DON'T FORGET TO VOTE.
TANDAIN KALO ADA TYPO.GUE SARANIN BACANYA SAMBIL DENGERIN LAGU.
"TERTAWAN HATI"
CUCOK.HAPPY READING.
Mata Beni dan teman-temannya membelalak sempurna.
“CLAU! AWAS!” Oca dengan sekuat tenaganya berlari, mendorong Claudia hingga perempuan itu terjatuh dan sebagai gantinya Oca di hantaman keras oleh mobil itu.
Brakkk.
Tubuhnya terpental jauh beberapa meter dari titik berdirinya saat ia di tabrak. Nafasnya tersengal, seluruh kepalanya bersimbah darah. Rasanya ia sulit untuk bernafas.
Tubuh Viko membeku. Air matanya etah sejak kapan membasahi pipinya. Dengan kaki yang bergetar ia berlari menghampiri tubuh Oca yang sudah di bilang mengenaskan.
Begitupun dengan semua temanya.
“ahh, hiks CA! OCA!” Tangis Claudia sembari memegangi perutnya yang terbentur karna dorongan Oca, ia berusaha bangkit untuk menghampiri Oca. Namun tenaganya seakan habis karna rasa Sakit di perutnya.
“Clau!” Bara meraih tangan Claudia. Matanya membelalak. Dara mengalir dari kaki Claudia, Claudia mengalami pendarahan.
“Clau kita ke rumah sakit. Lo pendarahan.” Suara Bara bergetar.
“K.... Kakh. Sakit.. ” Claudia mencengkram tangan Bara dengan kuat. Mata Claudia semakin gelap ia tidak bisa melihat apapun. “O.. Ca” Lirihnya sebelum benar-benar menutup matanya.
“CLAU! CLAUDIA? bangun.” Bara menggeleng kuat. “Jangan tutup mata Lo!” Teriakannya.
“Oca? Caa please jangan tidur. Gue mohon!” Tangan Viko terulur menyentuh kepala Oca, menggunakan pahanya sebagai bantal Untuk Oca.
Oca tersenyum dengan nafas yang tersengal.
“V—ik–o—Jangan–nang–is.” Oca masih berusaha untuk bertahan.“Sayang aku mohon, jangan tutup mata kamu.” Tangis Viko semakin pecah.
Oca menggeleng lemah.
“O–ca ber–hasil lin–dungin C–lau.” Tangan Oca yang bergetar terulur menyentuh Pipi milik Viko.“Jan–gan na–ngis. Su–paya O–ca b–bisa tenang.” Nafas Oca semakin tidak teratur.
“Jangan sembarangan Ca! Lo bakal baik-baik aja! KAK! CEPET BAWA KE RUMAH SAKIT!” Teriak Oliv marah. Saga mengangguk dan menyiapkan Mobilnya
Tetapan Oca samakin redup, tangannya yang berada di pipi Viko merosot. Pengelihatannya kabur. Mungkin ini kali terakhir Viko bisa melihat senyuman Oca.
“ca?” Viko menepuk pelan Pipi Oca yang sudah tidak bergeming. “Oca?! Enggak! Oca jangan kayak gini! Ca.” Tangis Viko lagi-lagi pecah. Oliv berusaha menahan tangisnya namun nihil. Air matanya tetap runtuh.
***
Lampu ruang operasi berwarna merah menyala itu artinya oprasi sedang berlangsung, Claudia segera di oprasi saat sampai di rumah sakit. Sedangkan Oca? Sudah meninggalkan kita semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
love story after marriage | YOSHI OF TREASURE| End ✅
Romance"Maaf." Bisik Saga dengan suara beratnya tepat di depan wajah Olivia, sebelum ia mendaratkan bibirnya dengan sempurna tepat di bibir merah mudah milik Olivia. "K..kak?" mata Olivia membelalak sempurna. Apa ini nyata? Saga mencium bibirnya? Jelas Oli...