Happy Reading.
+
"Sayang kau serius ingin mengambil ini?" Aliya mengangguk singkat atas pertanyaan Sela. Dirinya mengajukan rapel untuk kelas 8 dan 9 nya. Jadi Aliya akan lulus bersama Jimin jika berhasil.
"Sayang apa tidak terlalu merepotkan untukmu"
"Tidak Bibi. Aku bisa sekolah dengan cepat, lagi pula semua pelajaran kelas 7 sudah bisa aku kuasai. Semakin cepat aku lulus semakin baik"
"Kenapa kau mau lulus dengan cepat?" Elea yang tumben pagi ini ikut sarapan bersama. Dirinya kaget saat Aliya mengatakan itu.
"Supaya cepat lulus dan bekerja" jawab Aliya tegas.
"Sayang kau masih 13 tahun"
"Bibi aku bisa. Ayolah aku akan melakukan itu, kalian tidak usah khawatir" cetus Aliya menenangkan.
"Kau terlalu terobsesi Aliya" kata Jisung yang nimbrung.
"Paman aku bisa melakukan ini"
"Baiklah jika itu pilihanmu, tapi ingat jangan memaksakan dirimu"
"Baik paman, terima kasih"
+
Rapel yang Aliya ambil mengejutkan semua orang termasuk Jimin, sebegitu inginnya Aliya segera keluar dari rumah ini. Kata-kata Jimin sangat melukai Aliya hingga gadis itu tidak mau melihatnya atau sekedar menyapa. Hanya berlalu dengan wajah menunduk.
"Jim pulang sekolah main ya kerumah. Tidak ada orang dirumah" Jimin mulai jengah pada Ryuha yang terus menempel padanya. Apalagi Ryuha sesumbar pada semua orang jika mereka berkencan. Heol dari mana itu, sejak kapan wanita kecentilan ini menggoda iman Jimin, tidak sama sekali.
"Kau pergi saja Ryuha. Aku ingin sendiri"
"Jim aku akan menemanimu" Jimin mulai jengah dan berdiri dari duduknya. Menatap jengkel wanita ini.
"Kau ini menganggu saja" Jimin pergi tanpa mendengar panggilan Ryuha. Hari Jimin semakin buruk dengan wanita-wanita gila ini.
Jimin memilih pergi keatap sekolah untuk bolos dan terkejut saat ada Aliya disana. Menyadari kehadiran orang selain dirinya Aliya menoleh. Wajahnya berubah datar saat tau itu Jimin. Aliya membereskan bukunya dan bersiap meninggalkan atap.
"Kau mau kemana?" Aliya abai akan pertanyaan Jimin, terus saja melangkah sampai Jimin menahan tangannya.
"Aku tanya padamu..."
"Apa pedulimu?" Ketus Aliya jengkel dan menghempaskan tangannya. Gadis ini masih marah padanya.
"Kau. Astaga, baiklah aku minta maaf untuk kata-kataku" kata Jimin mengalah.
"Kau tidak salah. Akulah yang harusnya tau diri..."
"Aliyaaa...." Suara Jimin berubah membentak Aliya.
"Apa?" Teriak Aliya tidak terima. Aliya tidak suka dibentak, lihatlah mata Aliya sudah berkaca-kaca karena bentakan Jimin.
"Aku minta maaf, tidak bisakah kau.. hei kenapa kau menangis?" Aliya menepis tangan Jimin akan memegang pipinya.
"Aku tau jika kau tidak menyukaiku, aku tau dirumah aku juga sangat menganggumu. Seharusnya aku tidak datang kerumah kalian" Aliya berlari menjauh dari Jimin dan reaksi Jimin semakin kaget. Astaga dirinya salah lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bastrad Lawyer And Me
Random"Kau bahkan lebih brengsek dari pada aku Tuan Ryu" "Benar. aku seperti ini karena mu" "Wow apa sekarang kau mengakui jika tergila-gila pada pelacur ini?" "Kau memang pelacur Luar biasa" 18+++