29

160 25 6
                                    

I want a Doctor
14 agustus 2023

29

"Jadi gimana rencana selanjutnya? " Mama mencolek pipiku

Aku yang sedang memotong kuku pun merasa terganggu dengan colekan super mama.

Ya bukannya ga ngerti, tapi pura pura ga tau aja deh haha.

"Rencana apa?"

"Kura kura dalam perahu, pura pura tidak tahu!"

"Apa sih gaje banget"

Tangan mama reflek menggeplak punggung seksoy ku, sial sakit banget lagi. Ini orang tua kekuatannya kayak badak, keras cuy.

"Kalo kalian belum punya rencana, biar mama yang buat rencana bagus buat kamu"

Ya kita nantikan sebagus apa rencana kanjeng mama satu ini.

"Ehm ehmm, 2 bulan kedepan kalian bisa nikah"

"Uhukk....." Suara batuk itu bukan berasal dari mulutku melainkan dari mulut para adik adikku yang sedang menonton.
Syok kali ya, denger kakaknya dipaksa nikah dua bulan kedepan.
Aku pun sudah mewanti wanti jika suatu saat seperti ini akan terjadi, makanya aku belum mau mengatakannya kepada mama.

"Nikah? Ga salah denger nih?" Ucap Adri dengan wajah serius.

Navya yang sudah tau kakaknya memiliki hubungan dengan Ziland menunjukan ekspresi biasa saja, ia juga sudah paham betul dengan sifat mamanya.

"Engga dong anak mama yang ganteng, bentar lagi kakak kamu nikah, aduhh ga sabar banget mama mau gendong cucu" mama menutup mulutnya dan tertawa kecil, seperti ibu ibu sosialita, haduhhh dapat dari mana juga gaya cekikikan kudanya itu.

"Mohon maaf menyela kanjeng mama, hubungan aku sama dia itu baru loh. Aku mau nyoba ngenal dia lebih dalam dulu. Ga perlu juga buru buru" ucapku, yang di anggukki para adik adik ku.

"Aduhh kamu ini gimana sih, mama sama opi itu udah ngebet banget pengen nimang cucu, umur mama udah tua. Hikss udah lama mama yang renta ini ga gendong bayi" mama berpura pura mengusap air mata buayanya.

Aku sebagai anak yang sudah hidup selama 28 tahun tidak akan terkecoh dengan tangisan palsunya.

"Pengen gendong bayi ma? Anak tetangga ada kali" Adri tertawa seraya menimpali omongan mamanya.

"Diem kamu bocil, ga usah sok ajarin mama kamu! Belajar yang bener!"

Adri pun terdiam seribu bahasa, mama ini tipikal mak mak yang keras kepala dan keras sifatnya. Anti banget anak anak dirumah ini ngelawan kanjeng mama, bukannya takut dimarah tapi lebih takut jajannya dipotong, bisa gawat cuy.

"Sabar dulu kali mah, cepet atau lambat zea juga bakalan nikah, tapi bukan dua bulan kedepan kali. Kecepetan itu"

"Yaudahlah terserah, mama ga mau ngurusin lagi" mama melengos meninggalkan ruang tv dengan sinis.

Aku memandang malas ke arah punggung mama yang mulai menghilang, handphone ku berdering menunjukan nama Yara di sana.

"Aloo cuyy" ucap Yara di sebrang sana

"Apa sihh, sibuk nihh"

"Lo ga mau jengukin new ponakan ucul ini?? Jangan lupa kado yang mahal buat dede bayi"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I WANT A DOCTOR!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang