"Kemari kalian semua wahai angka dan huruf!"
Leeseo bersiap dengan ancang-ancang pedang snowman yang digenggam kedua tangannya.
"Rasakan ini: SERANGAN ULTIMATE TINTA HITAM KEMATIAN EXCALIBURRR!!"
Deng
Pingsan ketimpa soal kimia.
"Ganti baju dulu sana," tegur Gaeul karena liat Leeseo udah selimutan di atas kasur, lengkap dengan seragam sekolahnya. Kali ini tasnya dia geletakin begitu aja di lantai.
"Males..." Leeseo geleng pelan. Dia ngantuk banget. Kepalanya dari tadi berasap gara-gara baku hantam sama si kimia sialan itu.
Gaeul pergi aja. Leeseo yang habis nengok ibuknya pun bodo amat dan langsung pulas.
...
Leeseo beneran tidur dong. Gaeul ngira anak itu bakal bangun bentar gitu kek, minimal ganti baju sama cuci tangan-muka. Ini kalo ada Yujin, si Leeseo udah pasti diangkat lagi kayak mungut kucing, terus didribble ala bola basket.
"Bukan, yang ada Yujin juga sama-sama ikut tidur," pikir Gaeul.
Leeseo dari tampilan lebih mirip Gaeul, tapi dari tingkah laku lebih mirip Yujin.
Yah, Gaeul biarin aja. Lagian dia baru kali ini liat Leeseo langsung tidur habis pulang sekolah. Biasanya butuh makan sama jajan dulu, baru bisa tidur. Kalo udah sampe langsung nyenyak gitu, artinya memang betulan capek.
.
.
."Um..."
Leeseo kebangun. Masih dengan baju seragamnya, dan jaket Akan Waller biru gelap yang dia tindih. Leeseo ngeliat ke arah hapenya, ternyata dia tidur satu jam. Leeseo pun bangkit buat bangun-
"Lho? Kakak?!" dia dibuat kaget gara-gara kehadiran Liz yang lagi duduk di pinggir kasurnya.
"Yap," Liz ngangguk-ngangguk mantap.
Leeseo pun duduk di sebelahnya sambil ngejap-ngejapin mata ga percaya. Liz tanpa sepatah kata nunjuk ke arah pintu, mengarah ke ruang tamu.
"Oh.. sekeluarga dateng lagi.." Leeseo baru ngeh sama keramaian di sana.
"Sebenernya mak sama tanteku lagi mood aja ke sini. Aku aslinya gak diajak, tapi sengaja dateng ke sini buat ngunjungin kamu aja. Jadi anggep aja lagi main ke rumah temen," jelas Liz sambil memperhatikan bekas luka Leeseo. "Betewe kamu nggak ganti baju?"
"Ngantuk banget tadi kak," Leeseo ngerebahin kepala ke paha Liz. "Numpang tidur... Kakak kalo mau ikutan bobok juga bol-"
Leeseo belum selese ngomong udah keburu pulas lagi. Liz cuma bisa bagusin posisi Leeseo biar enak tidurnya. Dan biar lebih nyaman, dia lepas dasi sama sabuk anak itu.
Tok tok
Cklek
Perhatian Liz menuju pintu kamar yang dibuka dari luar. Rupanya Gaeul yang masuk.
"Hadeh... bobok lagi anak ini," Gaeul menghadeh dalam hati sambil bawain Liz jajan sama minum. "Maaf ya, dia kelelawar."
Ctarr
Mata Leeseo dalam sekejap langsung terbuka lebar dan natep ke ibuknya. Gaeul aslinya pingin nyebut kebo tapi lagi ada si Liz jadi harus jaga image Leeseo.
"Makasih tante. Maap ngerepotin," Liz bales Gaeul sambil senyum.
Leeseo yang ngeliatin ibuknya pergi jadi mikir keras.
"Kakak kok manggil ibuk tante? Kan setara di tingkat keluarganya," komentarnya.
Lis menghembus napas. "Terus apa? Aku panggil ibukmu 'kakak' gitu? Masalahnya umurnya terlalu jauh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Leeseo's Week \\ IVE
Fanfiction/lanjut - ongoing/ Leeseo, anak dari Yujin dan Gaeul. Kisah non formal bagaimana kehidupannya selama bersekolah di SMA Puncak Komedi dan berlanjut ke kampus Puncak Komedi, sebuah PTN terkenal. Selain nyeritain Leeseo, juga nyeritain tokoh lain tapi...