17

5.9K 311 7
                                    


🐯🐰

Happy reading 💜

🔞

****

Malam pun tiba tepat pukul 19:00 setelah aksi debat-debatan antara 3 sahabat itu Jungkook akhirnya diizinkan pulang.

"Sudahlah kookie jangan cemberut seperti itu..." Bujuk bambam.

"Iya kookie atau kamu masih mau dirawat ya sudah kalau begitu tidak jadi pulang..." Ancam Lisa Yang mana membuat Jungkook melotot tak terima.

"Ya habisnya kalian ngeselin kookie bilang pengen pulang dari tadi sore tapi gak di izinin..." Ucap Jungkook seraya mengerucutkan bibirnya yang mana membuat duo Thailand itu gemas.

"Kan tadi kookie dengar sendiri apa kata dokter,boleh pulang tapi harus habisin cairan infus dulu.emngnya kookie mau bawa selang infusnya kerumah..." Bujuk bambam lagi.jungkook pun menggeleng.

"Ya udah kalo gitu udah ngambeknya sekarang kita pulang..." Ucap Lisa semangat.

"Ayokk..." Dan di balas tak kalah semangat lagi oleh Jungkook.

Mereka bertiga pun keluar dari rumah sakit ini.dan meluncur menuju mansion 'suaminya' awalnya Jungkook menolak ketika bambam dan Lisa ingin mengantarkannya tapi karena ancaman keduanya akhirnya Jungkook pasrah.
Diperjalanan,Jungkook menatap gedung-gedung yang menjulang tinggi dihiasi dengan kerlip lampu yang sangat indah.
Sejenak namja kelinci ini bisa melupakan masalahnya yang akhir-akhir ini ia hadapi.
Hingga beberapa menit kemudian mobil yang ia tumpangi akhirnya sampai.

"Nah sampai,ayo kita antar..."ajak Lisa.

"Tidak usah lilie bamie kookie bisa sendiri kok tidak perlu khawatir sebaiknya kalian segera pulang..." Cegat Jungkook.

"Kau mengusir kami Jung..." Ucap bambam.

"Bu-bukan begitu bamie ini sudah malam nanti orang tua kalian khawatir,maaf..." Ucap Jungkook merasa bersalah.

"Hahaha aku becanda kookie ya sudah segeralah masuk dan istirahat dan besok tidak perlu kekampus dulu..." Ucap bambam.

"Kalian tidak marah?" Tanya Jungkook.

"Mana bisa kami marah pada mu kelinci gembul..." Ucap Lisa gemas "sudah sana masuk segera istirahat." Sambungnya.

"Baiklah,kalian hati-hati dijalan ya..."

"Iya...kami pulang ya..." Ucap Lisa kemudian memasuki mobilnya dan pergi berlalu dari halaman mansion Kim.

Jungkook menarik nafasnya panjang kemudian perlahan memasuki pintu utamanya.
Ia melihat sekitar ternyata sepi,ia pun segera melangkahkan kakinya menuju kamar namun harus terhenti ketika.

"Kookie kau dari mana saja,kenapa baru pulang..."tanya nyonya Kim khawatir.

"Iya kookie knpa kau baru pulang dari mana saja..." Ucap jin.

Ternyata Jungkook salah ia pikir semua orang telah tidur nyatanya tidak.

"Maaf eoma Hyung tadi kookie ada tugas jadi kookie mengerjakannya bareng sama bambam dan Lisa maafkan kookie karna membuat kalian khawatir..." Ucap Jungkook sesal.

"Baiklah tidak apa-apa tapi lain kali kookie harus beritahu kami..." Ucap tuan Kim.

"Iya appa maafkan kookie..." Ucap Jungkook.

"Ponselmu kenapa tidak aktif eoma beberapa kali menelponmu dan juga mengirim pesan namun satupun tidak dibalas..." Tanya nyonya Kim.

"Ponsel kookie habis batrei eoma hehe..." Ucapnya seraya menyengir canggung.

"Baiklah tidak apa-apa...apa kokie sudah makan?" Tanyanya.

"Sudah eoma tadi kookie ditraktir bambam..." Ucapnya semangat.

"Ohh baiklah² sekarang segeralah pergi ke kamarmu dan istirahat jangan sampai kecapean..." Titah nyonya Kim.

"Baik eoma,kalau begitu semuanya kookie pamit ke atas."dan diangguki oleh semua orang.

Iapun berjalan menuju kearah kamarnya menaiki satu persatu tangga ketika sampai segera ia memasuki kamarnya.namun betapa terkejutnya dia ketika melihat taehyung yang menatapnya dengan dingin dan tajam.
Jungkook menelan salivanya dengan kasar,kemudian detik berikutnya ia kembali  terkejut melihat wajah suaminya yang dipenuhi lebam iapun khawatir.

"H-hyungie ada apa dengan wajahmu kenapa banyak sekali lebam..?" Tanya Jungkook menghampiri taehyung dan hendak menyentuh luka itu tapi langsung ditepis kasar oleh taehyung.

"Jangan pura-pura peduli sialan" geram taehyung seraya mencengkram dagu Jungkook kasar.

"Dan jangan pura-pura lupa.wajahku begini itu penyebabnya adalah kau sialan..."sambungnya kemudian melepas cengkramannya kasar.jungkook membelelakan matanya.

"Kenapa kau memberitahu keluargaku tentang kemarin malam hah..." Tanya Tae dingin.
Jungkook bingung emangnya kapan dia memberitahu eoma dan appa masalah itu.

"Tidak Hyung aku tidak memberi tahu eoma dan appa..." Belanya.

Plakk
Plakk

Dua tamparan Jungkook dapatkan dikedua pipinya hingga membuat sudut bibirnya mengeluarkan darah.jungkook terhunyung ke lantai.

"Tidak perlu berbohong kepada ku,jika kau tidak memberitahukannya appa tidak mungkin menghajar ku hingga babak belur seperti ini..." Ucap taehyung dingin.

Jungkook menangis terisak kepalanya pusing,kedua pipinya sangat sakit akibat tamparan taehyung.
Taehyung yang gerampun lantas menarik baju Jungkook dan merobeknya ganas kemudian melucuti paksa celana yang dikenakan Jungkook hingga fullnaked.
Jungkook yang tau akan seperti apa selanjutnya pun memohon pada taehyung agar tidak melakukan itu.

"Hyungiee kumohon jangan..." Cegah Jungkook.

Skipp....

....

Dibar iren dan kedua curutnya sedang berkumpul melakukan ritual seperti biasanya.

"Ren kenpa tae bisa sampai masuk rumah sakit?" Tanya nayon.

"Gue gak tau tapi gue yakin satu hal,pasti karna namja sialan itu..." Ucap iren lalu menghisap kembali nikotin itu.

"Lo yakin?" Tanya Wendi.

"Gue yakin 100% karna gue tau gak akan ada yang bisa ngelukain dia kecuali keluarganya..." Jelas iren.

"Maksud Lo..."tanya nayon

"Yang ngehajar  Tae itu appa nya sendiri dan itu disebabkan oleh Jungkook..." Ucapnya kembali.dan keduanya hanya ber oh ria saja.

"Gue harus segera nyingkirin namja sialan itu,dengan itu gue bisa nguasain harta si taehyung bodoh itu..."sambungnya.

"Lo mau bunuh dia?" Tanya Wendi.

"Maybe" jawab iren.

"Gimana caranya?"tanya Wendi kembali.

"Gue harus nyingkirin orang-orang yang selalu ngedukung dia dan juga buat keluarga Kim membencinya..." Ucap iren dengan tersenyum licik.

"Menarik..." Imbuh nayon dengan smirknya.

"Lo mau bermain?" Tanya Wendi.

"Hmm tidak buruk..." Balas iren lalu turun dari kursinya kemudian menghampiri seorang namja yang duduk disebelahnya.

Dan lagi-lagi tanpa mereka sadari sebuah lensa kamera mgengarah kepada mereka bertiga.

*****

Bersambung....

Segini dulu ya nanti lanjut lagi,semoga suka😬

Jangan lupa tinggalkan jejak ogey💜

Babay.

****

TUAN MUDA KIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang