EIGHT

4.5K 338 0
                                    



"Eomma!"

Haechan menelfon ibunya,selain dia rindu dengan wanita yang melahirkan nya itu dia juga ingin sedikit menghilangkan beban di pundak nya yang hanya dirinya yang tau bagaimana rasanya.

"Hai sayang, apa kabar mu nak! Eomma kangen sekali sama putra eomma ini hm."

"Hyuck, baik-baik saja eomma! Eomma bagaimana?"

"Eomma juga baik, adikmu terus mengomel dari kemarin. Dia bilang ponsel mu tidak bisa di hubungi ada apa?"

Semua ibu pasti tau kalau anaknya sedang lelah, ntah karena bekerja atau lelah dengan hatinya, batin seorang ibu tidak pernah salah.

"Aku tidak apa-apa! Hanya hyuck rindu sekali dengan bidadari hyuck ini."

Ibunya tersenyum lembut, putra kesayangannya ini senang sekali membuat hati nya tenang,jika Czeannies akan menjerit saat bocah ini menggombal, beda lagi dengan nya.

"Eomma tau, sebab hyuck tidak akan menelfon eomma jika tidak merindukan ku." Haechan terkekeh, sejak kapan dia hanya menelfon ibunya saat dia kange saja.

Haechan sering kok menelfon nya, walaupun kadang cuma sebentar karena mereka berkabar di tengah kesibukan masing-masing.

"Hei, itu tidak benar! Aku setiap hari menelfon eomma ya." Protes nya.

Sekarang giliran sang ibu yang terkekeh, anaknya ini sangat menggemaskan! Apa Haechan tidak menyadari itu.

Orang yang awalnya ingin memanggil Haechan untuk memberi tau nya kalau ada tamu yang mencari dirinya, urung ketika orang itu melihat adiknya itu sedang mengobrol dengan sang ibu melalui telfon.

Dia menutup pintu kamar Haechan dengan pelan, semoga saja dia tidak menyadari kedatangan nya, takutnya anak itu merasa terganggu.

"Hyung, Haechan sedang berbincang dengan ibunya,jadi kalau Hyung tidak keberatan bisa tunggu sebentar! Kalau Hyung ada kesibukan lebih baik pulang dulu nanti kembali lagi."

"Tak apa Dejun-ah,aku akan menunggu nya"

Xiaojun hanya mengangguk, dia mengambil minum juga cemilan untuk kedua tamu yang datang ke dorm Wayv tiba-tiba.

"Aku akan mencoba melihat nya dulu."

Kedua tamunya hanya menanggapi Dejun dengan senyuman, mereka ditemani Lucas dan Kun.

Sisanya, mereka ada yang tidur,ada juga yang keluar seperti Ten dan Winwin kedua member cerewet itu pergi belanja untuk memuaskan nafsu shopping mereka di mall.

"Haechan-ie,"

"Oh, Jun Hyung! Wae?"

"Ada yang mencari mu"

"Nugu?"

Xiaojun tersenyum, dia mendekati Haechan mengusap surai anak itu,dia sudah usai bicara pada ibunya.

"Kebawah ya." Haechan mengangguk, saat Xiaojun menuntun nya untuk menuju ruang tamu.

"Taeyong Hyung," kaget Haechan.

Sedangkan orang yang dipanggil tadi tersenyum lembut padanya, berharap Haechan mau memeluknya seperti dulu sebelum mereka berselisih.

"Hai, Hyung merindukan mu!" Taeyong memeluk maknaenya, tapi reaksi Haechan hanya diam dan datar.

Sosok dingin itu kembali, Taeyong tidak tau kenapa Haechan menjadi seperti ini, dia hanya ingin Haechan nya yang dulu kembali dan dia akan memperbaiki semuanya mulai dari awal...

"Kenapa kesini?"

"Duduk dulu ya."

"Tidak perlu, katakan ada apa? Jika tidak penting aku masuk dulu, aku sangat sibuk."

HAECHAN atau Donghyuck [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang