22. kacau

247 36 0
                                    

Setelah transfer an masuk dari Darrel, Atlas segera melunasi semua biaya operasi Bunda Kalangga, kemudian pemuda sagitarius itu kembali duduk di kursi tunggu, disebelah Kalangga.

"Kal, kita makan dulu ya, lo tadi pas di Bali cuma makan roti doang." Ucap Atlas, Kalangga hanya menggeleng pelan. Bahkan pemuda itu lupa kalau sedari tadi dirinya belum makan sama sekali.

Atlas menghembuskan nafasnya pelan. "Atau gue beliin terus bawa kesini, lo mau apa?" Tanya Atlas kepada pemuda itu.

"Gue gak laper Atlas." Jawab Kalangga.

"Sekarang bunda lo lagi sakit, gue gak mau lo ikutan sakit gara-gara gak makan. Nanti yang jagain bunda lo siapa? Makan dulu ya, dikit aja." Ucap Atlas. Atlas seperti sedang membujuk anak kecil yang susah makan.

Kalangga berdiri dari duduknya membuat Atlas mendongak menatap pemuda itu.

"Yaudah ayo beli makan." Ucap Kalangga membuat Atlas tersenyum senang.

Mereka berdua berjalan menuju kantin rumah sakit. Kemudian mereka duduk di bangku di bagian pojok kantin.

"Lo mau makan apa? Biar gue pesenin." Tanya Atlas.

"Apa aja." Jawab Kalangga, kemudian si sagitarius berjalan untuk memesan makanan.

Tak lama menunggu pemuda sagitarius itu kembali dengan membawa nampan dengan satu piring berisi mie kuah tak lupa dengan sumpit diatasnya dan teh hangat.

Kalangga kebingungan kenapa Atlas hanya membeli satu porsi.

"Kenapa cum beli satu? Lo gak makan?" Tanya Kalangga.

"Lo makan dulu aja, gue gampang." Jawab Atlas.

"Tapi ini kenapa banyak banget Tlas?" Tanya Kalangga.

"Udah makan aja, dikit kok itu. Apa perlu gue suapin?" Tanya Atlas, kini raut wajah Kalangga berubah menjadi kesal, Atlas yang melihat itu terkekeh gemas.

"Sial. Kala selalu bikin gue deg-deg an." Batin Atlas.

Pemuda itu hanya terus melihat Kalangga saat makan, Kalangga selalu menggemaskan. Dengan makanan yang penuh dimulutnya membuat pipi pemuda itu menggembung, dan dimple nya yang berulang kali muncul ketika pemuda itu mengunyah makanannya.

Hanya 3 suapan Kalangga sudah menghentikan aktivitas makannya.

"Kenapa?" Tanya Atlas.

"Kenyang." Jawab Kalangga.

"Yaudah sini biar gue yang abisin." Ucap Atlas, Kalangga sedikit terkejut dan langsung menolak.

"Jangan! Itu kan bekas gue." Ucap Kalangga.

"Emang kenapa?" Tanya Atlas.

"Y-ya masa lo makan bekas gue." Ucap Kalangga.

"Udah mending nih lo minum dulu." Jawab Atlas sambil memberikan segelas teh hangat kepada Kalangga.

Atlas tidak menghiraukan Kalangga, saat ini pemuda itu hanya memakan makanan yang dimakan 3 suapan oleh Kalangga, oh iya dengan sumpit yang sama juga tentunya.

Kalangga terdiam, pemuda itu merasa ada yang sedikit aneh dengan dirinya saat melihat Atlas yang memakan makanan yang sama dengan dirinya dengan satu alat makan yang sama juga. Kalangga menggeleng pelan menghilangkan entah perasaan aneh apa yang ada dalam dirinya.

Padahal Atlas memang sengaja menambah porsi mie kuah itu agar dirinya bisa makan satu tempat denngan Kalangga, modus memang.

Setelah selesai dengan kegiatan makannya, Atlas mengembalikan peralatan makan yang mereka gunakan ke meja kantin.

maybe in another life || nikwon / wonkiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang