28

300 35 13
                                    

I want a doctor
10 Agustus 2022

28

Aku menggeram setelah membaca chat klarifikasi dari Ziland. Ah ayolah aku bukan artis yang kalo buat masalah langsung klarifikasi. Aku cuma mau punya pacar dokter ganteng, wangi, tinggi, perhatian dah itu aja ga muluk muluk kok. Bisa ga sih, itu orang waras sebentar, perhatian kek ga usah buat masalah padahal hubungan aku sama dia baru berjalan satu minggu.

Beberapa panggilan masuk yang tidak terjawab, bukannya sengaja. Tadi aku emang lagi sibuk ngurus sekolah dan hari ini pulangnya agak sore.

"Sini" suara berat itu membuyarkan lamunanku marahku.

Aku menatap malas ke arah Ziland.

"Handphone lo abis batre?"
"Engga, masih penuh ni"
"Gue hubungin berkali kali , ga lo angkat"
"Gue sibuk, baru sempet pegang hp sekarang"
"Masuk mobil, kita butuh bicara" ziland menarik pergelangan tanganku pelan.

"Motor gue gimana? Masa ditinggal, cicilannya belum lunas"

Ziland menepuk jidatku pelan, ni orang maen pukul pukul jidat jenong aku aja.

"Masuk aja dulu, kita bicara di mobil. Nanti pulangnya ya lo pake motor"

"Dih ga romantis banget sih"
" Lo berharap gue bilang, nanti motor nya di ambil supir gue, gitu? Gue bukan konglomerat anjir" ziland menampilkan wajah yang sulit diartikan.

Iya juga ya pikirku, yang jelas ini bukan lagi syuting sinetron.

"Apa gak bisa dipending dulu? Gue ngantuk banget ini"
Ziland tetap memegang pergelangan tanganku, seperti enggan melepaskan.

"Ga, nanti lo kabur lagi"
"Gue bukannya kabur, emang lagi males aja"
"Sama!"
"Kita ngomongnya diluar aja gimana? Gue malu diliatin guru yang lain. Dan mereka juga kenal sama lo kan, nanti di gosipin"

Ziland tampak berpikir ulang. Ya emang ga etis banget berbicara didepan pagar sekolah, jadi tontonan masyarakat pemirsahh.

"Oke, gue jemput malem ini, jangan kabur" tiba tiba pria itu mengecup pipiku cepat, mengusap puncak kepala ku pelan.

Arghhhhhhh, aku sebagai jomblo 27 tahun merasa ada kupu kupu yang terbang dengan bar bar didalam perut. Tubuh ku kaku, sial sialll, pengen aku kecup balik. Tapi takut terjadi yang iya iya. Ga dehhh.

"Pulang sekarang? Mau gue anter?"
"Motor gue gimana? Situ lupa?!"
"Ah iya, ya udah pulang lo, gue tungguin sampe motor lo ga kelihatan"

Aku menunjukan jempol oke ku kepada Ziland. Seraya mendekat kearah motor yang terparkir rapi.

****

Terdengar dari luar kamar, mama asyik menawari ziland minum, aku masih tetap santai memoles wajah dengan make up, semoga hari ga kacau kayak yang sebelum sebelumnya. Harus!

Dengan T-shirt berwarna khaki dan celana pendek berwarna hitam, membuat ziland seperti oppa oppa korea. Pesonanya sangat memukauuu. Ya tuhan aku bersyukur punya pacar ganteng begini, bawaannya pengen khilaf.
Ziland yang tertawa menanggapi candaan mama terlihat sangat mantu able.

Ga! Mama belum tau sama hubungan kami, beliau taunya kami cuma temen.

"Hati hati ya kalian berdua" ucap mama ketika kami keluar dari pagar rumah.

I WANT A DOCTOR!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang