THIRTY THREE

3.2K 141 3
                                    

Warning 🔞, 


Yang belum cukup umur harap skip oke, kalau maksa ya terserah dosa tanggung sendiri 🤭🤭🤭

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.









Setelah puas jalan-jalan Jeno membawa Haechan ke apartemen pribadinya , dan Jeno sudah menghubungi keluarga nya juga keluarga Haechan bahwa mereka akan mengunjungi mereka untuk membicarakan hubungan mereka yang akan di bawa Jeno ke jenjang yang lebih pasti.

"Jen,"

"Heemm,,"
Mereka sedang berbaring di ranjang king size milik Jeno, dengan Haechan yang berbaring di dada bidang sang kekasih.

"Kenapa?"

"Apa kau tidak menginginkan sesuatu dariku?"
Jujur saja Haechan sangat gugup saat ini, akuilah bahwa dirinya baru pertama kali ini berani memberikan afeksi terlebih dulu pada Jeno, karena biasanya Jeno lah yang slalu memberikan afeksi itu, meskipun terkadang Haechan tidak menyadari nya.

"Apa maksud perkataan mu sayang."

"Eehhmm, ,,, kata doyoung Hyung kita perlu memberi juga, jangan hanya suka menerima, tapi doyoung Hyung bilang itu akan sakit untuk pertama kalinya."

Jeno semakin bingung dengan perkataan Haechan yang terlalu berbelit-belit, katakan saja kalau Haechan ingin Jeno menyentuh nya. Maka akan langsung di mengerti oleh Jeno pada dasarnya Jeno memang selalu menahan hasratnya agar tidak menerkam Haechan waktu mereka hanya berdua saja.

"Maksud mu? Kau ingin aku melakukan itu,,"

Haechan mengangguk malu, bahkan keringat nya sudah turun dari pelipisnya karena menahan malunya, demi apapun Haechan merutuki kobodohannya yang mengikuti saran doyoung untuk menyerahkan diri pada Jeno.
Maka dengan senang hati Jeno menuruti nya.

Jeno langsung mengubah keadaan,dia mengukuh tubuh kecil Haechan mengikis jarak diantara mereka, perlahan dia menyatukan bibir nya dengan bibir hati Haechan, mengecap,menyesapnya lembut Haechan tidak tinggal diam dia memberi akses pada Jeno dengan membuka mulutnya, Jeno melesakan lidahnya kedalam membelit lidah basah Haechan. Tangannya terangkat masuk kedalam kaos yang di pakai Haechan, mengusap perut bayi Haechan dan bergerak keatas perlahan dia memainkan niple Haechan yang sudah sedikit menegang.

Lenguhan Haechan sudah terdengar, bahkan dia mendesah di dalam ciuman panas mereka, Jeno melepaskan kaos dan celana Haechan dia juga menelanjangi dirinya sendiri, lalu kembali mengukuh tubuh Haechan, tangan kekar nya kini beralih pada selangkangan Haechan yang masih terbalut celana dalam.
Dia sedikit meremas penis mungil milik Haechan yang mana itu membuat si empunya meringis tertahan, karena Jeno terus menyesap bibir nya sensual dan beralih pada leher jenjang si submivise.

Ntah sejak kapan mereka berdua sudah full naked,Jeno terus merangsang Haechan ,dia melakukan penetrasi agar Haechan rilexs, tau ini pertama kali nya untuk Haechan diapun sama, Jeno hanya menggunakan instingnya untuk melakukan nya.

Setelah Haechan mengeluarkan percum pertama nya dan masih berusaha menetralkan nafasnya, Jeno mengangkat kaki Haechan ia bawa sedikit tinggi guna melebarkan paha kekasih nya, yang beberapa jam lalu berubah status menjadi tunangan nya.

"Kalau sakit bilang ya, kau bisa mencakar punggungku atau menggigit ku,"

Haechan mengangguk lirih, ia masih menikmati pelepasan pertama nya, tapi Jeno tidak membiarkan Haechan bernafas sedikit lebih lama, dengan perlahan Jeno mengarah kan penis besar dan berurat kelubang hangat Haechan, melumasinya dengan sperma Haechan yang mengotori tangan dan perut Haechan sendiri.

Perlahan namun pasti, kepala penisnya sudah sedikit memasuki anal Haechan, terdengar rintihan dari si mungil, Jeno jadi tidak tega tapi dia sudah terlanjur dikabuti nafsu. Dengan sekali hentak dia mebenamkan miliknya pada lubang Haechan.

Sleb.

"Argh,,, eungh,,,"
Airmata Haechan mengalir tanpa di minta, merasa tubuhnya terbelah menjadi dua, Jeno mengusap air mata nya, memberi kecupan ringan pada kedua matanya yang terpejam karena merasakan ngilu pada lubang nya.

"Apa aku berhenti saja sayang."

"Ti_tidak,, hah hah hah," Haechan menetralkan nafasnya guna mengurangi rasa perih yang menderanya. "Kata do_doyoung Hyung,,, sa_sakitnya  a_akan terbayar dengan rasa nik_mat." Ucapnya terbata .

"Move, Jen  , bergerak lah perlahan." Pinta Haechan pada Jeno .

"Baiklah."
Jeno merasakan perih di punggungnya bisa di pastikan Haechan menancapkan kukunya untuk menyalurkan rasa sakit pada analnya. Jeno tidak mempermasalahkan itu karena dia lebih fokus pada pemandangan indah di depan nya, dia bergerak pelan seperti keinginan Haechan semakin lama semakin cepat namun tetap menjaga Haechan agar tak menyakiti nya.

"Ungh,,, Jen,,, aahhh,,, uhhh,,,"

"Aahh,,,, ssshh,, Haechan_ah ini,,, sangat sempit sayang,,,,"

"Eungh,,, aku tidak tahan Jen,,,  arkh,,"

"Teruslah mendesah untuk ku sayang..."

"Eungh,, aku ingin keluar,,, angh,,,"

"Bersama sayang .... Aarhh,,,,"

Malam ini benar-benar dilewati Haechan dengan memberikan tubuhnya pada Jeno orang yang ia cintai tujuh bulan ini bahkan untuk selamanya.

~~~~

Pagi menjelang, sinar matahari masuk melalui celah gorden, dan membuat namja mungil yang masih telanjang bulat hanya berbalut selimut hangat dengan kekasih yang setia memeluk nya, ia mengingat malam panas pertama nya dengan orang yang sangat berharga dalam hidupnya.

"Eungh,,,"
Namja itu menggeliat tidak nyaman dengan sinar matahari yang menyapa nya.
Dia masih berada dalam dekapan sang kekasih, tubuh nya terasa pegal ia pikir kekasih nya akan berhenti dengan satu ronde ternyata salah, bahkan dia sudah meminta untuk di sudahi tapi kekasih nya itu mengatakan sekali lagi hingga berujung dini hari. Salahkan Jeno setelah ini karena pasti Haechan tidak akan bisa bergerak bebas karena rasa sakit nya pada bagian bawah nya juga seluruh tubuh nya yang ditandai bercak merah keunguan terlalu banyak menandakan betapa liarnya Jeno menghajarnya semalaman.

"Lee Jeno bangsat,"
Umpatnya saat ia menggerakkan tubuhnya masih merasa nyeri.

"Hei, masih pagi sudah mengumpati calon suami mu."
Jeno mencuri satu ciuman di bibir si manis.

"Salah mu, ku suruh berhenti tapi tidak kau dengar, lihat aku tidak bisa bangun sekarang."
Omelnya pada Jeno yang masih memejamkan matanya dan malah menduselkan wajahnya pada leher Haechan.

"Aku akan membantu mu , tapi sebentar lagi eoh, aku masih ngantuk."

"Terserah."

Hari ini Jeno benar-benar merawat Haechan,ntah ia di kerjai atau apa oleh Haechan, tapi Jeno juga bertanggung jawab atas ulahnya, Haechan benar-benar lemas bahkan untuk makan Jeno harus menyuapi nya dan memandikan Haechan dengan penuh kasih sayang.

Setelah ini Jeno harus berterima kasih pada doyoung telah meracuni otak polos Haechan 🤭🤭🤭





End.








Bakal tak kasih bonus chap kalau rame, tapi kalau sepi ya udah cukup sampai sini aja, bye-bye 👋 Annyeong

Agak aneh ya, karena nggak pernah bikin NC 🔞, tapi ya sudahlah. Heheheh meskipun sedikit maksa tadinya.🤭

Makasih semuanya,,,, love banyak-banyak untuk kalian yang selalu dukung akyuuuu.....

Jadi, jadi,,, gimana PAPER CUTS nya di up apa tidak sayang-sayang kyuuuhhh

Ehh,,, sayang-sayang nya Echan maksudnya huahahahaha....😅

HAECHAN atau Donghyuck [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang