Kalangga merebahkan dirinya di kasur king size nya. Lelaki itu berfikir, sepertinya jadwalnya mulai besok akan sangat padat. Tadi Atlas mengabarinya lewat chat bahwa lelaki itu ingin diajari oleh Kalangga setiap hari, namun Kalangga menolaknya.
Kalangga tidak punya waktu seluang itu untuk bisa mengajari Atlas setiap hari.
Kalangga mengejapkan matanya berulang kali, lelaki itu sudah mulai mengantuk, lelaki itu mematikan lampu kamarnya, hanya menyisakan lampu tidur diatas meja disamping ranjangnya, Kalangga mulai memejamkan matanya.
—
Tenang akan selalu menggambarkan suasana ruang kelas 11 IPA 1, 32 siswa didalam kelas itu selalu memperhatikan guru yang sedang menerangkan didepan kelas.
Lain hal nya dengan suasana ruang kelas 11 IPS 2, ruang kelas Atlas.
Ricuh.
Itu yang menggambarkan ruang kelas 11 IPS 2 saat ini, tidak ada guru yang mengajar di kelas tersebut, karena guru matematika yang mengajar di kelas 11 IPS 2 masih cuti, seperti di kelas 11 IPA 1 kemarin, Pak Yoga selaku guru matematika memberikan tugas yang sama.
Tidak banyak siswa yang mengerjakan, ada yang berselfie ria, ada yang membuat vlog, ada yang tidur, ada juga siswa yang bernyanyi maupun berbicara satu sama lain membuat keadaan kelas tersebut sangat berisik.
Atlas mulai mengerjakan soal-soal yang diberikan dengan tenang, karena kemarin lelaki itu mengerjakan soal milik lelaki yang baru saja dikenalnya.
Karena itu, Atlas bisa mengerjakan soal-soal itu dengan mudah.
"Apaan sih lo!" Sentak Atlas pada lelaki berambut sedikit coklat yang duduk disampingnya, karena lelaki itu tiba-tiba menyentuh keningnya.
"Gak panas," ucap lelaki itu setelah menyentuh kening Atlas.
"Lo apaan sih Rel, gak jelas banget." Ucap Atlas sembari melanjutkan mengerjakan soalnya yang hanya kurang beberapa nomor saja.
"Abisnya, lo kenapa tiba-tiba jadi rajin gini dah?" Ucap lelaki yang dipanggil Rel itu dengan ekspresi keheranan.
"Kesambet apa lo anjir?" Lanjut lelaki itu.
Pasalnya, Atlas selalu malas mengerjakan tugas, dan sekarang lelaki bertubuh bongsor itu bisa mengerjakan soal-soalnya dengan cepat.
"Emang kenapa sih kalau gue rajin sekali-sekali, kalau udah selesai juga bakal lo contek nanti." Ucap Atlas.
"Iya juga, tapi gue heran aja. Atau jangan-jangan lo dapet semangat dari pacar lo makanya lo jadi rajin?" Lelaki berambut sedikit coklat itu curiga kepada temannya.
"Oh iya gue lupa, lo kan jomblo." Ucap lelaki itu dengan menertawakan Atlas.
"Ngaca Darrel, lo juga jomblo." Ucap Atlas kepada lelaki yang dipanggil Darrel itu.
"Iya juga sih, tapi kan gebetan gue banyak." Ucap Darrel bangga.
"Halah, duit masih minta orang tua aja sok-sokan punya banyak gebetan." Ucap Atlas.
"Anjing lo Atlas." Umpatan yang dikeluarkan Darrel membuat Atlas yang sedang mengerjakan soalnya tertawa.
"Oh iya, kemaren lo gak jadi nongkrong sama anak-anak pas istirahat, kemana?" Tanya Darrel, sebenarnya Darrel ingin menanyakan hal itu kepada Atlas dari kemarin, tapi lelaki itu lupa.
"Kemaren gue ke perpus." Jawab Atlas membuat Darrel membulatkan matanya.
"Serius?! Ngapain anjir? jangan-jangan lo tidur ye di perpus." Darrel selalu heran jika Atlas akan menjadi anak rajin.
KAMU SEDANG MEMBACA
maybe in another life || nikwon / wonki
Fanfiction"Kalau ada yang lebih indah dari sunset, mungkin itu lo Kala." -disclaimer‼️ □ 100% fiction □ ignore typo(s) □ contains harsh words □ write in bahasa and broken english □ don't bring it to real life □ bxb □ do not read if you are homophobic ©whoosg...