FIVETEEN

3.6K 266 1
                                    

Haechan menunjukkan kemajuan pesat untuk pemulihan nya, baru dua Minggu dia menjalani terapi untuk kakinya dengan dokter pribadi yang mendatangi nya secara langsung agar tak membuat nya bolak balik kerumah sakit.

"Oke bagus Haechan_ssi, ayo coba maju lagi,"
Usaha sang dokter agar pasien nya termotivasi dan cepat sembuh.
"Oke nice, lagi ayo, jika lelah katakan ya tidak perlu memaksa."

Siren yang slalu menemani Haechan tersenyum bangga, bukan hanya bangga tapi ada rasa yang lain dalam hatinya.

Ini hari terakhir Haechan berada di dorm dream, Jeno memperhatikan Haechan yang terus berusaha untuk bisa jalan normal seperti sedia kala, bukan hanya Jeno yang menemani Haechan ada chenle dan renjun.

"Oke kita istirahat dulu ya Haechan_ssi."

Siren dengan sigap membantu Haechan untuk duduk di kursi yang ada di ruangan khusus untuk terapi Haechan.

"Pelan-pelan oppa,"
Haechan sedikit tersentak dengan panggilan siren pada nya, siren pun terlihat acuh mungkin dia tidak menyadari nya.
Haechan pikir mereka tidak sedekat itu, tapi kenapa Haechan merasa kalau perawat yang disewa chenle itu berusaha mendekati nya, pasalnya bukan terlihat dua kali atau tiga kali Haechan perhatikan siren slalu memperhatikan nya lebih atau hanya pikiran Haechan saja yang terlalu pede.

"Terima kasih siren_ssi."
Siren tersenyum manis padanya, tapi menurut Haechan itu aneh.

"Minumlah,"
Titah Jeno seraya menyodorkan jus jeruk untuk Haechan.

"Gomawo."

(Apa aku harus mengatakan padanya tentang perasaan ku) batin Jeno, dia melihat senyum manis Haechan yang membuat jantung nya terpacu 2x lipat dari biasanya.
Bisa-bisa jantung nya meledak hanya karena memandangi Haechan tersenyum kepadanya.
"Sama-sama." Tangan Jeno tergerak mengusap peluh di dahi Haechan lalu turun ke pipinya dan mengusap pipi lembut milik Haechan dengan tatapan yang sejuk,

"Baiklah Haechan_ssi, perkembangan mu cukup bagus, kurasa tidak sampai satu bulan lagi kau akan sembuh total, bahkan kau bisa berlari."
Ucap dokter Choi menerangkan kondisi Haechan yang semakin membaik.

"Benarkah,," mata Haechan berbinar mendengar ucapan dokter yang slalu membantu nya terapi .

"Emm benar , jangan sampai telat minum obat mu dan istirahat dengan teratur oke,"
Haechan mengangguk."kalau begitu aku pamit."

Renjun mengantar dokter Choi keluar dorm, lalu kembali menyusul Haechan dan yang lain. Jika kalian menanyakan jaemin, Ji-Sung dan Mark. Mereka punya kesibukan yang mengharuskan mereka bekerja.
Mark sedang syuting bersama ilichil, jaemin melakukan syuting drama dan Ji-Sung menjadi model untuk BA produk skincare khusus pria. Jadi mereka tak bisa menemani Haechan kali ini, meski hanya terapi di dorm mereka selalu meluangkan waktu untuk menemani Haechan sekedar memberi dukungan moral.

"Kalian tidak punya jadwal,?"

"Tidak, kami mendapatkan libur 2hari."
Jawab chenle

"Oooh,,,"

"Kau disini sampai besok ya? Jangan kedorm wayv sekarang, aku akan menelfon Kun Hyung, oke ."
Pinta renjun .
Haechan tersenyum, dan dia tau salah satu sahabat nya ini sangat menyayangi nya.

"Emm, aku akan disini, berhubung kalian libur jadi aku tidak akan bosan."

"Yess, thank you baby."
Goda renjun dengan mengedipkan matanya

"Yaak, mau ku colok kau."
Mereka tertawa bersama, tanpa mereka sadari, sejak tadi ada yang terus memperhatikan canda tawa mereka.
Dia terlihat iri pada ketiga orang yang dengan bebas bisa memeluk Haechan atau menyentuh namja manis berkulit Tan tersebut.

HAECHAN atau Donghyuck [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang