THREETEN

3.9K 307 5
                                    

Sebulan semenjak Haechan mengalami kecelakaan, namun sebulan juga Haechan tak membuka matanya sama sekali. Ntahlah kenapa Haechan sangat betah menutup mata, apa yang membuatnya enggan untuk bangun tak ada yang tau.
Ibu dan adik Haechan disuruh pulang ke apartemen milik Haechan dulu oleh Jeno untuk beristirahat karena mereka terlihat lelah dan juga jarang tidur.

Jeno menggenggam tangan Haechan,ia sedikit mendekatkan wajahnya dan mencium kening Haechan lama, hingga tak menyadari kedatangan seseorang yang tengah mematung melihat tindakan Jeno yang terkesan menyimpan sesuatu.

"Kapan kau akan bangun chan_i, aku merindukan mu sangat. Aku akan mengatakan sesuatu yang mungkin tidak akan pernah kukatakan saat kau sadar nanti, aku tau ini terdengar aneh dan tidak masuk akal, tapi kalau boleh jujur aku memang merasakan ada yang berbeda saat melihat mu, aku tidak suka kau menyebut ku sahabat,aku tidak suka saat kau dekat dengan yang lain,aku tidak suka saat kau menangis karena orang lain,aku benci saat kau seperti ini,"
Jeno berkaca-kaca.
"Aku mencintaimu Chan, aku mencintaimu lebih dari sahabat,,, hiks,,, "
Sedangkan orang yang sempat berhenti mematung di depan pintu kini semakin mematung mendengar penuturan dari dongsaeng nya itu, dia mencintai maknae ilichil itu. Tidak bisa di percaya.

"Aku tidak tau kapan perasaan ini ada, ini hanya tiba-tiba saja aku menyadari nya, aku harap kau tidak akan membenciku nanti."

Setelah mengutarakan isi hatinya Jeno merasa lebih lega dan hatinya lebih baik, meskipun dia tau kalau Haechan tidak mungkin mendengar nya, karena keadaan Haechan saat ini.

Doyoung kembali keluar dengan menutup pintu secara perlahan agar tidak menggangu Jeno dan Haechan, kemudian dia duduk di kursi yang ada di depan ruangan Haechan,
Ia mencerna apa yang baru saja dia dengar.

"Apa benar yang barusaja Jeno katakan, dia mencintai Haechan. Tidak, tidak mungkin."
Doyoung Kembali kedorm dengan pikiran yang terus menerus berputar tentang perasaan Jeno yang ia dengar dirumah sakit.

"Kau kenapa?"
Jaehyun yang nampak bingung dengan keadaan doyoung yang terlihat melamun sehabis menjenguk Haechan.

"Aku tidak percaya ini."

"Apa yang tidak kau percaya?"

"Katakan kalau aku berhalusinasi jae."

"Kau bilang apa sih, aku bingung?"

"Haish,,,,,, "
Doyoung berlalu begitu saja meninggalkan jaehyun yang masih kebingungan dengan sikap nya.

Jeno masih setia menjaga Haechan, hingga pagi menjelang.
Bisa di bilang siang lebih tepatnya, karena sekarang sudah pukul 10 siang waktu Korsel.
Mark, Taeyong,yuta, jaehyun datang bersama.
Sedangkan doyoung dia memiliki jadwal syuting hari ini jadi tak bisa ikut, jungwoo, Johnny dan taeil mereka juga melakukan pemotretan individu sebelum menyusul yang lain kerumah sakit.

"Ini sarapan untuk mu Jeno_ya."

"Gomawo Hyung,,"
Jeno menerima bungkusan yang diberikan oleh Taeyeong, dia membuka nya dan memakannya dalam diam.
Mereka mengobrol ringan untuk mengusir rasa bosan, Mark memainkan gitar yang memang selalu tersedia di kamar rawat Haechan,
"Kuharap chan_i segera bangun, aku merindukan tingkah bocah itu."

"Nado."
Jawab Taeyong menimpali ucapan yuta.

Ya meskipun yuta sering mengganggu dan menjahili Haechan tapi dia juga menyayangi anak itu.

Jeno masih duduk di sebelah Haechan, dan memeta wajah Haechan dengan tatapan yang sayu, jangan bohong dia juga sangat merindukan bocah tengil itu.
Hingga atensi Jeno melihat pergerakan pada tangan Haechan.

"Hyung,Hyung dia bergerak."
Teriak Jeno dengan senyum lebar.

"Eungh,,,"
Haechan melenguh berusaha membuka matanya yang terasa amat berat.

"Jae panggil dokter."
Suruh Taeyong yang ikut berlari menghampiri brankar Haechan,
Mark,yuta, mengikuti dari belakang.
Benar saja Haechan bangun dari tidur panjangnya.

"Kau bangun benar-benar bangun."
Jeno menangkup wajah Haechan dia bahagia sangat bahagia.

Haechan menanggapi ucapan ocehan Jeno dengan tersenyum tipis badannya masih terasa pegal-pegal mungkin efek karena tertidur di ranjang cukup lama.

Mark menghubungi semua member Nct dan ibu Haechan,
Ibu dan adik Haechan langsung bergegas setelah mendengar nya sadar.

Dokter selesai memeriksa Haechan secara keseluruhan.

"Baiklah, kondisi mu cukup baik , tapi jangan terlalu banyak bergerak atau berbicara dulu oke, aku akan memantau mu untuk perkembangan selanjutnya. Selamat untuk mu karena sudah bangun dari tidur mu Haechan _i"

Haechan mengangguk, Taeyong mengucapkan terima kasih sebagai perwakilan keluarga.

Dokter keluar dari ruang inap Haechan,
Member berdatangan dengan terburu-buru hingga menyebabkan sedikit kehebohan.

Member yang sebelumnya memang sudah ada di ruangan itu hanya geleng-geleng kepala ibu dan adik Haechan hanya tersenyum melihat kelakuan teman-teman anaknya itu.

"Apa kalian berlomba untuk datang lebih awal untuk menjenguk oppa ku."
Tanya dongsook sinis, karena merasa dongkol dengan kelakuan teman segrup kakak lelakinya itu.

"Hehe maaf."
Ucap mereka bersama

Setelah masuk semua, satu persatu dari mereka melihat Haechan syukur jika keadaan Haechan begini maka tidak akan bisa mengomeli mereka karena juga masih lemah.





Setelah masuk semua, satu persatu dari mereka melihat Haechan syukur jika keadaan Haechan begini maka tidak akan bisa mengomeli mereka karena juga masih lemah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Udah jelas ya, diatas aku udah spoiler bakal ada Shipper Nohyuck, jadi tunggu aja oke.
Tapi tetap ya Haechan yang mendominasi cerita ini, karena judulnya aja Haechan
Happy reading 😘 ✌️👋





















TBC.

votmen jusseyo 😊
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Terima kasih karena kau kembali ~ Taeyong

HAECHAN atau Donghyuck [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang