13

680 74 2
                                        

Happy Reading.

-

"Aliya..."

"Ya Bu?" Aliya sedikit berlari karena Ibu Penampungan memanggilnya. Aliya sedang masak didapur untuk anak-anak. Hari ini Aliya libur bekerja karena memang jadwalnya dan Aliya tidak bisa santai meskipun libur. Ada anak-anak yang harus makan karena mereka gantian untuk saling menopang satu sama lain.

"Apa masih lama?" Aliya menggeleng pelan.

"Tidak Bu. Sudah matang semua hanya Tinggal ditaruh tempat saja. Kenapa?"

"Temani ibu ke rumah sakit!"

"Ibu sakit?"

"Uhhm tidak hanya ingin menjenguk teman ibu yang sakit"

"Ah ya. Sebentar aku minta tolong Hena menggantikan aku dulu"

"Baiklah. Ibu tunggu sambil bersiap-siap ya"

"Ya Bu..."

"Hena ya?"

"Ya Eonni!"

"Gantikan Eonni ya. Eonni mau bersiap mengantar Ibu ke rumah sakit"

"Ibu sakit?"

"Tidak. Menjenguk teman. Gantikan Eonni ya"

"Oh baiklah"

Aliya bergegas kekamarnya untuk bersiap, tidak enak membuat Ibu menunggu.

"Ayo Bu..."

"Ayo...."

+

"Dia cantik Yura kenapa tidak mencoba jadi model" Aliya kikuk mendengar pujian teman ibu Yura.

"Entahlah. Biar saja dia memilih apa yang dia mau" Ibu Yura tidak pernah memaksa anak-anak untuk bekerja apa. Melihat kepintaran Aliya, Ibu Yura ingin Aliya bekerja sambil kuliah, itu akan berguna untuk Aliya dimasa depan. Aliya seorang jenius, diusia 16 tahun sudah lulus SMA dengan rapel sekolah.

"Aku ada teman agensi model kau mau mencoba nak. Uangnya tidak main-main, itu akan merubah nasibmu jika berhasil" Aliya mendongak menatap teman ibu Yura.

Kalau sudah  tinggal dipenampungan tidak jadi rahasia umum untuk kantong dompet, pasti pas-pasan dan bisa dibilang kurang. Apalagi gaji Aliya yang hanya pramusaji di Restoran kecil. Hanya cukup untuk Aliya sendiri dan sedikit untuk penampungan.

"Tapi saya tidak bisa apa-apa Bu. Dan saya tidak cantik, model-model biasanya cantik dan terawat sementara saya. Ibu bisa melihat keadaan saya bukan?" Aliya jelas melihat kondisi dirinya. Lusuh dan tidak terawat. Kulit Aliya memang bersih hanya saja tidak putih seperti wanita korea umumnya. Aliya darah campuran dan tidak akan bisa seputih wanita Korea asli. Ibunya dari western dan ayahnya Korea, itu sebabnya Aliya punya marga Kim. Aliya lebih mendominasi gen ibunya.

Tubuh tinggi 168, mata bulat coklat ke abu-abuan, rambut hitam pekat dengan gelombang alami, kulit Aliya dominan putih ke kuning. Aliya jelas jauh dari standar kecantikan model disini.

"Kau itu cantik nak. Oriental dan ya tidak salah mencoba" Aliya menatap Ibu Yura seolah meminta pendapat.

"Tidak ada salahnya mencoba Aliya. Ikuti kata hatimu" Aliya menghela nafas panjang dan akhirnya mengangguk.

"Saya akan coba Bu"

"Ah baiklah, aku akan hubungi temanku"

"Terima kasih Bu"

Bastrad Lawyer And Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang