18

457 50 1
                                    

Happy Reading.

+

"Bibi maaf" Aliya menunduk tidak berani menatap Sela yang  mencoba tegar. Aliya benar-benar merasa malu.

"Kenapa Lia minta maaf. Ini bukan salahmu sayang" Aliya menatap Sela dengan sorot mata sayunya.

"Tapi Elea dan Paman..." Aliya tidak bisa meneruskan kata-katanya. Bibirnya terasa kelu mengucapkan kelakuan biadap kakaknya.

"Sudahlah sayang, biarkan saja semuanya. Toh sudah terjadi"

"Bibi tidak benci Aliya?"

"Untuk apa? Lia tidak salah. Ini diluar kemampuan kita dan Bibi tidak akan salahkan Lia" air mata Aliya menetes mendengar kata-kata lembut Sela. Kenapa wanita ini sangat baik padahal Elea sudah melakukan hal memalukan.

"Tapi...."

"Anggap saja Lia tidak pernah mendengar tadi ya"

"Tapi Bi, Elea sangat memalukan"

"Berjanjilah Lia tidak akan bilang pada siapapun termasuk Jimin dan Jieon" Aliya menatap nanar Sela. Kenapa Sela menyembunyikan ini?

"Tapi...."

"Jimin bisa salah faham pada Ayahnya dan juga Aliya. Bibi tidak mau hubungan kalian memburuk Karena masalah ini. Lia mengerti?" Aliya mengangguk pelan. Dirinya hanya bisa menuruti kata-kata Sela.

"Ayo kita pulang...."

+

"Kenapa Elea pergi begitu saja? Mana tidak pamit lagi" Jieon mendumel karena Elea dan mereka belum tau alasan Elea pergi. Aliya hanya menunduk tidak berani menjawab atau berkata apapun. Dirinya sudah berjanji pada Sela.

"Lia jangan sedih ya. Tetap disini dengan Kakak" Aliya mengangguk mendengar kata-kata Jieon, merasakan kebaikan keluarga Ryu, Aliya semakin malu.

"Ya kak..."

"Lia ayo kita pergi jalan-jalan" Jimin datang dengan wajah sumringah mencoba menghibur Aliya, walaupun Jimin tidak tau alasan sebenarnya Aliya sedih.

"Tidak Kak. Aku akan dirumah saja dengan Bibi..."

"Pergilah dengan Jimin sayang. Jalan-jalan dan nikmati waktu kalian. Jim bawa Aliya pergi" Jimin mengangguk dan menarik tangan Aliya untuk keluar dari sana. Sela tersenyum tipis melihat keduanya.

"Mama akan tetap merawat Aliya kan?"

"Tentu saja sayang. Dia tetap bagian keluarga ini" jawab Sela atas pertanyaan Jieon.

"Benar dia juga adikku" Sela tersenyum pada anak sulungnya, kasih sayang yang melimpah untuk Aliya meskipun Elea pergi. Aliya masih bagian keluarga ini.

+

"Lia ayo masuk, aku ingin menemui Papa dulu" Jimin membawa Aliya kekantor. Jimin ingin minta ijin pada papanya secara langsung. Karena sudah 2 hari papanya tidak pulang.

"Aku disini saja kak. Kakak saja keruangan paman"

"Aish ayo temani aku" paksa Jimin dan membuat Aliya akhirnya menurut. Benar-benar tidak bisa ditolak.

"Baiklah" Aliya hanya menurut saat tangannya ditarik Jimin masuk kedalam. Aliya memang sering diajak kesini oleh Jimin maupun Jieon.

"Apa Papa ada diruangannya"

Jimin lumayan akrab dengan resepsionis kantor karena sering berkunjung. "Presdir ada diruangannya Tuan. Tapi tadi ada tamu"

Bastrad Lawyer And Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang