SIXTEEN

3.3K 262 5
                                    

Haechan dengan jalan yang tertatih mencoba untuk bangkit dari tempat tidur dan ingin mandi seorang diri, dia pikir tidak enak jika terus merepotkan member Nct .

"Auh, kenapa masih sakit sekali."
Monolog Haechan pada dirinya sendiri
"Kau harus bisa haechan_ah ayo ,ayo,ayo..."
Ujarnya lirih menyemangati diri sendiri.

Dengan tekad dan niat yang bulat, akhirnya Haechan bisa masuk kamar mandi dan membersihkan diri tanpa bantuan siapapun.

Sreek..

"Akh,,, hyuuuung...."
Teriak Haechan dengan keras, yang membuat member dream yang tengah menikmati sarapan mereka langsung terlonjak mendengar teriakkan Haechan bahkan siren yang baru sampai dan Ingin menyiapkan sarapan untuk nya ikut terkejut.

Mereka berlarian untuk sampai di kamar Haechan lebih dulu,
Jaemin yang menggapai knop pintu langsung membuka nya .

"Haechan_a, "
Teriak mereka mencari keberadaan Haechan,

Hiks, hiks, hiks, hiks
Terdengar isakan dari arah kamar mandi,
Mereka langsung bergegas dan membuka pintu nya . "HAECHAN,,, pekik member dream minus Mark, karena memang Mark memilih pulang kedorm ilichil yang jaraknya lebih dekat dari lokasi syuting lagipula dia memang pergi bersama ilichil.

"Astaga kenapa bisa jatuh?"
Jeno dengan panik mengangkat tubuh Haechan dan membawa nya keluar ruangan.
Siren yang awalnya nampak terkejut kini sudah berkaca-kaca melihat orang yang ia kagumi menangis.

"Kenapa tidak memanggil kami?"
Tanya jaemin khawatir.
Siku Haechan berdarah dan dahinya benjol.
Renjun menelfon dokter Choi mengabari kalau Haechan terjatuh di kamar mandi.

Jeno mengambil baskom berisi air hangat dan handuk kecil beserta obat antiseptik untuk membersihkan luka Haechan.

"Oppa mana yang sakit? "
Tanya siren dengan rasa khawatir nya.

Jeno memicingkan matanya, seolah bertanya pada siren kenapa dia memanggil Haechan oppa?
Namun yang lebih penting sekarang Haechan.

"Kau pergi ke dapur dan lakukan tugasmu."
Titah Jeno karena tidak suka dengan perkataan siren yang memanggil Haechan dengan sebutan oppa. Apa-apaan itu membuat nya jengkel saja.

"Ba_baik."
Siren pergi ke dapur dengan airmata yang masih menetes. Dia merasa sesak melihat Haechan nya kesakitan, bisakah dia menyebut Haechan miliknya sedangkan Haechan sendiri nampak dingin padanya.

"Hiks,, jangan sakit oppa, aku akan ikut merasakan nya, hiks."

Renjun juga menelfon member ilichil yang langsung melesat setelah menerima telfon nya, Mark kembali merutuki nya kenapa harus pulang kedorm ilichil, secapek-capeknya dia harusnya tetap berada didekat Haechan.

Dokter datang dan langsung memeriksa keadaan Haechan,

"Tidak perlu begitu khawatir, dia hanya terluka sedikit. Aku sudah memberikan obat anti nyeri nanti akan segera sembuh, untuk sementara waktu terapi nya kita tunda dulu ya, sampai keadaan mu membaik."

Haechan mengangguk lirih, member dream  bernafas lega karena Haechan baik-baik saja, meskipun dia sedikit terluka akibat terjatuh tadi .

"Baiklah silahkan istirahat saya akan kembali kerumah sakit."
Pamit dokter Choi,

Member ilichil langsung berebut untuk masuk lebih dulu, saat mereka nampak terburu-buru dan berdebat, doyoung sudah lebih dulu masuk kedalam dan meninggalkan mereka yang masih asyik adu mulut.

Doyoung menggeleng karena tingkah unik para member nya. Jika bisa masuk bersama kenapa musti rebutan ,

"Haechan_a, "
Haechan dan member dream yang masih berada dalam kamar Haechan menoleh.

HAECHAN atau Donghyuck [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang