21. meminta hak.

3.1K 118 23
                                    

PERINGATAN!
SEKALI LAGI PERINGATAN!
RATE 18+ SEDIKIT 21+ SIH😭 YG DI
BAWAH UMUR DI MOHON UNTUK PERGI, GAK UDAH NAMBAH DOSA KLEN.







HAPPY READING







Setelah puas beristirahat, akhirnya mereka berkumpul untuk mendiskusikan apa yg akan mereka lakukan besok di puncak yg sejuk ini.

"Bang gue balik." Pamit saka pada Saga.

"Loh, kok balik sak? Gak nginep?" Tanya Oliv.

"Enggak." Jawab Saka seadanya.

"Yaudah hati-hati ya." Kata Saga sedikit mengusap kepala adiknya.

"Hmm." Ya hanya itu jawabannya.

Saka tidak balik ke kota, dia memang tinggal di dekat sini untuk melanjutkan sekolah menengah atas nya dia bilang di desa lebih tenang jika di bandingkan dengan di kota. Makanya dia memilih untuk tinggal di dekat sini.

Sembari mereka bercanda ria, ada Oca si periang yg tiba-tiba menjadi pendiam. Viko yg sudah peka tetap mengawasi perilaku Oca yg aneh.

Oca meringis memegangi perutnya. Rara yg menyadarinya langsung sigap bertanya pada Oca.

"Lo kenapa ca?" Wajah Rara terlihat khawatir.

"Perut Oca sakit." Keringat dingin membasahi dahi Oca. Wajah Oca sudah mulai pucat.

"Lo belum makan?" Oca hanya menggeleng.

"Ck gimana sih! Lo kan gak boleh telat makan ca!" Rara berdiri dari duduknya dan pergi menuju dapur. Eh iya guys di villa ini udh di sediain art oleh ayah Saga.

Viko mendekati Oca denga raut wajah yg khawatir.
"Maag kamu kambuh?" Viko berbisik pada Oca. Oca menatap Viko dengan mata berkaca-kaca. Padahal dia tadi tidak ingin menangis.

"Aku Anter ke kamar." Viko langsung saja menggendong Oca ala bridal style. Tanpa memperdulikan tatapan penuh tanya sahabatnya.

"Oca Kenapa vik?" Tanya Saga saat melihat Viko membawa Oca.

"Telat makan, maag nya kambuh." Jawab Viko masih tetap melangkah.

Beni memiringkan kepalanya menatap punggung Viko.
"Di punggung Viko penuh tanda tanya." Ucapnya curiga.

"Kepo banget Lo!" Sindir Bara, mata Bara tidak lepas dari Claudia, sedari tadi Bara terus menatapnya.

Rara datang dari dapur dengan nampan di tangannya.
"Loh Oca mana?" Tanyanya.

"Di ajak ke kamar sama kak Viko." Jawab Claudia. Eh iya Oliv masih tidur ya ges ya. " Itu buat Oca Ra?" Tanya Claudia.

"Iya, Oca telat makan, perutnya udah sakit. Yaudah gue bawa ke kamarnya dulu." Di angguki oleh Claudia.

"Tatapan Lo mesum banget Ben." Saga menatap Beni dengan tatapan yg aneh.

Mata Beni berbinar-binar.
"Gimana gue gak naksir ngab! Liat, sama temennya aja sepeka dan sebaik itu. Gimana nanti kalo sama suaminya."

"Iya gue tau lo kagum. Tapi tatapan Lo mesum banget bangsat." Mata Saga mendelik.

Beni hanya tertawa sambil menggaruk kepalanya.

"Jadi orang yg berharga di hidup Rara kak. Kalo Lo udah jadi orang pentingnya,Rara akan bener-bener selalu menjunjung tinggi orang itu. Lo pasti bisa." Semangat yg di berikan oleh Claudia tentu saja membuat diri Beni semakin bersemangat.

"Kasi tips biar dia suka sama gue." Pinta Beni antusias.

"Lo harus berusaha. Caranya jangan kejar Rara terang-terangan kak. Lo harus care sama dia tapi diam-diam, dengan cara itu Rara pasti berdebar." Claudia Menaik turunkan alisnya tengil. Beni pun ikut memberi tatapan tengil seketika dia dan Claudia se frekuensi.

love story after marriage | YOSHI OF TREASURE| End ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang