Gracia POV
Kalau kamu pikir aku segitu bucin dan ngebetnya sama Ci Shani, maka kamu harus tahu fakta lain kalau sebenernya yang bersikap kayak gitu ya Ci Shani. Bukan aku.
Catet!
Ci Shani, bukan aku.
Pokoknya Ci Shani itu girlfriend material full effort yang aku gak ngerti kenapa bisa-bisanya milih deket sama aku yang padahal aku tau dia itu inceran banyak orang--termasuk aku, ehem.
Berdasarkan konfirmasi dari Adel dan Atin yang harus aku sogok pakai McD di tiga malam berturut-turut, Ci Shani itu punya satu-satunya mantan yang dulunya berprofesi sebagai member JKT48 juga--eits! Tapi sekarang orangnya udah nikah sih ya, jadi bisa aku coret besar-besar di daftar saingan yang harus aku waspadai.
Aku gak tahu ini hal baik atau bukan, tapi setiap kali aku mau besar kepala, aku selalu inget kata dua bocil itu kalau aku gak boleh lengah. Ci Shani ini public figure yang walaupun segmented, tapi kalau udah di lingkungannya bisa keliatan ciut banget aku!
Oh iya, ngomong-ngomong aku ini suka banget sama Taylor Swift dan semakin ke sini aku ngeliat kalau masa migrasi dari temen aja ke temen banget antara aku dan Ci Shani ini jadi mirip kayak lagu yang mulia Taylor. Judulnya The Way I Loved You.
Aku akan ceritain ke kamu latar belakang kenapa nanti--gak tahu kapan, tapi suatu saat aku akan dengan yakinnya bilang ke Ci Shani kalau menurutku lagu ini tuh anthem kami banget.
Gak percaya?!
Oke kalau beg-beg-beg-gitu.
Flashback / Author POV
He is sensible and so incredible
And all my single friends are jealous
He says everything I need to hear, and it's like
I couldn't ask for anything betterHe opens up my door and I get into his car
And he says, "You look beautiful tonight"
And I feel perfectly fineGracia dan Shani baru saja turun dari dalam mobil sedan yang jarang sekali Gracia pakai kalau bukan untuk datang ke acara penting Boby. Khusus untuk hari ini, orang yang mengantarnya juga bukan Pak Rizal melainkan Shani yang sengaja datang ke rumah Gracia lebih dulu untuk pergi bersama ke salah satu ballroom hotel bintang lima di daerah Jakarta Pusat.
Jika biasanya perempuan lain akan bertanya "aku udah rapih atau belum?" ke pasangannya, maka lain cerita kalau perginya bersama Shani. Dengan gerakan alam bawah sadar ia akan membukakan pintu untuk Gracia dan saat keduanya sudah berdiri berhadapan maka mata Shani akan langsung mengabsen keindahan dari sosok di depannya--melihat apakah ada sesuatu yang akan membuat Gracia tidak nyaman atau tidak.
Ya...kalaupun ada yang tidak sesuai tempat, sudah barang pasti itu adalah akal sehat Shani.
"Udah rapih belum, Ci?"
"Udah kok." Shani tersenyum sambil menyelipkan anak rambut Gracia yang sengaja gadis itu urai. Pikir Shani, sepertinya angin malam hari ini sedang meledek degup jantungnya yang menggebu-gebu tak karuan, alhasil beberapa kali Gracia kerepotan sendiri pada tampilan rambut yang terus menerus terkibas. "Maaf ya, Ge. Anginnya centil,"
"Iya nih, genit banget sama aku."
"Jadi pengen berubah jadi angin,"
"Oh, kamu mau gak terlihat?"
"Ya abisnya udah terlihat juga belum tentu dianggap,"
"Wah. Kayak kenal tuh kata-kata. Izin dulu kamu sama Oniel."
KAMU SEDANG MEMBACA
Aimílios/αιμίλιος [END]
FanficAimílios/αιμίλιος; strength. Chapter baru akan dipublish di hari yang penulisnya tentukan sendiri ya. Gracias!