NINE

4.4K 346 10
                                    

Haechan memang menemani Taeil sampai terlelap, setelah dia memastikan kalau Hyung nya itu tidur pulas, dengan gerakan pelan dia bangkit dari kasur Taeil.

Dia mendial AP taxi online,dia akan pergi.
Jika tetap disini Haechan merasa sangat sesak sekali,ntah ada apa dengan dirinya tapi Haechan tidak mau berlama-lama di sini.

Mungkin konyol, karena sudah bertahun-tahun Haechan ada di dorm ilichil dan kini malah dirinya seolah membenci hal itu ketika mengingat kejadian yang masih membekas kuat dalam benaknya.

"Maaf Hyung, aku tidak pamit padamu! Aku janji sebelum kau bangun aku sudah akan kembali."

Hanya demi membuat Taeil tidak kecewa Haechan rela melakukan itu semua, dan jika dia bisa melakukan hal seperti itu untuk Taeil maka Haechan juga bisa egois untuk dirinya sendiri.

Beberapa member memang belum tidur, hanya Taeil karena dia tadi minum obat sebab bandannya sedikit demam, mungkin karena terlalu banyak pikiran.

"Mau kemana?" Johnny menyadari bahwa Haechan memakai jaketnya kembali, sudah pasti bocah itu akan pergi.

"Aku akan menginap di dream,"

"Disini saja, sudah malam." Cegah Mark.

Haechan menatap Mark dengan dingin,apa urusannya hingga dia berani mencegah Haechan pergi.

"Kalau aku bilang akan pergi maka tidak perlu kau mencegahku Mark shi,"

"Haechan-ah,"

"Hyung antar." Ucapan Mark terputus dengan Jaehyun yang ingin mengantar kan Haechan.

"Tidak usah,taxi ku sudah sampai."

"Tapi kalau Taeil Hyung bangun dan mencari mu bagaimana?" Doyoung juga ikut menghentikan Haechan.

Haechan menghela nafas, dia sudah tidak kuat terlalu lama berhadapan dengan topeng dari dua orang yang seperti nya masih enggan menyambut nya.

"Jangan khawatir,aku akan kembali pagi-pagi sekali sebelum Taeil Hyung bangun."

"Haechan-ie,tapi..."

"Sudahlah Hyung,aku tidak mau disini lama-lama, menyesakkan."

Cibiran Haechan rupanya membuat dua orang menunduk lesu, itu artinya Haechan masih belum bisa memaafkan mereka.

Haechan langsung melenggang pergi,dia tidak mau berdebat apalagi hari memang sudah malam, waktunya mereka tidur.













Setelah sampai dorm dream, Haechan tidak langsung ke kamar dia mengambil minum di lemari pendingin dan meneguk nya kasar.

Ntahlah,emosi Haechan akhir-akhir ini sering naik turun tidak karuan,dia tidak mengerti kenapa orang-orang suka sekali mengusik nya, tidak bisa kah mereka membiarkan Haechan tenang untuk sehari saja, tidak cukup kah pekerjaan yang selalu menyita pikiran nya di tambah masalah yang ntah kapan akan ia luruhkan, seperti saat ini Haechan kembali melamun.

"Kenapa melamun."

"Kamchagiya, yak!."

Orang itu terkekeh,wajah kaget Haechan lucu sekali menurut nya,dia mengusak rambut Haechan dengan gemas.

"Tumben kesini? Tidak sayang Winwin Hyung mu itu ." Ah,, agaknya dia iri sebab Haechan selalu bersama Wayv semenjak mereka menginjak kan kaki di Korea beberapa minggu lalu.

"Ish, kalau begitu aku pergi saja."

Jeno langsung memeluk Haechan, Jeno? Iya orang yang memergoki Haechan melamun sendirian di dapur adalah Jeno.

HAECHAN atau Donghyuck [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang