SMA -> PTN (2)

156 16 0
                                    

Gaeul, si cewek disiplin yang kerjaannya overthinking tiap malem. Punya saudara kembar namanya Sunghoon. Mereka berdua punya kakak laki-laki yang lebih tua tiga tahun.

Gaeul gak suka sama kembaran dan ibuknya sendiri. Itu karena sifat mereka nyeleneh dan hobi ngejokes xixixi alias jokes bapak-bapak.

Kalau sama kakaknya, alias Miyeon?

Wuih, mengerikan. Kakaknya serem bos.

Jadi begini...

.
.

Sifat Sunghoon nurun dari ibuk. Sifat Gaeul sendiri nurun dari bapak. Sementara si kakak tertua nurun dari keduanya sekaligus.

Tapi yang sisi seremnya aja.

Bapak punya sisi strict yang gak main-main. Ajaran etika dan tata krama beliau sangat keras. Ngomong kasar sedikit saja bisa dicoret dari kartu keluarga. Nilai nggak A+ bakal dikunci di kamar, lalu wajib jawab semua soal di buku paket. Pulang telat semenit dari jam makan malam, silahkan tidur di luar.

Kalau ibuk, punya sisi kerja keras bagai kuda. Ya, kerja kerja kerja. Dari kamu yang gila kerja karena pekerjaan, menjadi pekerjaan yang gila karena dikerjain kamu. Nggak kerja, nggak makan. Kalau masih kecil? Ya lakukan pekerjaan seorang pelajar, yaitu belajar.

Dari kedua sisi menyeramkan tersebut, semuanya turun menjadi satu karakter Miyeon. Dan redflagnya adalah karakter seram tersebut tertutupi oleh tingkahnya yang terlihat lemah letih lesu lunglai.

Miyeon, Sunghoon, dan Gaeul sudah menjalani bagaimana 'cemaranya' kehidupan keluarga mereka. Bagi orang lain mungkin terlihat keras dan kejam, namun bagi mereka bertiga yang dari kecil terbiasa dengan cara didikan seperti itu justru merasa biasa saja. Malahan parenting bapak dan ibuk bagus karena tidak ada niat kdrt di dalamnya, alias murni kasih sayang.

Ya, kasih sayang. Mari saya ceritakan sifat sehari-hari mereka. Yang tadi kan hanya sisi seram. Ingat, manusia itu punya banyak sisi.

Ibuk, tipikal penyuka jokes bapack-bapack. Mulutnya agak ngeselin, tapi kalau dilawan balik ya bakal kalah karena sekalinya beliau ngomong itu sudah pasti 99% fakta. Kadang bacot gak jelas kalau lagi sendirian. Semua hal dikomentarin. Gila kerja bukan berarti selalu tertekan. Yang ada ibuk-ibuk ini malah makin santai karena otak cerdiknya sudah memutar semua perihal pekerjaannya agar efektif dan efisien.

Bapak, tipikal manusia yang prestasinya selalu teratas. Orang-orang mengatakan bahwa beliau bisa saja nyaleg jika menyalonkan diri. Namun beliau tidak tertarik dengan hal politik. Bisnis dan alam adalah hal kesukaannya. Keluarganya dulu adalah keturunan kerajaan. Beliau adalah keturunan yang kedelapan, maka dari itu ia lepas saja semua yang berbau kerajaan dan memulai keluarga dengan caranya sendiri. Tak perlu terus-terusan memakai cara kuno seperti keluarganya dulu.

Kembali ke pembahasan awal, Gaeul tidak menyukai sifat nyeleneh Sunghoon dan ibuk. Dia lebih banyak relate sama bapak.

...

Bapak sayang banget sama Gaeul, karena satu-satunya anak perempuan. Setiap kali Gaeul ngelakuin sesuatu, selalu dia beri pujian dan apresiasi lebih banyak.

Pilih kasih? Nggak. Ya habisnya Miyeon sama Sunghoon juga digituin, tapi yang ada mereka malah ngerasa cringe dan mending dikasih uang jajan lebih ketimbang pujian emosional🗿

Gaeul suka tanaman, dan itu juga karena bapak. Bapak rajin mengoleksi tanaman-tanaman sebagai kepuasan hobi. Gaeul yang sewaktu kecil sudah introvert dan kutu buku sejak dini mulai berbinar hati pada saat kedua matanya melihat dedaunan hijau dan bunga warna-warni.

"Fotosintesis itu kok bisa bikin mereka tumbuh?" tanya Gaeul kecil pada bapak sehabis ganti baju dari keramas. Mereka yang dimaksud adalah para tanaman yang ada di halaman rumah.

Leeseo's Week \\ IVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang