14. bali day 1

250 44 0
                                    

Setelah mereka semua telah turun dari pesawat, mereka akan segera menuju salah satu hotel bintang lima yang terletak di sekitar pantai yang terkenal di Bali.

Tidak butuh waktu lama untuk mereka sampai di hotel tersebut, hanya dengan waktu 45 menit mereka sudah sampai di hotel bintang lima itu.

Atlas lagi-lagi berdecak kesal, kenapa kamar yang ia tempati jauh dari kamar Kalangga, karena denah kamar tersebut dibagi berdasarkan urutan kelas mereka.

Untuk partner satu kamar mereka bisa memilih partner mereka masing-masing, untuk satu kamar akan ditempati 2 orang siswa, dan sudah dipastikan Atlas memilih bersama Darrel, sahabat karibnya. Begitupun Kalangga yang memilih Harsa sebagai partnernya.

Setelah memasuki kamar mereka masing-masing, Atlas segera menata barang-barangnya di kamar tersebut, begitupun dengan Darrel.

Atlas dan Darrel berada di kamar nomor 305 tepatnya berada di lantai 4, sedangkan kamar Kalangga dan Harsa berada di kamar nomor 29 yang berada di lantai 1.

"Rel." Panggil Atlas kepada pemuda yang sedang diam sambil merapikan barang-barang bawaannya itu.

"Gue kayaknya beneran suka sama Kala." Ucap Atlas membuat Darrel berhenti dengan aktivitasnya.

"ANJING???" Ucap Darrel berbalik menghadap Atlas dan sedikit berteriak membuat pemuda Sagitarius itu sedikit terlonjak kaget.

"Darrel anjing, gak usah pake teriak juga tolol!" Ucap Atlas.

"Sorry tlas gue reflek." Ucap Darrel.

"TAPI ANJIR LO SERIUS?!" Lanjut pemuda itu, kini intonasi suaranya tidak meninggi namun pertanyaan pemuda itu penuh penekanan.

"Hm... gue juga gak tau." Ucap Atlas lirih.

"Lah lo gimana sih? Lo aja masih ragu sama perasaan lo, ya kan Tlas?" Tanya Darrel membuat orang yang ditanyai hanya mengangguk.

"Tapi gue liat-liat emang lo berdua makin deket aja sih." Ucap Darrel, kemudian pemuda itu duduk di kasur king size yang akan menjadi ranjang yang mereka tempati nanti.

"Terus sekarang lo maunya gimana?" Tanya Darrel membuat Atlas yang duduk di sofa yang ada di dalam kamar itu hanya terdiam.

"Saran gue aja ya Tlas. Lo ikutin kata hati lo, lo yakinin diri lo sendiri, kalau kata hati lo bener-bener bilang kalau lo suka sama Kala, ya kejar Tlas, keburu diambil orang lain, apalagi saingan lo dua gender. Lo harus optimis, gue bakalan dukung apapun keputusan lo." Ucap Darrel membuat Atlas antusias mendengarnya.

"Serius? Lo dukung apapun keputusan gue? Lo ga ilfeel sama gue kan Rel." Tanga Atlas.

"Ya iya, ngapain ilfeel monyet gak jelas lo." Jawab Darrel.

"Ya gue mikirnya lo gak mau temenan sama gue lagi kalau lo tau gue suka sama cowo." Ucap Atlas lirih sambil menggaruk pelan tengkuknya yang tidak gatal.

"Ya kagak lah bego! lagian ya Tlas, siapa sih yang gak mau sama modelan Kala coyy, mau cewe mau cowo semua juga bakalan maju buat dapetin Kala." Ucap Darrel.

"Oh iya sekedar info, kata Jayden kalau lo gak suka sama Kala dia bakalan maju buat dapetin Kala, lo tau kan Jayden sukanya cuma mainin perasaan orang, katanya juga Bang Eja sama Bang Jevan juga mau kok Tlas sama modelan Kala." Lanjut Darrel membuat raut muka Atlas berubah menjadi kesal.

"Gue bikin buntung mereka kalau sampe berani deketin Kala." Ucap Atlas penuh penekanan disetiap katanya.

"Busettt!! Ngeri amat Tlas." Jawab Darrel yang bergidik ngeri mendengar jawaban dari Atlas.

"Tapi lo udah unggul satu poin dari mereka semua yang ngejar-ngejar Kala, lo paling sering punya waktu bareng sama dia dibanding yang lain Tlas." Ucap Darrel.

"Iya juga." Jawab Atlas, pemuda itu tersenyum tipis.

"Eh pas gue liat kalian berdua tadi di pesawat sweet banget anjing, makin nempel aja lo berdua." Ucap Darrel, mendengar ucapan Darrel sekarang Atlas malah senyum-senyum sendiri.

"Tlas lo gak gila kan?" Tanya Darrel pelan.

"Gue gila gara-gara Kala." Jawab Atlas.

Disisi lain Kalangga dan Harsa juga tengah merapikan barang-barang bawaan mereka, dengan diiringi cerita gosip-gosip hot dari Harsa yang entah darimana lelaki itu mendapatkannya, atau mungkin Harsa adalah admin akun gosip sekolah?

"Eh Kal gue jadi inget, dari kemaren lusa si Satya ngechat in gue mulu anjir, terus kemaren ngucapin good night pake emot love love segala maksudnya apa anjir." Ucap Harsa kepada Kalangga.

"Dia suka kali sama lo." Jawab Kalangga sekenanya.

"Ya gak mungkin lah Kal, secara si Satya tuh perfect banget gilaa, ga sebanding sama gue." Ucap Harsa.

Pemuda Aquarius itu memang sering sekali mendengar curhatan sahabat karibnya itu, Kala memang tau kalau Harsa itu bisexual, dan Kala juga selalu mendukung apapun pilihan Harsa.

"Lo jangan ngerasa gitu, gue liat-liat lo cocok kok sama Satya." Ucap Kalangga.

"Serius?? Lo jangan bikin gue kepedean dong Kal." Ucap Harsa, sedangkan yang dicurhati hanya menghembuskan nafasnya berat, kenapa Harsa selalu tidak pede, padahal dilihat dari semua sisi Harsa bisa dibilang perfect.

"Gue serius Sa, hilangin rasa gak pede lo itu kalau mau dapetin Satya. Saingan lo banyak, lo tau kan anak kelas kita banyak yang suka Satya, belom lagi kelas lain, adek kelas atau bahkan kakak kelas." Ucap Kalangga.

"Lo bener Kal. Gue juga pengen minta kepastian dari Satya, abisnya dia kalau chat pake emot love mulu njing, maksudnya apa? kalau gue baper mau tanggung jawab dia? Demen flirting banget. Tapi gue mau minta kepastian juga kita baru beberapa hari deket, ya walaupun sebelumnya udah saling kenal sih, eh ralat cuma saling tau nama aja." Ucap Harsa.

"Ya saran gue sih lo flirting balik aja si Satya." Ucap Kalangga yang sekenanya membuat Harsa mendelik.

"Gilaa! Gak mau gue, nantinya gue makin baper sendiri gimana." Ucap Harsa.

"Terserah lo." Jawab Kalangga pasrah.

Satya yang suka flirting dan Harsa yang gampang baper, benar-benar perpaduan yang sempurna.

"Eh Kal lo tadi sama Atlas pas di pesawat romatis banget gilaaa, pake sender-senderan gitu, lo suka ya sama dia." Ucap Harsa sambil senyum-senyum menggoda Kalangga, namun raut muka yang digoda hanya tetap datar.

"Gue gak sadar kalau tadi kepala gue nyender di bahu Atlas. Dan udah berapa kali gue bilang ke lo kalau gue straight anjir!" Ucap Kalangga dengan penekanan di akhir kalimatnya.

"Yakinnn lo gak suka sama dia? Atlas ganteng banget loh Kal. Udah gitu tinggi, keren." Ucap Harsa.

"Kalau lo mau deketin aja." Jawab Kalangga.

"Gak lah, gue mah cukup ayang Satya aja Kal." Ucap Harsa setelah itu ia hanya terkekeh pelan.

"Dih main manggil ayang ayang aja lo belom jadian juga." Ucap Kalangga menyindir Harsa.

"Soon." Jawab Harsa.

"Saran gue Kal, lo mending ganti sexuality jadi 'Gay only for Atlasena' HAHAHA." Ucap pemuda itu dengan tertawa namun seketika tawanya terhenti ketika Kalangga melempari mukanya dengan bantal yang ada di ranjang kamar hotel tersebut.

hallo !!

gimanaaa? kalian suka ga sama cerita ini? tolong review nya yaa

aku ngerasa kok makin lama cerita ini makin cringe, but gapapa lah ya

oh iya, sekedar reminder aja
don't forget to vote my work guyss, thank u in advance y'all

maybe in another life || nikwon / wonkiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang