++24

88 18 0
                                    

Haewon, si mantan ketua OSIS. Dia sekarang lagi kesel karena namanya gak dimunculin di minggu ke-19.

"Sini beli miksu," ajak si anak PMR yang nyalain motornya. Biar mood Haewon jadi bagus.

"Titip," pinta Haewon. "Yang biasanya kubeli."

"Oke."

Si anak PMR pergi, Haewon pun nungguin dia di tangga gapura yang merupakan pembatas parkiran depan dan halaman upacara. Tidak lupa nyiapin uang ganti.

10 menit kemudian, si anak PMR sampe kembali di parkiran depan.

"Makasih," Haewon nerima titipannya, sekalian ngasih uang ganti ke si anak PMR.

Ctek ctek

Haewon ngeluarin korek api naga dan dia buka tutup dua kali.

Ctek ctek

Si anak PMR ikut melakukan hal yang sama persis.

Ctek ctek

Dari arah belakang muncul Sunoo yang juga melakukannya.

Ctek ctek

Ctek ctek

Muncul Eunchae dan si cewek anu dengan korek mereka.

"Ctek ctek."

Kelima orang yang ada di tangga gapura kompak memusatkan perhatian ke satu orang yang bunyiin kodenya pake mulut.

"Mana punyamu?" tanya Sunoo heran.

"Kukasih orang," Garam jawab santuy.

"Mih, ngelawan tradisi," si Haewon jadi bergidik ngeri. "Ntar kualat."

"Udah mau sebulan buktinya aku masih baik-baik aja," Garam ikut duduk di sebelahnya.

"Betewe lagi satu," si cewek anu inget-inget namanya. "Si sniper jepun, kak Rei, belum dateng kah?"

"Dia..." si anak pmr menjawab. "Lagi ada urusan penting di rumahnya."

"Oh..."

Si anak PMR cuma ngangguk kecil. Gak mungkin dia bilang kalo Rei sebenernya gak dateng karena lagi ngurus sayap elitra mainkrep bareng sohibnya, si Jail.

...

"Wah, kalian sudah nunggu daritadi?"

Sambutan dengan nada ramah terdengar dari arah belakang mereka berenam. Kepala sekolah.

"Silahkan masuk ke ruang lobi," tuturnya sambil mengarahkan.

"Iya pak."

"Selamat pagi pak."

"Pagi juga pak."

"Nggih nggih."

Kepala sekolah memerhatikan keempat anak muridnya jalan lebih dulu. Kemudian dia menoleh ke kedua anaknya yang terakhir jalan.

"..." kepala sekolah hanya bisa diam ketika Eunchae tidak menyapanya sama sekali.

"Eunchae."

Yang dipanggil menghentikan langkahnya dan menoleh.

Akhirnya kepsek ngomong duluan. "Maaf kalau bapak terlalu tunduk sama ibukmu..."

"Jangan bahas dia lagi," Eunchae berkata tajam. "Aku sama kakak udah lupain semuanya. Masalahnya tinggal bapak aja yang masih bucin. Cepetin lupainnya biar kondisi rumah jadi bagus. Jugaan dari dulu dia nggak diajak."

"..." Garam yang nyimak dari belakang cuma bisa nelen ludah liat adeknya jadi nggak berperasaan begitu.

Kepsek noleh ke arahnya setelah Eunchae udah jalan lagi.

Leeseo's Week \\ IVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang