01. guru privat

1.5K 77 4
                                    

Hening.

Itu yang menggambarkan suasana ruang kelas 11 IPA 1, semua siswa dengan tenang mengerjakan soal yang telah diberikan oleh guru piket, karena guru pengajar mapel matematika di kelas 11 IPA 1 sedang cuti.

Seorang laki-laki tengah memutar bolpoinnya layaknya spinner. Kalangga Jehan Sanjaya, nama yang tertera di name tag pada seragam putih dengan almamater biru langit malam itu.

Kalangga dengan tenang mengerjakan soal-soalnya, lelaki itu dengan sesekali memutar bolpoinnya.

Kalangga memang tergolong murid yang pintar di kelasnya. 30 soal dihadapannya bukan menjadi hal yang sulit bagi Kalangga.

"Psst psst, Kal," Kalangga menoleh kepada laki-laki yang duduk di samping bangkunya.

"Apa?" Jawab lelaki itu.

"Gue nyontek nomor 20 dong," ucap lelaki itu, Kalangga melihat soal-soalnya yang sudah ia kerjakan semua.

"Caranya ada di halaman 54, coba lo pahami dulu, nanti kalau ga paham lo tanyain ke gue." Lelaki yang duduk di samping bangkunya itu sedikit menghembuskan nafas beratnya, namun lelaki itu akhirnya juga menuruti ucapan Kalangga.

Kalangga bukannya pelit, ia tidak mau temannya itu selalu bergantung pada orang. Kalangga ingin temannya paham, Kalangga juga akan dengan senang hati menjelaskan kepada teman-temannya yang belum memahami materi.

Beberapa menit kemudian lelaki yang duduk disamping Kalangga menghembuskan nafasnya lega.

"Akhirnyaa kelar juga ngerjainnya, ke kantin yuk Kal?" Ajak lelaki itu.

Kalangga melirik jam tangan hitam yang bertengger di tangan kirinya, masih ada 5 menit lagi sebelum bel istirahat.

"Belum bel, Sa. Mending lo koreksi dulu, 5 menit lagi dikumpulin." Ucap Kalangga.

"Gini nih kalau temenan sama orang pinter," ucap lelaki yang dipanggil Sa itu lirih.

"Gue denger Harsa." Ucap Kalangga.

"Hehe gapapa lah denger, asal gue ga lagi omongin kejelekan lo aja," ucap Harsa.

"Berarti biasanya lo suka ngomongin kejelekan gue?" Tanya Kalangga kepada Harsa.

"Gak kok Kal" ucap Harsa.

"Gak salah maksud lo?" Ucap Kalangga, sedangkan yang ditanya hanya tertawa.

"Gue tadi niatnya mau traktir lo makan mie ayamnya Babeh, tapi gue urungin niat gue." Ucap Kalangga.

"Yaelah Kal, baperan amat lo. Gue bercanda kali, gak mungkin juga gue ngomongin kejelekan lo, palingan juga gue cuma mikir, lo tiap hari kerjaannya belajar mulu, lo gak capek? Lo cari pacar kek. Cari hiburan gitu, biar gak suntuk-suntuk amat hidup lo," Ucap Harsa.

"Lo liat, banyak cewek cantik yang ngincer lo coyyy, kakel ada, temen seangkatan juga ada. Lo lirik coba, eh tapi boro-boro ngelirik kakel, cewek cakep di kelas aja gak pernah lo lirik Kal." Lanjut lelaki itu.

"Gue curiga... jangan-jangan lo gay lagi" Ucap Harsa dengan menyipitkan matanya membuat Kalangga ingin memukul kepala lelaki itu menggunakan sepatunya.

"Gue straight anjing! Ngaco lo" balas Kalangga.

"Udah ah, sini kumpulin tugas lo" Kalangga meminta lembar soal yang dipegang Harsa.

Bel istirahat di SMA Lentera telah berbunyi.

"Guys, lembar jawaban kalian kumpulin ke gue" ucap Kalangga yang notabennya adalah ketua kelas.

Satu per satu siswa di kelas 11 IPA 1 mulai mengumpulkan lembar jawabannya kepada Kalangga.

maybe in another life || nikwon / wonkiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang