Enjoy with us
"Hai Jim, lama tidak melihatmu kau semakin gagah saja" Elea ikut bergabung dengan mereka saat sarapan, kondisinya jauh lebih baik dari pada semalam dan memungkinkan untuk bersama mereka. Jimin sudah putuskan semua akan baik-baik saja jika mereka berhasil memulihkan ingatan Elea.
"Itu sebabnya adikmu jatuh cinta padaku" Aliya mendengus mendengar jawaban bangga Jimin, enak saja, Jimin yang duluan mengejarnya.
"Right, selera adikku memang luar biasa. Benarkan Kimi..." Aliya sontak menatap Elea, tatapan matanya terkejut, sudah sangat lama Elea tidak memanggilnya begitu. Itu panggilan kecilnya saat itu.
"Why? Terkejut ya? Aku mulai sedikit ingat tentang masa kecilmu? Aku bermimpi indah semalam. Kita bersama Mama Papa piknik bersama di taman kota yang indah seperti kesukaan mu, makan pai buatan Mama dan Cookies buatan Papa. Kau tau rasanya aku tidak mau bangun. Mimpi yang sangat indah kan?" Senyum Elea mengembang lebar dan mata Aliya mengembun sempurna. Kenangan itu memang pernah terjadi, saat Aliya masih kecil.
"Aku ingat kau suka sekali ngeyel jika diberitahu Mama dan kau suka berlindung dari Omelan Mama dengan minta tolong Papa. Kau memang nakal dari kecil, kau hati-hati Jim, dia sangat jail" ujar Elea dengan riang hingga mereka terkejut dan tidak percaya. Apa ingatan Elea perlahan kembali.
"Aku senang bisa kembali bersamamu meski kau sangat menyebalkan sebagai adik, tapi mengingat dulu kau suka sekali menempeliku hingga aku gemas jadi aku tidak jadi kesal"
"Luar biasa, apa kau suka tinggal dengan Lia?" Dean yang pertama bereaksi, 5 tahun mengenal mereka baru kali ini Dean melihat kehangatan ini.
"Tentu, dia adikku satu-satunya" Jimin meremas tangan Aliya, membuatnya sadar dan menghapus air matanya yang sempat jatuh.
"Kau harus sehat untuk tinggal bersama Lia. Kau tidak boleh menyusahkan dia" itu suara Jimin.
"Yaaa... Aku mengurusnya dari kecil, mama tidak mau ambil baby sister dan aku selalu menjaganya. Enak saja aku menyusahkannya , dia yang dari dulu menyusahkan aku. Kau ini baru kenal dia beberapa tahun sudah sombong, aku yang kenal dia dari jaman masih gumpalan darah" Aliya melepaskan tangan Jimin dan menuju Elea, memeluknya dengan erat.
Air mata Aliya tidak bisa ditahan lagi berakhir terisak dipelukan Elea. "Eonni...."
"Why Little Sister? Sakit ya? Maafkan kakakmu yang bodoh ini. Maafkan aku ya"
Dean tau Aliya tidak bisa membenci Elea sepenuhnya, dibanding orang tuannya Aliya lebih lama hidup dengan Elea dan Elea juga jadi orangtuanya selama ini, hanya saja Elea salah jalan hingga Aliya kecewa padanya. Pertengkaran wajar diantara saudara.
Melihat Aliya yang terang-terangan mengkritik dan mencela Elea tersembunyi perasaan rindu, gadis ini rindu pada kakaknya.
"Tidak, Eonni tidak salah, Eonni harus sehat ya"
"Iya, aku akan sembuh. Aku janji" Jimin juga ikut tersenyum, pemandangan langka. Baru kali ini Jimin melihat Aliya menangis bahagia, syukurlah semua membaik.
"Hum siapa yang menaruh bawang disini?"
+
"Suasana hatiku sedang baik Dean dan hari ini harus dapat yang lebih baik dari kemarin" pemotretan selesai sekitar 15 menit lalu dan mereka berberes untuk pulang, hari ini cukup membaik karena Hito dan Jimin menyiapkan Gugutan pada Johnson's, kasus suap dan korupsi pajak, belum lagi kasus pelecehan seksual yang dialami beberapa mantan karyawan Johnson's.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bastrad Lawyer And Me
Rastgele"Kau bahkan lebih brengsek dari pada aku Tuan Ryu" "Benar. aku seperti ini karena mu" "Wow apa sekarang kau mengakui jika tergila-gila pada pelacur ini?" "Kau memang pelacur Luar biasa" 18+++