dimana?
Shani : Udah mau sampe nih. Kamu?
Gracia : Sama.
Gracia : Ketemu di deket loket masuk aja ya, Ci?
Shani : Oke.
Lima sampai sepuluh menit setelah pesan terakhir dari Shani tidak ada balasan lagi dari Gracia, sampai akhirnya gadis itu mengirim pesan kembali.
Shani sent a photo
Shani : Aku udah di pintu masuk Ragunan ya, Gre.
Shani : Tiketnya udah aku beli duluan soalnya tadi ngantri gitu.
Shani : Biar gak kelamaan.
Gracia : Oh, okay. Makasih, Ci.
Gracia : Wait ya, lagi antri masuk parkiran.
Shani sent a sticker
Sambil menunggu Gracia, Shani memeriksa kembali pakaiannya di hari Minggu yang menurutnya terlalu terik itu; baju putih polos sedikit di bawah bahu, topi, masker, celana panjang abu-abu dan sepatu putih yang baru ia beli tadi malam.
Oke, aman.
Shani memandang kembali ke sekitar sambil mengipas-ngipas wajahnya dengan telapak tangan.
Asli gak ada obat, keluh gadis itu dalam hati akan cuaca hari ini.
Awalnya Shani tidak mengira kalau cuacanya akan seterik ini, karena kalau tahu begitu ia akan memakai baju lengan panjang atau minimal membawa kacamata berlensa gelap untuk menghalau cahaya matahari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aimílios/αιμίλιος [END]
أدب الهواةAimílios/αιμίλιος; strength. Chapter baru akan dipublish di hari yang penulisnya tentukan sendiri ya. Gracias!