TWEENTY

3.1K 224 2
                                    

Jaehyun mendengar dengkuran halus dari Haechan, benar saja ternyata bungsu di ilichil ini tertidur dalam dekapan jaehyun.

Jaehyun segera menyamankan posisi tidur Haechan dia membaringkan tubuh Haechan dengan hati-hati supaya tidak membangun kan Haechan.

Jaehyun mengusap lembut pipi gembul sang adik, sampai dia menyadari kalau ada yang tengah memperhatikan nya, jaehyun melirik dan melihat member ilichil sedang berdiri di depan pintu kamar nya yang tidak di tutup oleh Haechan.

"Kalian,"

"Kenapa lagi sih jae?" Taeyong menghampiri jaehyun yang masih enggan untuk beranjak dari kasur nya yang sudah di tempati Haechan.

"Nggak tau, anaknya belum bilang apa-apa."

"Tapi kenapa tiba-tiba minta tinggal sendiri."
Timpal doyoung yang memang sangat menyayangi Haechan meskipun mereka sering adu mulut tapi itu juga karena doyoung yang slalu memulai duluan karena ingin mencari perhatian dari adik bungsunya di ilichil itu.

Jaehyun hanya diam, dia terus menatap Haechan, mencoba menerka apa yang ada di pikiran namja manis yang sedang terlelap itu.

~~~

Haechan sudah berada di lokasi syuting pembuatan MV comeback bersama dream.

Hari menjelang sore tapi mereka masih tetap semangat untuk menjalankan aktivitas nya, yang menjadi perhatian Jeno adalah dia sedari tadi belum melihat Haechan menyentuh makanan walaupun diberi waktu istirahat saat makan siang jadi Jeno sedikit khawatir.

"Chan."
Merasa namanya di panggil Haechan mendongak, ternyata Jeno yang memanggil nya.

"Ada apa Hyung?"

Deg
Jeno terdiam pasalnya Haechan tidak pernah memanggil nya dengan embel-embel Hyung selama ini, karena mereka hanya berbeda beberapa bulan saja jadi menurut mereka tidak penting jadi panggilan sesuai yang mereka mau dan membuat mereka nyaman saja.

"Kalau tidak bicara aku akan kembali ke stage."
Tambah Haechan saat tidak ada pergerakan ataupun ucapan dari orang yang memanggil nya tadi.
Dengan cepat Jeno menghadang langkah Haechan yang akan kembali mengabaikan dirinya.

"Kenapa? Kalau tidak penting jangan menggangguku."
Ucapan Haechan begitu dingin, Jeno masih terdiam sambil menatap lurus melihat punggung Haechan yang semakin menjauh.
Dia kembali memikirkan omongan doyoung kemarin, apa benar dia harus mengungkapkan perasaan nya pada Haechan masalah diterima atau dibenci urusan nanti yang penting sekarang jeno harus segera membuat Haechan jadi miliknya.

Setelah menunggu Haechan take untuk part nya , dan melihat Haechan keluar satge Jeno langsung menarik Haechan menjauh dari tempat pembuatan MV mereka.

Dan Jeno membawa Haechan berjalan lumayan jauh, tidak ada perbincangan atau penolakan dari Haechan jadi nya tanpa di sadari Jeno mereka pergi cukup jauh.

"Kita mau kemana?"
Pertanyaan Haechan membuat Jeno tersadar kalau mereka sudah cukup jauh untuk bicara hanya mereka berdua tidak akan ada yang menggangu, seketika Jeno berhenti dan memeta sekitar untuk sekedar menemukan tempat yang pas untuk mengobrol dengan Haechan.
Jeno kembali menarik Haechan dan duduk di sebuah bangku yang ada disana,
Haechan masih berdiri diam dengan membiarkan Jeno tetap menggenggam tangan nya.
Jeno menarik Haechan agar ikut duduk disebelah nya.

Terdengar helaan nafas dari bilah bibir heart milik Haechan, Jeno tau kalau Haechan lelah tapi ini harus segera di selesaikan, Jeno tidak ingin membuat nya menjadi semakin berlarut-larut.

"Chan, tolong dengar kan aku sampai selesai."
Jeno tidak mendengar jawaban dari Haechan atau reaksi dari namja manis itu.
Membuat Jeno menoleh melihat kearah Haechan.
Haechan ikut menatap nya, neta si manis terlihat dingin Jeno tidak menyukai tatapan itu.
"Bicara lah, katanya aku tak boleh menyela."
Ucapan Haechan membuyarkan lamunan Jeno yang menatap nya dengan sendu.

HAECHAN atau Donghyuck [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang