10

787 70 3
                                    

Happy Reading.

+

Aliya menatap aneh antek-antek Seojoon yang berjejer sambil memberikan bunga mawar padanya. Tempat pemotretan disulap jadi tempat makan malam yang romantis, Aliya sendiri bingung dengan hal ini. Seojoon sudah terlihat siap dengan jas dan setelan formalnya. Sedangkan Aliya hanya mengenakan kaos oblong dan celana pendek serta topi. Seperti gembel yang akan dilamar orang kaya.

"Apa ini Seojoon?"

"Uhm aku ingin makan malam bersamamu" Aliya menatap jengah Seojoon.

"Lalu pemotretanku?"

"Bisa kita tunda..."

"Seojoon aku tidak punya waktu untuk hal main-main seperti ini. Aku ingin pemotretan ini selesai dengan cepat dan kau dengan seenaknya melakukan ini" Aliya jelas emosi. Dirinya ingin segera menyelesaikan pekerjaannya dan kembali ke Paris tapi si Brengsek tidak tau diri ini malah menggunakan kekuasaannya dan membuat Aliya melakukan hal bodoh ini.

"Aliya aku..."

"Kau terlalu memaksa kehendak mu, aku bisa saja membatalkan kontrak ini karena kau yang tidak profesional" tambah Aliya ketus dan menyerahkan bunga yang dirinya pegang dari tadi.

"Aku hanya mencoba akrab..."

"Kau seenaknya sendiri bagaimana bisa kita akrab, aku tidak nyaman denganmu. Seharusnya kau mengerti dan aku akan pulang karena tidak ada pekerjaan disini" Aliya melenggang pergi karena begitu emosi. Dirinya tidak bisa meledak-ledak didepan Seojoon. Aliya masih tau batas.

Anak perdana menteri yang merepotkan.

Aliya memutuskan pulang dan istirahat saja. Semalam Aliya terjaga dan hanya tidur jam 12 siang sampai 3 sore, tidak ada yang Aliya lakukan selain memilah beberapa kontrak yang dikirim Dean, Aliya menghabiskan waktunya dengan belanja online dan menunggu waktu pemotretan tapi si anak sialan itu mengacau.

Dan Aliya tidak menerima pesan apapun dari Jimin, Aliya juga tidak berniat menghubungi Jimin duluan. Aliya terlalu gengsi. Dan ya Aliya tidak mendapatkan telfon juga dari Elea, mungkin wanita itu sedang bersenang-senang dengan pria hidung belangnya yang baru.

Aliya setidaknya bisa bernafas dengan lega saat tidak ada yang menggangunya.

Aliya ingin segera membersihkan diri dan istirahat. Aliya lelah setelah perjalanan dari Paris dan tidak sempat istirahat total karena Jimin membawanya bertemu Jieon.

Berendam air hangat adalah hal yang menyenangkan. Aliya akan habiskan malamnya dengan berendam. Aliya memejamkan matanya dan menikmati aroma terapi yang menenangkan. Dalam sesaat kantuk itu menyerang dan Aliya terpejam.

+

"Tumben kau sibuk malam-malam begini. Kau tidak mau pulang?" Vernon bertanya karena sudah 2 hari Jimin selalu lembur setelah pulang dari Paris.

"Aku sedang membuang waktuku dan kau diam saja" tidak ada kasus yang Jimin tangani, Vernon mengosongkan semua jadwal Jimin karena laki-laki ini mendadak pergi ke Paris tanpa persiapan dan ya setelah kemenangan kasus Anthony Ltc jelas Vernon menepati janjinya untuk membuat Jimin libur.

"Kau mau ambil kasus baru?" Siapa tau Jimin berubah fikiran hingga menghasilkan lebih banyak dollar ke kantong mereka.

"Tidak. Hanya memilah mana yang akan dikerjakan bulan depan dan membantu beberapa dokumen perusahaan" jawab Jimin seadanya.

Yah anak orang kaya yang membuang waktunya jadi pengacara. Siapa lagi jika bukan Jimin, memilih jalan sendiri dari pada menjalankan usaha ayahnya yang sudah besar. Anak bodoh, itu julukan Vernon pada Jimin.

Bastrad Lawyer And Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang