HAECHAN atau Donghyuck [END]✓

EIGTHTEEN

Ku kasih konflik ya, tipis-tipis aja kok hehe.

Happy reading.....
.
.
.
.
.
.
.

Haechan ingin meminta Jeno untuk menemani nya membeli buku, tapi bukan cuma Jeno yang di ajak , ternyata dia juga ngajak jaemin sebenernya Jeno oke-oke saja, memang Haechan orang yang ramah dan humble jadi dengan siapapun dia pergi keluar tidak masalah,
Tapi Jeno itu lebih ke kesel gitu liat Haechan yang nggak peka juga, maksudnya itu kalau udah ngajak Jeno ya udah Jeno aja nggak usah ajak yang lain gitu lo maksudnya Jeno itu.
Jadi berujung kebohongan yang terjadi dan membuat Haechan membatasi diri dengan Jeno .
Haechan itu nggak suka di bohongin dia juga nggak suka kalau orang yang di percaya nya malah mengkhianati kepercayaan yang dia kasih.

"No,"
Jeno menoleh lalu tersenyum saat tau orang yang dicintai nya selama ini memanggil nya.

"Ada apa?"

"Nanti temenin ya, habis latihan."

"Mau kemana?"

"Mau beli buku, "

"Oke"
Jeno menjawab iya dengan mengangkat jempolnya.

Jeno pikir ini kesempatan tidak datang dua kali, jadi dengan senang hati dia menerima ajakan Haechan toh tak ada ruginya, itung-itung dating tapi belum official(eh 🤭)

"Jaemin oppa,"
Haechan mulai menggoda jaemin yang lagi asyik nonton tv di ruang tengah dorm mereka.

"Kenapa sayang,,,"
Jaemin pun menanggapi nya dengan membalas menggoda Haechan juga.

"Ish, ngk seru." Cebiknya lucu
Jaemin terkekeh melihat Haechan dengan wajah kesal nya.

"Nanti ikut ya?"

"Kemana?"

"Beli buku."

"Oke."
Haechan seneng kalau banyak temen nya jadi dia bermaksud untuk mengajak jaemin juga biar ngk terlalu gabut gitu, soalnya kalau sama Jeno doang dia suka bosen karena Jeno itu tipe orang yang ngk banyak bicara dia juga jarang menanggapi ocehan-ocehan absurd Haechan.

(Jadi ngajak jaemin juga) batin Jeno yang memang mendengar percakapan singkat mereka,
Dia awalnya menolak ajakan temennya di luar grup untuk hangout dan lebih memilih nemenin Haechan, eh malah anaknya ngajak jaemin pula jadinya Jeno sedikit kesel dan berakhir menyetujui ajakan geng squat nya.

Mereka berlatih sampai sore hari, dan terlihat beberapa member dream terkapar di lantai dengan nafas yang masih memburu menetralkan rasa lelah nya .

Tiba-tiba Jeno beranjak lalu membereskan barang bawaan nya,

"Loh mau kemana? Kan tadi udah janji mau temenin Echan."

"Maaf, tapi eomma telfon ada acara keluarga."
Jeno menjawab pun tanpa menatap Haechan jadi terasa aneh kalau di perhatikan.

"Oh,"
Haechan sebenarnya sedikit tidak rela membiarkan Jeno pergi dulu, tapi saat mendengar kata eomma dia jadi ngk bisa ngomong apa-apa.

"Sama Ji-Sung aja Hyung, Ji-Sung juga butuh beli buku."
Haechan mengangguk.
"Aku ikut ya."
Chenle memandang Haechan penuh harap.
"Iya, makin rame makin asyik kan". Jawab Haechan yang tidak mau mengecewakan adik-adiknya.

Jeno pergi dengan mobil pribadi nya. Waktu datang tadi memang bawa dua mobil, satu milik Jeno satu lagi milik chenle.
Mobil Jeno hanya muat empat orang,
Punya chenle sama.
Setelah kepergian Jeno dari ruang latihan mereka, Haechan, chenle, Ji-Sung juga beranjak. Tinggal renjun, jaemin dan Mark disana. Mereka bertiga sih nggak masalah ditinggal para maknae tapi mereka juga bingung mau pulang naik taxi atau mobil agensi, toh hari ini manajer dream pulang lebih awal karena kurang sehat.
Jadi mau tidak mau ya memang harus pakai mobil perusahaan dengan jaemin sebagai supir, kalau nyuruh Mark kasian dia capek banget keliatannya sama seperti Haechan karena memang mereka lagi sibuk-sibuknya untuk dua unit yang juga mereka salah satu member nya.

"Hyung makan dulu ya,"
Ajak chenle dan Haechan menyanggupi nya toh dia juga merasa lapar, kalau maknae dream tidak perlu ditanya nafsu makan nya 11_12 sama Haechan hihihi.
Mereka memasuki restoran yang menjadi favorit anak dream karena memang selain tempat nya privasi juga mereka lebih bebas tanpa harus meladeni fans mereka yang berkeliaran karena disini hanya orang tertentu saja dan bukan sembarang orang bisa makan di restoran terkenal ini.

Ketiga nya berjalan dengan beriringan tapi terhenti saat mereka menatap siluet yang memunggungi mereka terasa tidak asing.

Jadi chenle mengajak mereka duduk sedikit mendekat kepada orang yang mungkin memang mereka kenal.

Dan benar saja saat mereka mencuri dengar suara tidak asing itu berbicara dengan temannya bukan dengan keluarga nya.

"Tadi katanya ngk bisa ikut no?"

"Iya, tadi bilang mau nemenin Haechan,"

"Udah jangan dibahas, males."

Deg
Pikiran Haechan sudah negatif mendengar kata males, apa Haechan membuat kesalahan pada Jeno hingga membuat nya kesal. Tapi setelah dipikir Haechan tidak merasa melakukan kesalahan .

Haechan menghentikan jari-jarinya yang mengetik sesuatu di ponselnya, chenle yang melihat itu langsung mencodongkan tubuh nya kedepan karena mereka duduk nya saling berhadapan dengan Haechan memunggungi Jeno . Chenle di depan Haechan dan Ji-Sung di sebelah Haechan.

Jadi Jeno Juga ngk tau kalau Haechan ada di restoran yang sama dengan nya dan teman-teman beda grup nya.

"Mau di samperin aja hyung?" Tanya chenle tapi hanya dapat gelengan sebagai jawaban nya .
Haechan ikut berbisik pada chenle.
"Kita cari makan di tempat lain aja."
Chenle langsung oke, akhirnya mereka bertiga memilih keluar dari resto dan pergi ke cafe seberang.
Setelah makan di cafe Haechan nampak melihat kearah Jeno berada ternyata namja itu masih disana.
Setelah nya mereka pergi ke toko buku dan membeli buku yang mereka butuhkan lalu pulang kedorm.
Saat tiba di dorm pun ternyata Jeno belum kembali jadi Haechan memilih tidur dengan Ji-Sung.

Ada yang bilang book aku mirip sama book orang lain, tapi jujur ini murni dari pemikiran aku sendiri, tapi nggak papa itu namanya dia memperhatikan book yang dia baca, dan karena itu juga aku jadi lebih bisa koreksi lagi, di bagian mana yang dia bilang mirip atau sama, tap alur yang kubuat saja udah beda,
Mungkin dia belum baca sampai selesai tapi tak apa tetap semangat 💪

Meskipun agak😊

TBC

jangan lupa votmen jusseyo 😊
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bye-bye 👋 ANYEONG 😘