05. les privat part 2

318 46 1
                                    

"Bunda, Kala pulang." Ucap Kalangga ketika ia memasuki rumahnya lalu ia mencium punggung tangan wanita berusia kisaran 40 tahun itu.

Wanita itu tersenyum, usia dan mukanya yang pucat tidak mengurangi kecantikan wanita itu.

"Makan dulu ya nak, Bunda udah masakin makanan kesukaan kamu." Ucap wanita itu membuat Kalangga tersenyum membuat dimple lelaki itu muncul.

"Bunda udah makan?" Tanya lelaki itu, sambil berjalan menuju meja makan.

Dira menggeleng "Bunda nungguin kamu nak." Ucap wanita itu sambil mendudukkan dirinya di  tempat makan.

"Bunda kenapa nungguin Kala? Lain kali jangan gitu Bun. Kala ga mau Bunda telat makan, bunda kan harus minum obat. Bunda hari ini keadaannya gimana? Masih pusing ga?" Tanya Kalangga panjang lebar membuat kekehan lembut keluar dari mulut wanita itu.

"Kamu ini bawel bangett. Kasian pacar kamu nantinya kalau kamu bawelin terus." Ucap wanita itu menggoda putra semata wayangnya.

"Bunda... Kala serius loh." Ucap lelaki itu.

"Iya sayangg. Hari ini Bunda udah ga pusing kok, Bunda kan kuat nak." Ucap wanita itu terus menunjukkan senyum tulusnya pada putranya itu.

Kala yang melihat Bundanya tersenyum seperti itu malah merasa sedih, tetapi lelaki itu juga harus selalu menunjukkan senyum kebahagiaan kepada Bunda kesayangannya.

"Oh iya bun, nanti malem Kala mau ngajar privat ya." Ucap Kalangga sambil mengambil makanan kesukaannya, yaitu capcai.

"Yang kamu ceritain itu Nak?" Tanya Dira.

"Iya Bun, tadi pas pulang sekolah dia ga bisa soalnya." Jawab Kalangga.

"Kelas berapa dia?" Tanya wanita itu.

"Seangkatan, dia temen Kala bun." Jawab Kalangga.

"Oh gitu. Nanti kamu berangkatnya hati-hati ya sayang." Ucap Dira.

"Iya Bunda."

Kala mengetuk rumah minimalis didepannya. Tak lama setelah itu, lelaki dengan pakaian santainya membukakan pintu tersebut.

"Masuk Kal." Ucap lelaki itu.

"Nyokap lo ada Tlas?" Tanya Kalangga setelah Atlas mempersilahkan dirinya untuk duduk.

"Ada, lagi sama Deon." Jawab Atlas sambil duduk di karpet bawah, entah kenapa lelaki itu tidak duduk di sofa.

"Adek lo umur berapa? Gue jadi pengen ketemu." Tanya Kalangga.

"4 tahun, otw 5. Dia baru masuk TK, nanti kalau dia kesini coba lo ajak kenalan, anaknya lagi aktif banget, dia juga suka kenalan sama temen-temen gue yang lain." Jelas Atlas, Kalangga hanya manggut-manggut.

Atlas hari ini ingin diajari Kala mapel Bahasa Indonesia, sebenarnya besok lelaki itu ulangan harian Bahasa Inggris, tetapi Atlas cukup pintar dalam mapel Bahasa Ingris.

Atlas terus memperhatikan Kala yang menjelaskan materi yang belum dipahami oleh lelaki itu.

Tak lama setelah itu seorang anak laki-laki datang menghampiri Atlas dan Kalangga— yang sedang belajar —sambil membawa mainan robot-robotannya.

"Abang!" Panggil anak laki-laki itu membuat Atlas dan Kalangga menoleh.

"Deon, sini!" Panggil Atlas pada adik laki-lakinya itu.

"Itu adek gue, namanya Arfandeon panggil aja Deon." Jelas Atlas ketika Deon menghampirinya.

"Halo Deon, nama aku Kala." Ucap Kala tersenyum pada anak itu membuat dimple di pipi lelaki itu muncul, senyuman Kalangga terlihat sempurna dengan dimple yang dimilikinya, itu menambah kesan manis tersendiri.

maybe in another life || nikwon / wonkiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang