28. confused

317 42 4
                                    

Kalangga tidak ada maksud sama sekali untuk mengusir Atlas dari rumahnya.

Pemuda itu hanya ingin sendiri, mencerna apa yang baru saja terjadi pada dirinya.

Seseorang yang sesama jenis mengungkapkan perasaan suka pada dirinya, bukan perasaan suka sebagai sahabat ataupun teman, melainkan lebih dari itu.

Kalangga masih terduduk di tempat yang sama, dimana di meja makan yang ada di dapur yang ia gunakan untuk sarapan bersama Atlas beberapa menit lalu.

Atlas, lelaki yang pertama kali mengungkapkan perasaan padanya, lelaki yang pertama kali memberikan perhatian lebih padanya.

Kalangga memijat pelipisnya pelan, ia menjadi sedikit pusing sekarang. Ia harus apa?

Pemuda aquarius itu kini meminum sedikit air putih didepannya guna menetralkan rasa dalam dirinya yang begitu aneh.

Kalangga akui Atlas memang baik pada dirinya, sangat baik bahkan. Atlas juga sering menolongnya.

Namun, Kalangga tidak pernah mempunyai pikiran kalau Atlas menyukainya. Pemuda yang ia ajari privat beberapa pekan terakhir itu menyukainya.

Tidak munafik juga, Kalangga selalu merasa aman dan nyaman saat berada disamping Atlas.

Apakah dirinya gay?

Tidak.

Kalangga tidak menyukai Harsa, Mahesa, atau bahkan Jian.

Namun, Atlas..

Entahlah, Kalangga juga masih bingung. Tapi saat ia berada disamping Atlas pemuda itu menjadi lebih banyak tersenyum dan tertawa akibat lelucon yang Atlas buat.

Apa mungkin Kalangga memang bukan gay? Tapi dirinya hanya suka kepada Atlas?

Suasana hati Kalangga juga sangat gusar saat ini, memikirkan apakah Atlas tersinggung atas responnya tadi.

Ugh, Kalangga bahkan tidak memikirkan untuk menyukai seseorang akhir-akhir ini, apalagi seorang lelaki.

Apa dirinya harus meminta saran pada Harsa? Ah iya, sepertinya itu ide yang tepat.

Kini Kalangga menghubungi Atlas untuk mengajaknya bertemu di cafe.

Setelah bersiap Kalangga segera menuju ke cafe yang tidak jauh dari rumahnya itu menggunakan motor kawasaki kesayangannya.

Kalangga melihat belum ada Harsa disana, lalu pemuda itu memesan minuman untuk dirinya dan Harsa.

Selang beberapa menit pemuda bermata rubah itu datang.

"Lo nunggu lama Kal?" Tanya Harsa hanya dijawab gelengan oleh Kalangga.

"Atlas confess ke gue." Ucap Kalangga to the point.

Harsa yang baru saja duduk langsung menganga saat mendengar kalimat yang diucapkan oleh sahabatnya itu.

Harsa memang sudah menebak sejak awal kalau Atlas memang ada rasa kepada sahabatnya itu, itu sangat terlihat dari pandangan dan perlakuan Atlas kepada Kalangga.

Kenapa Kalangga sangat tidak peka akan hal itu?

"Terus lo jawab gimana?" Tanya Harsa memulai percakapan inti mereka.

"Gue gak jawab apa-apa. Gue cuma bisa diem Sa, gue.. bingung." Jawab pemuda aquarius itu.

"Oke. Lo bingung sama perasaan lo kan? Berarti ada kemungkinan lo juga ada rasa sama Atlas. Gue tanya perasaan lo gimana pas sama Atlas? I mean saat lo ada disamping dia?" Tanya Harsa.

Kalangga menghembuskan nafasnya pelan, Dirinya ada rasa dengan Atlas?

"Honestly.. gue ngerasa aman, nyaman pas disamping Atlas, dan gue juga lebih banyak senyum sama ketawa pas sama Atlas." Jelas pemuda aquarius itu.

"Setau gue.. gue gak gay. Duduk dan ngobrol sama lo kayak gini gue juga biasa aja, pas gue sama Bang Mahes, Bang Jian, atau cowo-cowo lainnya gue juga ngerasa biasa aja. But Atlas.. I don't know, gue ngerasa kayak beda.." Lanjut pemuda itu membuat Harsa sedikit menyunggingkan senyumnya.

"Okay, i got the point." Ucap Harsa membuat Kalangga mengangkat satu alisnya.

"Jadi gini Kal, gue juga pernah ngerasain di posisi lo kayak gitu. Gue sekarang gak bisa bilang lo itu cowo gay. But gue berani bilang kalau lo suka sama Atlas." Jelas pemuda bermata rubah itu.

"Sekarang cuma itu yang bisa gue simpulin. Selebihnya, lo dan hati lo sendiri yang harus nentuin Kal." Lanjut pemuda itu.

"Gini ya, Kalau lo emang suka sama Atlas bilang Kal. Lo sekarang kepikiran dia gak?" Tanya Harsa.

Kalangga mengangguk pelan. "Iya, gue takut.. respon gue tadi nyinggung Atlas, soalnya gue cuma diem aja." Jawab Kalangga.

"Gapapa. Atlas pasti juga ngerti kalau lo lagi shock pas itu." Ucap Harsa.

"Apapun keputusan lo nanti, pastinya gue bakal dukung Kal. Lagian juga bener kan tebakan gue dari awal kalau Atlas tuh suka sama lo." Ucap Harsa, Kalangga hanya menghela nafasnya pelan dan mengangguk.

"Gue masih gak nyangka.. kalau gue juga suka sama cowok." Ucap Kalangga pelan, mungkin agar pengunjung cafe lain tidak mendengar bahasannya dengan Harsa yang mungkin akan terdengar sedikit aneh di telinga beberapa orang.

"Selagi itu bikin lo bahagia, why not?" Ucap Harsa.

"Gue liat-liat effort Atlas juga ga main-main buat lo. Tapi kadar kepekaan lo kurang sih." Ucap Harsa.

"Anjir lo." Umpatan dari Kalangga membuat Harsa terkekeh pelan.

"Apa gue habis ini harus ngobrol sama Atlas?" Tanya Kalangga.

"Kalau lo belum siap, ga sekarang juga gapapa. Pasti Atlas juga ngerti kok." Ucap Harsa membuat Kalangga mengangguk pelan.

"Thanks ya Sa udah mau dengerin cerita gue dan ngasih saran ke gue." Ucap Kalangga.

"Santai Kal, lo kayak baru kenal beberapa bulan aja." Ucap Harsa.

Disisi lain, Atlas saat ini tengah berada di rumah Darrel.

Atlas juga sudah menceritakan semuanya kepada pemuda scorpio itu.

"Lo sabar aja Tlas. Kala pasti lagi shock, dan dia butuh waktu buat nenangin diri sendiri." Ucap Darrel.

"Iya gue ngerti. Tapi apa setelah ini Kala masih mau nemuin gue? Atau dia malah ilfeel sama gue setelah gue bilang kalau gue suka sama dia?" Tanya Darrel.

"Menurut lo Kala gimana ke gue?" Tanya Atlas.

"Gue ga bisa nyimpulin terlalu detail." Jawab Darrel.

"In my opinion, Kala masih bingung sama perasaan dia sendiri, dia mungkin sama kayak lo waktu itu, nyangkal kalau dianya bukan gay. Lo juga gitu kan? Lo gak bisa gue katain gay, soalnya lo cuma sukanya sama Kala. Kala juga gue liat-liat udah ga sependiam dulu setelah kenal sama lo. Dia lebih banyak senyum sama ketawa." Jelas Darrel.

"It means you are the reason why Kalangga smile and laugh recently, cause of you Tlas." Ucap Darrel.

"Terus sekarang gue harus apa?" Tanya Atlas.

"Ya gak ngapa-ngapain. Lo cuma nunggu aja respon Kalangga selanjutnya kayak gimana." Jawab Darrel.

"Saran gue sih, lo jangan kesel  atau benci sama Kala setelah lo lihat responnya nanti." Lanjut pemuda scorpio itu.

"Ya kagak lah Rel. Kalau nanti misalnya Kala nolak gue ya.. mau gak mau gue harus mundur kan?" Ucap Atlas.

maybe in another life || nikwon / wonkiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang