10. win

265 39 0
                                    

Pukul 22.00, Atlas memakai jaket kulit berwarna hitam, tak lupa lelaki itu membawa helm dan sarung tangannya.

Atlas menuruni anak tangga dengan perlahan agar tidak menimbulkan suara, tentunya agar orang tuanya tidak terbangun.

Orang tua Atlas mengetahui jika lelaki itu selalu mengikuti balapan. Bahkan Danu, Papa Atlas selalu mendukung lelaki itu. Katanya itu sangat keren, karena saat muda Danu juga suka mengikuti balapan.

Atlas berjalan ke garasi dan menuntun motornya sampai gerbang depan rumah agar tidak menimbulkan suara yang berisik.

Atlas segera menjalakan motornya menuju sirkuit balap yang biasa ia datangi bersama teman se-geng nya itu.

Ya, yang Atlas ikuti memanglah balap liar.

Setelah sampai di sirkuit itu, Atlas menghentikan motornya. Disana sudah terlihat ada Jevan, Eja, dan Darrel. Atlas belum melihat keberadaan Jayden dan Satya.

"Gimana? Taruhannya jadi motor ini bang?" Tanya Atlas kepada Alfareza Zaidan, pemuda yang akrab dipanggil Eja itu.

"Jadi Tlas. Nanti si Edgar juga nyerahin motornya kalau dia kalah." Jawab Eja.

Atlas turun dari motornya, lalu Eja segera mengecek mesin motor Atlas. Eja memang tau tentang mesin-mesin motor.

"Atlas. Lo hati-hati nanti, selain licik dia juga manipulatif." Ucap Jevan diangguki oleh Atlas.

Tak lama setelah itu Jayden datang dengan Satya yang diboncengnya.

"Lama pisan kalian berdua, ini teh udah mau mulai balapannya." Ucap Eja kepada Jayden dan Satya yang baru saja datang.

"Sorry bang, tadi ada urusan bentar." Jawab Jayden.

"Yaudah, Atlas sok atuh kamu ke garis start, udah mau mulai." Ucap Eja diangguki oleh Atlas.

Derum motor menggema di jalanan sepi itu.

Atlas dengan motor kawasaki hitam kesayangannya.

Atlas melirik, disampingnya sudah ada Edgar yang juga siap untuk balapan malam hari ini.

"Liat aja Atlas. Gue pasti bisa dapetin motor lo itu." Bisa Atlas liat Edgar sedang tersenyum smirk dibalik helmnya.

"Kita liat aja." Ucap Atlas.

Perempuan dengan pakaian minimnya berjalan di tengah-tengah motor. Perempuan itu melemparkan sapu tangan hitam itu pertanda pertandingan balap motor antara Atlas dan Edgar sudah dimulai.

Atlas melajukan motornya dengan laju, lelaki itu tidak memikirkan apapun sekarang, tujuan lelaki itu adalah cepat sampai di garis finish, namun Atlas teringat jika lelaki itu harus berhati-hati jika melawan Edgar.

Atlas berhasil memasuki garis finish lebih dulu dibanding Edgar, walaupun sedang mengenakan helmnya lelaki itu bisa mendengar sorakan Eja yang begitu keras.

Atlas melepas helmnya setelah memarkirkan motornya disamping motor teman-temannya.

"Wihhh keren banget kamu Atlas." Ucap Eja. "Bang Eja bangga." Lanjut lelaki itu membuat Atlas tertawa.

Atlas melihat Edgar melepas helm kemudian lelaki itu memukul helm yang baru saja dilepasnya, sepertinya lelaki itu tengah kesal karena kekalahannya.

Atlas menghampiri Edgar diikuti oleh teman-temannya.

Atlas tertawa pelan.

"Sesuai perjanjian awal, motor lo udah jadi milik gue." Ucap Atlas kepada Edgar.

maybe in another life || nikwon / wonkiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang