"Kau bahkan lebih brengsek dari pada aku Tuan Ryu"
"Benar. aku seperti ini karena mu"
"Wow apa sekarang kau mengakui jika tergila-gila pada pelacur ini?"
"Kau memang pelacur Luar biasa"
18+++
"Aku tidak tau jika kalian anak Anthony dan Bella" Jisung duduk disofa single seberang Aliya dan Jimin, sebelahnya ada Jieon serta Daniel, Elea disisi Dean. Pemutusan sidang membuat mereka bertiga mendekam dipenjara seumur hidup serta semua aset Elea dan Aliya kembali ketangan mereka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gaya Ryu Jisung tidak berubah sekali, semakin tua semakin menarik, benar Ryu Jisung semakin menarik dari pada terakhir mereka bertemu.
"Kenapa Papa tidak kembali jika selamat?" Tanya Jimin menatap tajam ayahnya. Jimin perlu penjelasan.
"Kecelakaan itu bukan kecelakaan kecil Boy, Papa perlu penyembuhan dan ya butuh 2 tahun untuk papa bisa berjalan setelah sadar. Kembali? Papa memikirkan bagaimana cara Papa kembali dan mengacaukan semuanya? Marettha? Taesung? Dan pembunuh orang tua mereka?" Jisung tegas seperti sebelumnya. Tidak berubah.
"Aku Fikir Papa mati" suara sinis Jieon membuat Jisung tersenyum. Anak perempuannya yang menikah tanpa dia dampingi. Wanita ini pasti merasakan sakit.
"Itu yang kalian harapkan bukan? Tapi papa tidak mati, waktunya selalu tidak pas saat papa akan kembali dan lagi papa tidak punya akses untuk kembali. Apalagi setelah kematian Mama kalian"
"Papa masih punya malu untuk menyebut Mama? Bahkan setelah perselingkuhan..."
"Maaf" Elea yang berdiri menyela mereka hingga atensi mereka tertuju padanya.
"Elea??"
"Ingatanku memang sedikit tapi aku minta maaf untuk perilaku burukku. Sungguh jika sadar aku tidak akan mau jadi selingkuhan Paman Jisung" Elea memberanikan diri melihat Jisung. Setelah Jisung kembali ingatannya kembali perlahan, perselingkuhan itu memiliki memori padanya. Dan tadi Elea memaksa Laura untuk menjelaskan semua hingga Elea tau apa yang dia perbuat bersama Jisung dulu.
"Kau ingat?"
"Ya. Hanya sedikit dan itu membuatku tampak buruk karena jadi selingkuhan suami orang. Lia kenapa kau tidak bilang?" Aliya membuang muka mendengar pertanyaan Elea. Cari mati saja jika Aliya jawab. Pertengkaran tidak akan terelakan jika situasi ini tidak terkendali.
"Kurasa Lia kecil tidak ingin menyakiti kakaknya. Huh kau sudah dewasa gadis kecil" cetus Jisung melihat Aliya menggoda.
"Papa menjijikkan, dia calon istriku. Hentikan tatapan itu" sentak Jimin emosi, Jisung tidak pernah berubah jika melihat wanita cantik.
"Kau agresif sekali pada Papamu. Papa hanya melihat putri kecil Papa dulu, hei kau tidak perlu marah begitu. Papa tau diri dan Lia tidak mungkin tertarik pada laki-laki yang usianya setengah abad lebih, iyakan Lia" rasanya Aliya ingin menyiram wajah tampan Jisung. Sungguh laki-laki mesum.
"Apa pembicaraan ini sudah selesai? Jika sudah kami akan pamit" cetus Aliya yang sudah muak terjebak dalam situasi ini.
"Kau mau kemana? Kau disini denganku" kaget Jimin karena Aliya akan pergi.