5. perhatian?

2.1K 143 6
                                    

Sedari tadi Oliv memegangi perutnya yg terasa keram, hari ini dia menstruasi kalian tau kan betapa sakitnya tuh perut.

Dia berusaha duduk tenang saat ngobrol dan bercanda bersama teman-teman Saga, sebenarnya dia sudah gak tahan sama rasa sakitnya, wajahnya memucat di remas kencang perutnya yg semakin lama semakin keram, Saga mulai menyadari ketidak nyamanan Oliv.

"what's wrong? " Bisik Saga lembut.

Oliv tersenyum canggung dan menggeleng.
Saga berdecak walaupun Oliv jago akting tapi dia tidak pandai berbohong, wajahnya sudah sangat pucat dan keringat mulai bercucuran. Dia bilang tidak apa-apa?

"Wajah kamu pucet banget Oliv," ucap Saga pelan.

"Gue gak apa-apa kak." Oliv masih berusaha sok kuat di depan Saga, Saga menghela nafasnya dia akan melihat seberapa kuat Oliv menahan rasa sakitnya.

"Oh iya Sag, Lo sama Ara masih kan?" Pertanyaan Viko mendapatkan pelototan Mata dari Bara dan Beni, apakah Viko bodoh? menayangkan Ara di depan Oliv?

Viko menutup mulutnya dan menampilkan cengiran kudanya.

"Goblok!" Umpat Bara. Viko meringis medegar umpatan Bara.

"Hmm." Jawab Saga singkat, jawaban bara makin membuat temanya itu melotot, apakah Saga tidak menjaga perasaan Oliv?

"Punya temen tolol banget." Gumam Beni.

"Lo juga!" Sarkas Bara. "Lah kok gue." Elak Beni.

"Kalo Lo gak tolol gak mungkin temenan sama Viko. " Deg, memang benar, kata yg keluar dari mulut Bara adalah sebuah tombak, langsung menancap di dada.

"Gue udah tau kok," celetuk Oliv lalu tersenyum yang sulit di artikan. Udah nahan sakit perut di tambah lagi mereka ngebahas Ara, apakah Oliv cemburu? "Kak Saga yang kasih tau." Lanjutnya lagi

"Lo gak apa-apa Liv Saga masih sama Ara?" Oliv menggeleng namun ada rasa sesak di dadanya?

"Ara kan pacar kak Saga buat apa gue cemburu." Oliv menunduk. "Lagian kita nikah kan karna perjodohan jadi disini gue yang salah bukan Ara." Oliv tertawa garing.

Saga sedari tadi hanya diam menyimak percakapan mereka.

"Heh! Bukan salah lo! Kalian udah nikah seharusnya mereka udah putus." Viko berujar. Lalu menatap Saga. "Ara tau Lo udah nikah?" Saga menggeleng.

"Kenapa?" Tanya Bara.

"Belum waktunya aja ngasi tau." Balas Saga bodoh amat.

"Jangan kasi harapan ke Ara. Dia juga punya hati!" Perkataan Bara mampu membuat Oliv berfikir, harapan? Bukanya mereka saling cinta? Harapan apa lagi?

"Udah gak usah bahas itu lagi, gue laper nih sag, gak ada makan apa!" Beni sudah merasa percakapan ini akan menjadi dark kalo di lanjutkan.

"Elehhh, miskin Lo minta makan disini!" Kesal Viko. "Iyanih gue juga laper." Bara memutar bola matanya malas, kenapa dia harus punya teman kayak gini! Bikin malu, sedangkan Oliv terkekeh dalam sakitnya.

"Ada kok kak, gue siapin dulu ya."

"Gak apa-apa nih Liv? Ngerepotin nanti." Beni sok menolak.

"Lo nafas aja udh ngerepotin!." Celetuk Saga, Oliv melototi Saga "gak apa-apa kak, kalian kan tamu." Oliv tersenyum pada Viko dan Beni.

Setelah Oliv hilang dari pandangan mereka Bara angkat suara.
"Apa tujuan Lo?" Saga menatap Bara dan terkekeh.

"Gue cuma mau bikin Oliv cemburu."katanya santai.

Beni dan Viko heboh.
"Lo Suka sama Oliv?"

"Kalo gue gak suka ngapain minta di nikahi sama dia?"

Beni dan Viko menganga lebar.
"Terus Ara?" Bara kembali bertanya.

love story after marriage | YOSHI OF TREASURE| End ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang