Minggu ke-15

134 22 4
                                    

Suatu hari pada Jumat yang cerah...

"Bapak, ajarin biar cepet pinter," pinta Leeseo.

"Bapak pinternya cuma karena akal-akalan 'Begadang hapalkan, datang kerjakan, pulang lupakan.' Kalo mau yang murni pinter, tanyain ke ibuk aja," jawab Yujin dan pergi.

Leeseo jadi tertarik sama jurus yang diucapin Yujin. Keliatannya lebih cocok sama dia. Habisnya otak Leeseo juga lumayan goblo-

Pinter. Lumayan pinter maksudnya.

"Palingan ibuk dulu kerjaannya di rumah cuma belajar, ga sama kayak aku yang juga punya hiburan main sama nonton," simpul Leeseo yang lagi otw ke kamar, dan Gaeul denger ucapannya.

Grep

...

Brrr...

Leeseo dibuat merinding gara-gara pundaknya dipegang Gaeul dari belakang. Kalo udah Gaeul kontak fisik gini, biasanya hal yang mengerikan akan terjadi selanjutnya, menurut pemikiran negatif Leeseo.

"...Kenapa buk?" Leeseo beraniin diri nanya duluan sambil noleh.

.
.

Yah, Leeseo berakhir belajar di meja belajarnya. Dia lupa kalau pengumuman penilaian akhir semesternya juga dibagiin di grup orang tua.

Sambil belajar, dia ditemenin replay dari live streamingnya bang Fajrull yang lagi di Inggris. Kemudian tiba-tiba aja kepala Yujin ada di sampingnya, bikin Leeseo kaget di atas kursi.

"Leeseo mau ambil les?"

"NGGAK," Leeseo langsung tegas dengam wajah seram. "Gak suka les, bikin beban. Aku lebih suka belajar sendiri. Jadi gak usah les segala, gak worth it buat pemikiranku. Jangan buang-buang uangnya."

"O-oh.." Yujin kaget bentar gara-gara Leeseo langsung ngegas. "Marahnya udah kayak mbak."

Sementara itu di kamar sebelah ada Gaeul yang lagi berbaring sedap. Akhirnya dia bisa rebahan santai setelah kemarin-kemarin sebulan full kerja dan penuh panggilan proyek tamu.

...!!

"Duh, alarmnya belum kumatiin!" Gaeul kesel dalem hati. Dia lupa matiin alarm hapenya. Padahal barusan udah masuk ke alam mimpi.

Gaeul waktu ngelihat layarnya langsung eneg. Chat kerja, update jadwal, bla bla bla, tertera di layarnya.

...

Habis ngecek hape, bukannya balik ke kamar, Gaeul malah masuk ke kamar Leeseo dan...

Brugh

Dia rebahan di sana, alias tidur.

"...?" Leeseo yang ngeliatin jadi heran. Sumpah ibuknya masuk ke kamarnya sunyi banget njir kek ga napak kaki ke lantai, bikin Leeseo kaget. Tau-tau nongol aja kayak bonjour.

Leeseo pun lanjutin kegiatan belajarnya.

"Kalo di Inggris itu..." replay live streamingnya bang Fajrull masih setia nemenin Leeseo belajar.

Gaeul membuka matanya. "...Leeseo mau ikut ibuk ke Inggris tahun depan?"

"Mau mau!!" Leeseo jawab dengan semangat karena ngira Gaeul lagi bercanda.

"Tapi Leeseo sekolah... ibuk sendiri aja ya," ujar Gaeul lagi.

"Yaaa," Leeseo jawab panjang lagi dengan bercanda.

...

Beberapa detik kemudian Leeseo baru ngeh kalo ibuknya lagi ngomong serius.

Dulu waktu kelas 4 SD, Leeseo pernah ditinggal dua kali bergantian. Pertama Gaeul ke swiss, yang kedua Yujin tapi untuk Yujin nggak jauh-jauh amat jadi cuma ke pulau sebelah. Waktu itu Leeseo sedih karena ditinggal pergi sekaligus seneng karena di rumah dia bisa lebih bebas unmasking.

Leeseo's Week \\ IVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang