WARNING!
JANGAN LUPA VOTE DAN
KOMENNYA.HAPPY READING.
Beni menghela nafasnya jengah, sedari pulang dari rumah sakit Claudia hanya diam dengan tetapan kosong, tanpa mau menerima suapan bubur yang di sodorkan oleh Beni.
"Clau? Jangan gini terus,lo harus makan gak kasian sama anak lo? Ada dua lo di perut lo." Lagi dan lagi Beni hanya nyeloteh seorang diri.
"Gue tau lo sedih, tapi lo harus inget sekarang lo gak sendirian Clau, ada dua nyawa dalam perut lo, sekarang bukan tentang diri lo sendiri. Makan ya?" Dengan mata yang bengkak Claudia menatap Beni, ia tidak ingin seperti ini tidak ingin menangis namun air matanya lolos sendiri.
"Gue gak nafsu." suara Claudia serak karna terlalu banyak menagis.
"Setidaknya kasihani anak lo! Jangan egois lah Clau! Lo kira gue gak capek urus lo? Di saat seperti ini jangan egois bisa?" Beni mengerjapkan matanya,dirinya seperti tidak sadar saat mengucapkan itu semua.
"Ah maaf gue gak bermaksud." Beni mengutuki dirinya.
"Gue gak minta lo urus gue kak. Kalo lo capek lo boleh pergi." Claudia memalingkan wajahnya enggan untuk menatap Beni. "Apa pentingnya gue sekarang dan anak ini? Sahabat gue udah benci sama gue dan juga anak ini akan menjadi anak haram nantinya." Tangis pilu Claudia akan membuat siapapun yang melihatnya juga merasaka sakit.
"Clau maaf."
"Kita gak benci lo clau." Suara itu,Claudia mengenalnya sangat mengenalnya, dengan mata basah Claudia mendongak dan menatap kedatangan sahabatnya.
Oliv langsung menubruk tubuh mungil Claudia, memeluknya erat sangat erat, tangisan Oliv dan Claudia pecah hal itu mampu membuat suasana menjadi sangat haru.
"Seharusnya lo cerita sama kita! Lo gak pantes menderita kayak gini sendirian Clau! Apa gunanya kita kalo lo mendam masalah sendirian?" Oliv masih mendekap Claudia sambil menangis, Oca dan Rara pun ikut memeluknya.
"Maaf hiks,gue gak mau kalian repot dan khawatir." Rara melepaskan pelukan mereka. Menatap mata Claudia dengan tajam.
"Sialan lo! Kita sahabatan emang untuk di repotin kalo lo kayak gini kita malah jadi tambah khwatir!" Bagaikan fenomena alam, Oca dan Oliv amat kaget melihat Seorang Rara menangis.
"Ra lo beneran nangis?" Tanya Oca di sela-sela tangisnya. Rara menatap Oca dengan tatapan ingin membunuh.
"Pertanyaan lo gak tepat banget sih!" Rara mengusap air matanya dengan kasar namun hal itu membuat oknum bernama Beni gemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
love story after marriage | YOSHI OF TREASURE| End ✅
Romance"Maaf." Bisik Saga dengan suara beratnya tepat di depan wajah Olivia, sebelum ia mendaratkan bibirnya dengan sempurna tepat di bibir merah mudah milik Olivia. "K..kak?" mata Olivia membelalak sempurna. Apa ini nyata? Saga mencium bibirnya? Jelas Oli...