Hari ini pukul 05.30 pagi, para siswa kelas 11 di SMA Lentera sudah berkumpul di halaman sekolah, karena 30 menit lagi mereka semua akan segera melakukan perjalanan ke Bali.
Untuk tempat duduk saat di bus maupun di pesawat sudah ditentukan oleh guru mereka.
Atlas sudah tiba di sekolah 40 menit sebelum keberangkatan, padahal saat hari-hari sekolah biasa lelaki itu selalu telat, tapi giliran study tour seperti ini pemuda itu datang paling awal.
Atlas melihat denah tempat duduk yang ada di mading depan, lelaki itu sedikit berdecak karena ia tidak satu bus dengan Kalangga.
Sudah pasti, tidak mungkin kelas IPS dan kelas IPA akan dijadikan satu bus.
Para siswa SMA Lentera berangkat menuju bandara menggunakan 5 bus, 4 bus khusus siswa dan 1 bus khusus guru, Atlas berada di bus 3, sedangkan Kalangga berada di bus 1.
Setelah pukul enam lebih lima belas menit mereka segera melakukan perjalanan menuju bandara, jarak sekolah mereka ke bandara tidak jauh, jadi hanya membutuhkan sekitar 30 menit untuk sampai disana.
Setelah turun dari bus, beberapa menit kemudian mereka akan segera melakukan perjalan menuju Bali menggunakan pesawat.
Atlas terpekik senang karena sudah pasti lelaki itu akan satu pesawat dengan Kalangga, Atlas juga tidak tahu kenapa dirinya sebahagia ini.
Para siswa kelas 11 SMA Lentera segera memasuki pesawat, bagian depan adalah kelas 11 IPA 1 dan dibelakangnya kelas 11 IPA 2, urut sampai kelas 11 IPS 4.
Kalangga mendudukkan dirinya di bangku ujung dekat jendela, pemuda itu celingukan mencari keberadaan Harsa yang tak kunjung duduk disampingnya.
Akhirnya Kalangga memutuskan untuk mendengarkan musik menggunakan airpods nya.
"Kala." Kalangga yang sedang mendengarkan musik dengan tenang menjadi sedikit terkejut dengan panggilan dan tepukan dipundaknya oleh pemuda yang tiba-tiba ada disampingnya.
"Atlas? Lo kok duduk disini?" Tanya Kalangga saat melihat Atlas yang duduk disampingnya.
"Kenapa? Gak boleh ya?" Tanya Atlas dengan menaikkan alisnya.
"Bukan gitu. Tapi bukannya tempat duduk lo dibelakang ya?" Tanya Kalangga.
"Iya, tapi gue tuker sama Harsa." Jawab Atlas.
"Kenapa?" Tanya Kalangga dengan mengerutkan dahinya, entah kenapa saat ingin tahu seperti ini muka Kalangga begitu lucu dimata Atlas.
"Eh itu.. ya gue mau duduk disamping lo aja. Lagian katanya si Harsa tadi mau ngegosip di belakang sama Darrel." Jawab Atlas sedangkan Kalangga hanya ber-oh-ria.
Setelah beberapa menit Atlas dan Kalangga berbincang-bincang, pesawat yang mereka tumpangi akan take off, saat ini mereka semua hanya fokus mengikuti arahan dari cabin crew.
Setelah itu tidak ada obrolan antara Atlas dan Kalangga, berbeda dengan Darrel dan Harsa yang sudah menggosip sejak pesawat belum lepas landas tadi.
Atlas melirik Kalangga yang tenang mendengarkan musik.
"Lo lagi dengerin musik apa sih Kal?" Tanya Atlas pada Kalangga.
"Lo mau dengerin juga?" Tanya Kalangga, pemusa itu memberikan sebelah airpods miliknya kepada Atlas.
Atlas yang melihat itu langsung mengambil sebelah airpods milik Kalangga dan menyumpalkan benda kecil itu ditelinganya.
Atlas mulai mendengarkan musik yang di play Kalangga dari aplikasi spotify nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
maybe in another life || nikwon / wonki
Fanfiction"Kalau ada yang lebih indah dari sunset, mungkin itu lo Kala." -disclaimer‼️ □ 100% fiction □ ignore typo(s) □ contains harsh words □ write in bahasa and broken english □ don't bring it to real life □ bxb □ do not read if you are homophobic ©whoosg...